5Gnow.id, Platform Kolaborasi Perkembangan 5G Indonesia
Merdeka.com - 5Gnow.id, platform kolaborasi berisi berbagai informasi mengenai perkembangan 5G di Indonesia, telah hadir saat ini. Platform yang didukung oleh sejumlah pemangku kepentingan di bidang teknologi informasi dan komunikasi ini akan menyalurkan beragam inisiatif serta pengembangan baru untuk mendukung percepatan perkembangan teknologi dan tranformasi digital di Indonesia.
"Pemerintah sangat mengapresiasi serta mendukung penuh adanya portal 5Gnow.id ini. Portal 5Gnow.id ini akan berfungsi sebagai penghubung (hub) untuk berbagi update terbaru tentang perkembangan 5G yang sedang berlangsung di Indonesia," kata Denny Setiawan, Direktur Penataan Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam keterangan persnya, Rabu (1/3).
Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) melihat perkembangan pasar 5G di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. 5G memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia termasuk juga mendukung pada pengembangan IoT, AI, BIG DATA serta METAVERSE.
-
Kapan teknologi 5G di luncurkan? Berbekal belasan uji coba itu, teknologi 5G akhirnya hadir di Tanah Nusantara pada 27 Mei 2021.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Kenapa jaringan 5G penting? Jadi saya tetap merasa bahwa percepatan 5G itu perlu, karena untuk memperkuat infrastruktur digital Indonesia. Teknologi-teknologi baru itu akan bisa berfungsi maksimal ketika teknologi 5G itu diimplementasikan maksimal,
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
-
Bagaimana teknologi 5G mengubah cara kita berinteraksi? Konektivitas internet 5G memiliki kecepatan dan kapasitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Teknologi ini akan memungkinkan pengembangan aplikasi dan layanan baru yang membutuhkan kecepatan tinggi dan latensi rendah, seperti mobil otonom dan Internet of Things.
-
Bagaimana Telkom membangun konektivitas di Indonesia? 'Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antar data center di negaranegara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,' ungkap Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba.
Merujuk pada riset Institut Teknologi Bandung menyebutkan perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp2.800 triliun atau setara 9,5 persen dari total PDB pada 2030. Angka itu bahkan berpotensi melonjak menjadi 3.500 triliun atau setara 9,8 persen dari total PDB Indonesia pada 2035.
"5Gnow.id akan menjadi hub berisi informasi terkini terkait pengembangan 5G di Indonesia. 5Gnow.id mengumpulkan informasi dari regulator, ekosistem dan pelaku industri sekaligus mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam memberikan kabar terbaru seputar 5G dan teknologi pendukung kedepannya," ujarnya.
Sebagai salah satu pemrakarsa hadirnya 5Gnow.id, PT Alita Praya Mitra (Alita) melihat pentingnya platform ini sebagai tempat berkumpulnya ekosistem dan menjembatani komunikasi secara interaktif dengan multi-stakeholders, terutama masyarakat dan korporasi sebagai pengguna layanan dan solusi berbasis jaringan 5G. Hal ini diungkapkan oleh Martini Soejatno, Sales & Marketing Director Alita.
"Sebagai penyedia solusi dan layanan TIK, Alita juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan teknologi 5G di Indonesia. 5G membutuhkan infrastruktur serta sistem integrator yang matang dan terpercaya," kata dia.
5Gnow.id juga mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan di industri TIK, mulai dari KOMINFO, ASIOTI, Mastel, ALITA, ATSI, Telecom Infra Project, GSMA, APAC5G, Meta, Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo Hutchison, NPERF, ITB, ITS, Telkom University, Huawei, Ericsson, Nokia, ZTE, hingga Qualcomm. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia siap menyongsong era teknologi 5G yang membuat negara ini semakin ngebut mengikuti perkembangan zaman.
Baca SelengkapnyaPenggelaran jaringan 5G yang massif masih terganjal 'ketiadaan' frekuensi.
Baca SelengkapnyaSiaran ini memanfaatkan teknologi pembagian jaringan (network slicing) khusus yang memanfaatkan infrastruktur 5G Standalone (SA) terkini.
Baca SelengkapnyaMenjawab kebutuhan terhadap layanan keamanan digital yang terus meningkat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGSMA baru-baru ini menyoroti kemajuan pesat Indonesia dalam teknologi seluler
Baca SelengkapnyaPemerintah saat ini sedang menggodok kapan lelang frekuensi bisa dilakukan.
Baca SelengkapnyaIni insentif yang diterima operator seluler yang mau bangun jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaAda indikasi bila pemerintah tidak segera melelang frekuensi 5G, maka digitalisasi akan terganggu.
Baca SelengkapnyaHuawei mengklaim telah berpengalaman dalam infrastruktur 5G.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa penerapan 5G terkesan lama.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan aplikasi yang dikelola Perum Peruri ini akan menintegrasikan pelayanan publik dari berbagai kementerian/lembaga.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca Selengkapnya