Profil
Teddy Suratmadji
Gagal maju di kancah politik sebagai wagub dalam Pilgub DKI Jakarta 2012 yang baru saja diverifikasi oleh KPU melalui jalur independen, bukanlah masalah besar bagi Teddy Suratmadji. Lihat saja, begitu kalah dalam verifikasi KPU karena hanya membawa 155.847 dukungan tidak sampai pada batas minimal pendaftaran yakni sebesar 450.000 dukungan, ia lantas mencalonkan diri dalam pilgub Jawa Barat melalui Partai Demokrat. Sama seperti balon lainnya, ia mengaku punya maksud baik yakni ingin membangun Jabar dan menjadikannya lebih baik. Ia mencontohkan, salah satu yang ingin diperbaiki adalah angka kemiskinan di Jabar. Saat ini, setidaknya 11 persen rakyat Jabar masih berada dalam garis kemiskinan. Bahkan pencapaian IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Jabar berada di urutan 15 nasional. Sebelumnya, saat mencalonkan diri sebagai cawagub DKI Jakarta, Bendahara Umum DPP Persatuan Artis Dangdut Melayu Indonesia (PAMMI) ini mengatakan bila terpilih nanti maka pihaknya akan memprioritaskan penanganan banjir dan kemacetan di DKI Jakarta. Menangani banjir, diantaranya, dengan melakukan normalisasi seluruh kali atau sungai yang ada di Jakarta. Sedangkan untuk mengurai kemacetan, salah satunya, dengan memaksimalkan moda transportasi Busway, yang selama ini belum menjangkau ke seluruh pemukiman di wilayah Jakarta.
Dikenal sebagai pengusaha sukses serta pendakwah yang cermat, background Teddy yang sebenarnya adalah pengusaha, sementara dalam ilmu politik ia mengaku bahwa dirinya ingin memajukan daerah untuk menjadi lebih baik lagi. Selain sebagai pengusaha, lulusan ITB ini juga seorang pesilat yang sempat mengatakan mengenai filosofi membela kebenaran dalam pencak silat selaras dengan kepemimpinan independen. Karakter yang ada pada pencak silat menggambarkan karakter kepemimpinan yang tegas dan independen dimana jurus dan segenap gerak dalam pencaksilat memiliki hakikat keindahan dalam geraknya namun ketegasan dalam sikap, khususnya untuk membela kebenaran.