BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus memperbaharui informasi melalui kanal-kanal resmi mereka. Serta tetap waspada terhadap segala potensi bencana hidrometeorologi di penghujung tahun.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologis dampak cuaca ekstrem tersebut.

Menurut dia, di tahun 2023 tersebut dilihat fenomena dari secara dinamika atmosfer sampai dasar kedua Desember di Tahun 2022.

“Sampai sekarang masih sepi, tingkat okupansinya sekitar 30-40%. BMKG menyampaikan akan terjadi gelombang yang besar, angin tinggi,” ia melanjutkan.

"Umsini telat, faktor cuaca, gelombang tinggi. Jadi kita utamakan faktor keselamatan," kata Evrina Hermawati selaku Pengawas Posko Terpadu Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok Shift I.

Warga Kabupaten Bekasi diminta agar selalu waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem. Karena berdasarkan informasi yang beredar, akan terjadi badai dahsyat di sejumlah daerah pada Rabu (28/12) besok.

BPBD DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Wings Udara 1 Skuadron 2 TNI AU, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa ini.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan ada potensi banjir besar di kawasan Jabodetabek pada Rabu, 28 Desember 2022. Khusus Tanggerang, diprediksi terjadi hujan ekstrem dan badai besar.

Cuaca ekstrem, berupa curah hujan tinggi dan angin kencang, berdampak hampir ke seluruh wilayah di Pulau Bali. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bahkan mencatat sekurangnya 90 unit bangunan atau fasilitas umum yang rusak akibat kondisi itu.

"Mulai hari ini hingga 2 Januari 2023 kondisi dinamika atmosfer atau fenomena di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.