Ada Sebuah Penelitian tentang Cara Membuat Kopi Enak sampai Melibatkan Ahli Gunung Berapi, Ini Tujuannya
Saat proses membuat kopi, terdapat beragam penerapan ilmu pengetahuan alam di dalamnya.
Saat proses membuat kopi, terdapat beragam penerapan ilmu pengetahuan alam di dalamnya.
Ada berbagai macam alat mewah dan mahal yang dapat meningkatkan cita rasa kopi secara drastis. Namun kini, para ilmuwan telah menemukan trik baru yang hanya melibatkan beberapa tetes air.
Saat kopi digiling, proses tersebut menimbulkan gesekan dan patahnya biji kopi. Hal ini menghasilkan listrik yang dapat menyebabkan partikel kopi menggumpal dan menempel pada penggiling.
Berdasarkan jurnal Matter yang dikutip dari ScienceFocus, Jumat (5/1), para peneliti melaporkan bahwa biji kopi yang memiliki tingkat kelembapan internal lebih tinggi menghasilkan lebih sedikit listrik statis.
Ini berarti espresso yang lebih pekat, dengan lebih sedikit kopi yang terbuang. Tingkat kelembapan dicapai hanya dengan menambahkan sedikit air ke dalam biji sebelum digiling.
“Kelembapan, apakah itu sisa kelembapan di dalam kopi sangrai atau kelembapan eksternal yang ditambahkan selama penggilingan, merupakan faktor yang menentukan jumlah muatan yang terbentuk selama penggilingan,” kata peneliti Christopher Hendon, ahli kimia bahan komputasi dari Universitas Orgeon.
Christopher Hendon, ahli kimia bahan komputasi dari Universitas Orgeon.
“Selama letusan, magma terpecah menjadi banyak partikel kecil yang kemudian keluar dari gunung berapi dalam gumpalan besar ini, dan selama keseluruhan proses tersebut, partikel-partikel tersebut bergesekan satu sama lain dan terisi hingga menghasilkan petir,” kata ahli vulkanologi Joshua Mendez Harper, seorang penulis makalah dari Portland State University.
“Secara sederhana, ini mirip dengan menggiling kopi, yaitu Anda mengambil biji kopi dan mengolahnya menjadi bubuk halus,” tambah dia.
Dalam proses penelitian, tim mengukur jumlah listrik statis yang dihasilkan dengan menggiling berbagai pilihan biji kopi yang dipanggang secara komersial dan di rumah. Hal ini bervariasi berdasarkan faktor termasuk negara asal, warna sangrai, dan kadar air.
Lebih sedikit listrik yang dihasilkan ketika kopi memiliki kadar air yang lebih tinggi dan ketika kopi digiling pada pengaturan yang lebih kasar.
Ketika mereka membandingkan espresso yang dibuat dengan biji kopi serupa yang digiling dengan atau tanpa sedikit air, mereka menemukan bahwa menggiling dengan air menghasilkan ekstraksi yang lebih lama dan menghasilkan minuman yang lebih kuat.
“Manfaat utama dari penambahan air selama penggilingan adalah Anda dapat mengemas lapisan lebih padat karena lebih sedikit penggumpalan,” kata Hendon.
Meskipun hasil penelitian ini terutama terfokus pada kopi, namun hal ini juga mempunyai implikasi di bidang lain.
Dulunya jenis kopi ini menjadi favorit Ratu Belanda yang diproduksi khusus dari biji kopi terbaik.
Baca SelengkapnyaKopi bisa menjadi katalisator dari berbagai ide kreatif karena kandungan yang ada di dalamnya.
Baca SelengkapnyaKamu pasti pernah dengar tentang Kopi Daun Bawang yang sedang viral, bukan? Ternyata banyak menu kopi lainnya yang terdengar aneh namun disukai banyak orang.
Baca SelengkapnyaWalau minum kopi kerap dilakukan untuk meningkatkan energi, namun cara ini tidak efektif untuk membuat tubuh bertenaga.
Baca SelengkapnyaBudaya ngopi orang Aceh sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an yang identik dengan bapak-bapak yang duduk di warung kopi.
Baca SelengkapnyaUntuk meningkatkan khasiat kopi dan memperkaya rasa dalam minuman, ada bahan-bahan yang bisa kita campurkan ke dalam kopi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi teh dan kopi yang diambah pemanis bisa tetap aman asal buatan kita sendiri.
Baca SelengkapnyaBagi pemula yang ingin mulai minum kopi,. terdapat sejumlah hal yang bisa dilakukan.
Baca SelengkapnyaMinum kopi di pagi hari sudah menjadi rutinitas bagi banyak orang. Ketahui cara untuk membuatnya menjadi lebih lezat dan menyehatkan.
Baca Selengkapnya