Profil
Taufiq Effendi
Brigjen Pol. (Purn) Dr. Drs. Taufiq Effendi, MBA adalah mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia ke-11 pada Kabinet Indonesia Bersatu. Ia menggantikan Muhammad Fesal Tamin dalam masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk periode jabatan 21 Oktober 2004 sampai 1 Oktober 2009. Jabatan itu kemudian digantikan oleh Widodo Adi Sutjipto. Sebelumnya, ia tercatat sebagai Anggota DPR RI sebagai Wakil Ketua Fraksi Demokrat tahun 2004.
Lahir di Barabai, Hindia Belanda, pada 12 April 1941, Taufiq Effendi bergabung bersama Sekolah Bentukan Dasar Perwira Kepolisian dan lulus tahun 1971 - setelah lulus SMA Negeri 6 Yogyakarta di tahun 1960 dan menjadi Sarjana Ilmu Hubungan Internasional dan Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada Yokyakarta pada 1965.
Kemudian ia melanjutkan ke Sekolah Komando Kepolisian (1976), Sekolah Staf dan Komando ABRI bagian Kepolisian (1978), dan Kursus Tenaga Inti Sosial Politik ABRI, Seskogab, Bandung (1988). Di sela itu, Taufiq Effendi yang hobi menimba ilmu juga mendapat pembelajaran ke luar negeri. Ia tergabung di International Police Academy, Washington DC, Amerika pada 1975, Advance Narcotics Course, Washington DC, Amerika pada 1977, dan Airport Safety and Security, Sydney, Australia, pada 1983.
Suami Sri Widiati ini masih belum juga puas dengan pendidikan yang sudah diraihnya. Ia pun mengambil gelar Master Business Administration (MBA) di Institut Bisnis Manajemen Jayakarta Jakarta (1993) dan Workshop on Strategic Management, Crisis and Public Relation di insitut yang sama (1996).
Sewaktu mejabat sebagai Menpan, Taufiq diberi gelar doktor kehormatan yakni Doktor Honoris Causa (HC) bidang Hukum dari Rektor Universitas Diponegoro Semarang, Susilo Wibowo. Gelar itu diterima pada tahun 2008, berkat terobosan bidang reformasi birokrasi di Indonesia yang dilakukannya.
Bukan hanya itu, ia juga berhasil meraih predikat cum laude dan gelar Doktor Ilmu Hukum Administrasi Negara dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada Yogyakarta tahun 2011, dengan promotor Prof. Dr. Muchsan, SH dan co promotor Prof. Dr. Nindoyo Pramono.
Perjalanan karir yang cemerlang menuntun Taufiq meraih sejumlah jabatan. Mulai tahun 1987-1989, ia menjadi Kepala Direktorat Pembinaan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah. Ia lalu diangkat menjadi Kasubdit Ramarda Bimmas Mabes Polri hingga tahun 1990, yang dilanjutkan sebagai Ka-set Deputi Operasi Kapolri (1990-1992), Staf Ahli Kapolri (1992-1993), dan Senior Scientist/Kepala Divisi Proyek Khusus UPT Industri Hankam, BPPT, pada 1993-1998.
Usai melepas jabatan sebagai Menpan, pria yang pernah menduduki kursi Direktur Utama PT Nawakara Bangun Nusantara pada tahun 1998-2003 ini juga lolos sebagai Anggota Dewan untuk periode 2009-2014. Taufiq memenangkan 47.261 suara lewat daerah pemilihan Kalimantan Selatan 1 yang meliputi Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Utara, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Balangan.
Di bawah bendera Partai Demokrat, saat ini Taufiq aktif di Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Aparatur Negara, Otonomi Daerah, dan Agraria.
Riset dan Analisa: Yunita Rachmawati