Fenomena Ombak Bono, Air Sungai Kampar Unik yang Punya Gelombang Tinggi hingga 5 Meter, Tempat Selancar Favorit Meski Tak di Laut
Apa jadinya jika olahraga selancar dilakukan di sungai? Begitulah yang terjadi di Sungai Kampar yang dikenal dengan fenomena ombak air yang cukup besar.
Apa jadinya jika olahraga selancar dilakukan di sungai? Begitulah yang terjadi di Sungai Kampar yang dikenal dengan fenomena ombak air yang cukup besar.
Fenomena Ombak Bono, Air Sungai Kampar Unik yang Punya Gelombang Tinggi hingga 5 Meter, Tempat Selancar Favorit Meski Tak di Laut
Olahraga selancar tentunya dilakukan di atas gulungan ombak yang ganas. Namun berbeda jika di Riau, olahraga ini justru dilakukan di aliran sungai, kok bisa?
Fenomena "Bono" adalah sebuah gulungan ombak yang terjadi di Sungai Kampar, Kabupate Pelalawan, Provinsi Riau.
Bagi masyarakat sekitar fenomena ini bukanlah hal baru, Bono sendiri sudah terjadi sejak zaman nenek moyang mereka. (Foto: Kemenparekraf)
-
Apa yang menarik dari Blumbang Roto? Destinasi wisata ini dipenuhi oleh pepohonan hijau dan rindang yang beritu memanjakan mata.
-
Kenapa Sungai Kamo terkenal? Sungai Kamo atau Kamo-gawa adalah salah satu sungai paling terkenal yang mengalir di Kyoto, Jepang. Melalui Jembatan Shijo-ohashi, wisatawan bisa melihat pemandangan sungai yang indah.
-
Apa yang membuat Pantai Baros unik? Ciri khas dari pantai ini adalah pasirnya yang berwarna hitam bersih berpadu dengan birunya air laut. Selain itu, pemandangan di sekitar pantai juga sangat asri.
-
Apa yang menarik dari Air Terjun Kakek Bodo? Tak hanya pemandangannya yang indah, air terjun ini punya kisah menarik.
-
Mengapa ombak di Pantai Plengkung begitu istimewa? Ombaknya pun begitu sempurna dengan ketinggian kurang lebih 4-8 meter dan panjangnya sekitar 2 km.
-
Apa keunikan Pantai Boom? Daya tarik lokasi ini tak hanya ada pemandangan pantainya saja, melainkan adanya fenomena air panas alami yang muncul dari batu-batu karang area laut setempat.
Melansir dari berbagai sumber, Bono terjadi hanya saat musim hujan tiba ketika debit air di Sungai Kampar meningkat drastis, kira-kira pada bulan November dan Desember.
Tentu saja, bagi pencinta pesalancar pengalaman bermain di sungai bisa menjadi sebuah pengalaman yang baru.
Ingin tahu lebih dalam soal fenomena Bono? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Fenomena Alam
Dilansir dari beberapa sumber, Bono sendiri adalah merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pertemua arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu menuju muara atau hilir.
Secara ilmiah, Bono menjadi salah satu fenomena alam yang langka dan jarang terjadi di manapun. Biasanya kita melihat gulungan ombak di laut, namun fenomena ini justru terjadi di sungai, termasuk di Sungai Kampar ini.
Fenomena Bono di Sungai Kampar sendiri terjadi akibat pertemuan arus dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan, dan aliran sungai itu sendiri. Kemudian terjadilah gelombang air hingga setinggi 4 hingga 5 meter dengan ditandai suara gemuruh.
Mitos Fenomena Bono
Dikutip dari situs kemenparekraf.go.id, Bono yang terjadi di Sungai Kampar ini sudah terjadi cukup lama. Terdapat sebuah kisah yang berkembang di masyarakat sekitar bahwa fenomena ini perwujudan dari tujuh hantu yang sering menghancurkan sampan atau kapal.
Konon, ombak Bono dulunya dijadikan ajang uji ketangkasan bertarung bagi setiap pendekar Melayu Pesisir. Dengan kekuatan ombak yang besar, tempat ini cocok untuk adu kekuatan dalam diri manusia.
Menjadi Sahabat Alam
Pada zaman dahulu setiap orang yang ingin mencoba Bono ini harus dilakukan sebuah upacara bernama Semah yang dilakukuan pada pagi atau siang hari.
Upacara ini dipimpin oleh BOMO atau Datuk atau tetua kampung dengan maksud agar pengnedara Bono diberikan keselamatan.
Namun seiring berjalannya waktu dan zaman, masyarakat sekitar Sungai Kampar menganggap fenomena Bono ini sebagai bentuk perilaku alam sehingga sudah dianggap sebagai "sahabat alam".
Penduduk yang berani menunggangi Bono biasanya menggunakan sampan, tidak menggunakan papan selancar. Mengendarai sampan di atas Bono tentu sebuah resiko yang sangat tinggi, namun masih bagian dari uji ketangkasan. (Foto: Kemenparekraf)
Festival Bekudo Bono
Sensasi selancar di sungai ini telah mengundang perhatian para pegiat surfing baik itu lokal hingga mancanegara. Pemerintah kemudian membentuk event tahunan untuk membangkitkan gairah pariwisata lokal.
Event tersebut dikenal dengan International Bono Surfing Festival dan Bekudo Bono. Kedua festival ini jadi sasaran pemecahan rekor dunia oleh para peselancar lokal maupun internasional.
Salah satu pencetak rekornya adalah James Cotton yang berhasil mencatatkan namanya sebagi pengunggan Bono sejauh 17,2 km dan sukses masuk di Guinness Book of The World Record. (Foto: Wikipedia)
Untuk event surfing lainnya, pemerintah membentuk acara bertajuk Bono Jazz Festival dan camping ground pada Festival Bekudo Bono pada tahun 2019 lalu.