Manokwari Waspada Bibit Siklon Tropis 94 W, BMKG Ingatkan Potensi Gelombang 4 Meter
Selain berpotensi tinggi gelombang laut, wilayah Manokwari perlu juga diwaspadai potensi hujan lebat disertai petir, dan angin kencang.
Selain berpotensi tinggi gelombang laut, wilayah Manokwari perlu juga diwaspadai potensi hujan lebat disertai petir, dan angin kencang.
Bibit siklon tropis 94W mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua pada Senin (12/4). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat waspada cuaca ekstrem dampak siklon tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah DKI Jakarta pada Senin akan didominasi dengan cuaca berawan pada siang hari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) akan mengalami cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi hujan lebat dan angin kencang.
"Tidak ada korban jiwa, aset reptil yang ada di dalam gedung juga aman, hanya bagian atap saja yang rusak," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang ekstrem yang masih berpotensi terjadinya dampak Siklon Tropis Seroja.
"Akan berdampak 4 hari ke depan, meski dia menjauhi dari Indonesia ke arah barat daya nanti kita akan terus memantau perkembangannya dan akan mengupdate," jelasnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua bibit siklon tropis hari ini. Pertama, bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra, dan yang kedua, bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
Hujan lebat dan angin kencang melanda beberapa kawasan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Rabu (31/3) dini hari. Puluhan rumah di daerah itu rusak akibat cuaca ekstrem ini.
“Saat datang memang hujan sudah deras dan anginnya kencang. Tadi juga sempat lihat baliho udah goyang-goyang kaya mau roboh,” ungkapnya.
Pada malam kejadian, kota Balikpapan diguyur hujan deras. Cuaca buruk berimbas pada ketinggian gelombang hingga lebih 2,5 meter.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman mengatakan, hujan es adalah dampak adanya awan hitam atau Cumulonimbus (CB).
Dia mencatat, bangunan yang rusak itu diantaranya di Kecamatan Morsel satu unit rumah rusak sedang, Kecamatan Morut Desa Korago satu unit rumah rusak sedang dan satu bangunan fasilitas umum yaitu tambatan perahu rusak berat, Desa Lusuo dan Gorua Abrasi Pantai 390 meter.
Perjuangan Turis Lalui Perjalanan Menantang ke Gua Oktyabrskaya. Para turis pendaki itu harus melalui lembah hingga jalur salju ekstrem yang sedang diselimuti badai es.
Bibit siklon tersebut, katanya, diprediksi masih bertahan dan menunjukkan pergerakan ke arah barat mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menilai, salah satu penyebab terjadinya cuaca ekstrem karena meningkatnya gas rumah kaca. Salah satunya karbondioksida dari bahan bakar.
Anggota Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TREAK) PSTA-LAPAN Erma Yulihastin, berdasarkan prediksi Satellite-based Disaster Early Warning System (Sadewa-LAPAN) hujan dini hari dengan intensitas lebih besar dari 10 milimeter per jam diprediksi kembali terjadi dalam durasi sekitar 3-4 jam pada 20-21 Februari 2021.
"Gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter berpeluang terjadi di Laut Arafuru, yang berisiko terhadap keselamatan pelayaran,"