Masih Diolah secara Tradisional, Intip Uniknya Garam Kusamba dari Bali yang Sudah Mendunia
Proses pembuatan garam Kusamba di Provinsi Bali ini masih tradisional yang sudah berlangsung sejak tahun 1500-an.
Proses pembuatan garam Kusamba di Provinsi Bali ini masih tradisional yang sudah berlangsung sejak tahun 1500-an.
Masih Diolah secara Tradisional, Intip Uniknya Garam Kusamba dari Bali yang Sudah Mendunia
Garam merupakan salah satu bahan dapur yang penting sebagai bumbu pelengkap pada setiap masakan. Di balik setiap taburannya yang begitu krusial, terdapat proses yang panjang dan penuh kesabaran dari para petani garam.
Proses pembuatan garam ini tidaklah mudah. Para petani garam harus berpanas-panasan dan bekerja keras untuk mengubah air asin menjadi serbuk garam yang sering kita jumpai. Meski garam memanglah asin, tetapi cara mengolahnya bisa memengaruhi bentuk, ukuran, dan rasa itu sendiri.
-
Kenapa gombalan lucu Sumatera dianggap unik? Mengutip berbagai sumber, ini dia kumpulan kata-kata gombalan lucu yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber:
-
Dimana Garang Asem terkenal? Maka dari itu, makanan ini sangat terkenal di kota tersebut.
-
Kenapa Sambal Asem Cirebon unik? Sesuai namanya, sambal asem memiliki rasa pedas, asam dan gurih yang nagih. Makanan ini juga terbilang sehat karena berisi sayur kangkung, tauge dan timun rebus.
-
Bagaimana sambal diadaptasi di Bali? Misalnya saja di Bali, sambal Matah mencerminkan kesederhanaan karena proses pembuatannya yang cepat.
-
Di mana garang asem paling terkenal? Karena itu garang asem menjadi sangat terkenal di Kudus dan banyak warga di sana yang menjajakan kuliner tersebut.
-
Dimana garam dibuat? Sebelum sampai ke dapur Anda, garam dibuat secara alami oleh para petani di laut.
Di Provinsi Bali, tepatnya di Desa Kusamba dan Desa Pesinggahan, Kabupaten Klungkung terdapat produsen garam yang masih menggunakan cara-cara tradisional dan sudah berhasil memiliki pangsa pasarnya sendiri.
Kedua desa ini berada di pesisir Pantai Kusamba yang berbatasan dengan Kabupaten Karangasem atau sekitar 40 Km ke arah Timur kota Denpasar.
Dikerjakan Sejak Abad 16
Melansir dari situs indonesia.go.id, proses pembuatan garam Kusamba di Provinsi Bali ini masih tradisional yang sudah berlangsung sejak tahun 1500-an. Setiap petani akan mengambil air laut menggunakan alat tampah atau daun kelapa.
Kemudian air asin itu disiramkan berkali-kali ke atas pasir hitam yang menjadi wadah pembuatan garam. Pasir yang sudah disiram dengan air asin itu lalu dijemur selama kurang lebih dua jam.
Setelah dijemur, pasir tadi dipisahkan bagian atasnya dan dibawa ke penampungan untuk dilakukan penyulingan. Dari penyulingan itu akan menghasilkan air tua yang kemudian di siram dengan air muda atau air pantai tanpa proses penjemuran.
Keesokan harinya dari pagi hingga sore barulah dijemur dalam palungan kelapa untuk melanjutkan proses ke tahap pengkristalan. Apabila cuaca cerah, seluruh proses ini akan bisa selesai dalam 2 hari dan bisa segera dipanen.
Bentuknya Seperti Kristal
Dengan proses yang tradisional, karakteristik dari garam Kusamba ini cenderung berbeda dari garam biasanya. Bentuknya sendiri putih bersih berkilau seperti kristal, lalu butiran-butirannya sedikit lebih besar dari garam pada umumnya.
Paling menarik adalah pada bagian cita rasanya. Garam Kusamba ini memiliki rasa yang tidak terlalu asin, ada sentuhan gurih dalam setiap butirannya. Apabila petani membuatnya menggunakan palung kelapa, maka akan muncul rasa manis.
Percaya atau tidak, dalam setiap proses pembuatan garam Kusamba tidak menggunakan bahan kimia sedikitpun. Para petani juga sempat terheran-heran dengan keunikan garam tersebut. Hal inilah yang menjadi keistimewaan dari garam Kusamba.
Pemasaran Secara Global
Untuk harga garam ini sendiri berkisar Rp30.000 per kilogram, atau sedikit lebih mahal dari garam pabrik yang harganya masih di angka Rp10.000 per kilogram.
Dari segi pemasaran, garam Kusamba ini sudah dijual melalui e-commerce hingga sosial media. Pembelinya pun juga bukan masyarakat lokal saja, melainkan wisatawan mancanegara pun penasaran dengan garam unik lalu membelinya.
Biasanya, para wisatawan mancanegara dengan sengaja datang ke sentra pembuatan garam Kusamba ini untuk melihat secara langsung proses pembuatannya yang dipandu oleh pemandu wisata. Pelanggan garam Kusamba ini kebanyakan berasal dari Prancis dan Jepang.
Permintaan garam-garam tersebut juga datang dari Singapura, sehingga aktivitas ekspor garam Kusamba pun bergerak dinamis. Tentunya garam-garam kristal tadi sudah dikemas secara premium.