Korupsi Pertamina

Berdasarkan penyelidikan, kerugian negara akibat kasus ini mencapai Rp193,7 triliun.

Ahok mengaku sampai kaget karena dirinya hanya tahu sebatas kaki sedangkan Kejagung sudah sampai sekepala

Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam membuka peluang memanggil mantan Komisaris Utama PT Pertamina Ahok untuk membongkar korupsi Pertamina

Jaksa Agung ST Burhanuddin sedang meminta kabar itu dikroscek.

Kejagung sendiri telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero)

Wiryawan menyoroti bahwa kasus korupsi ini semakin mencoreng kepercayaan publik, karena terjadi di masa pandemi Covid-19.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa sejumlah saksi terkait kasus korupsi di Pertamina.

Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengatakan pemeriksaan dilakukan pada Jumat, 7 Maret 2025.

"Hukuman bisa lebih berat jika dalam penyidikan ditemukan terjadi saat Covid, maka bisa diancam hukuman mati"

Menurut PSI Ahok abai dan tidak menjalankan kewajiban sebagai Komut Pertamina.

Hasan menegaskan, korupsi di lembaga maupun di BUMN manapun dari pusat hingga daerah harus diperangi.

Kejaksaan Agung menegaskan bahwa Pertamax telah dioplos dengan BBM jenis lain, bertentangan dengan klaim Pertamina.

"Di terminal (storage) PT Orbit Terminal Merak milik Tersangka MKAR (Muhammad Kery Andrianto Riza) dan Tersangka GRJ (Gading Ramadhan Joedo)"

Bambang, saat sidak, menyebut pihaknya telah memerintahkan melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah produk BBM baik milik Pertamina maupun swasta.

Adapun modus kedua tersangka, MK dan EC membeli baham bakar dengan kadar RON 90, tapi dengan harga RON 92

Menurutnya, angka Rp193,7 triliun yang dikorupsi bukanlah jumlah keseluruhan. Angka tersebut baru perhitungan per tahun.

Kerugian negara akibat korupsi di Pertamina Patra Niaga tahun 2023 diperkirakan mencapai Rp193,7 triliun, menurut Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Berikut video viral 'Valentino Rossi' kesal dengan Pertamax dioplos Pertalite.

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkapkan kerugian negara akibat korupsi di Pertamina Patra Niaga mencapai Rp 193,7 triliun pada tahun 2023.

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkap kerugian negara akibat korupsi di Pertamina Patra Niaga mencapai Rp193,7 triliun per tahun untuk 2023.