Data Center Kedua EDGE DC Diresmikan, Segini Investasinya
Data Center EDGE DC 2 punya kapasitas 23 MW. Berikut duit yang harus dikucurkan sebagai investasi.
Data Center EDGE DC 2 punya kapasitas 23 MW. Berikut duit yang harus dikucurkan sebagai investasi.
Data Center Kedua EDGE DC Diresmikan, Segini Investasinya
Pada hari Rabu, (28/2), telah diluncurkan pusat data (data centre) milik PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC) yang bernama EDGE2 di kawasan Kuningan Mulia, Jakarta Selatan.
Seperti namanya, fasilitas EDGE2 merupakan pusat data kedua milik EDGE DC setelah mereka meresmikan EDGE1 pada tahun 2021 silam di lokasi yang berdekatan, hanya berjarak kurang dari 3km.
-
Di mana Telkom membangun Hyperscale Data Center? Telkom membangun Hyperscale Data Center di Batam sebagai bagian dari roadmap plan digitalisasi dan mengoptimalkan kemitraan strategis antar pemain global dan regional di kawasan ASEAN.
-
Kenapa Telkom membangun Hyperscale Data Center di Batam? Indonesia merupakan salah satu pasar data center dengan potensi permintaan paling besar di ASEAN. Menyadari hal itu dan juga situasi pasar saat ini yang relatif masih under-supply, Telkom terus memperkuat kapabilitasnya di platform digital tersebut.
-
Bagaimana Telkom meningkatkan konektivitas data center? INSICA akan menghadirkan kabel bawah laut yang terdiri dari 24-pasangan serat optik dan dua jalur kabel darat yang beragam sehingga menawarkan kapasitas maksimum hingga 20 terabit per detik per pasangan serat optik.
-
Bagaimana NeutraDC memperkuat ekosistem data center? Penyedia bisnis data center milik Telkom Indonesia yang telah memiliki reputasi sebagai pemimpin dalam industri telekomunikasi, NeutraDC berkomitmen untuk memperkuat ekosistem infrastruktur data center sebagai langkah strategis dalam membaca peluang kebutuhan AI Enabler di pasar B2B.
-
Dimana jaringan internet baru di Sentul City akan dibangun? Dalam upaya terbarunya, PT Akses Prima Indonesia berencana meluncurkan jaringan internet baru di Cluster Northridge dan Lakeside Home, yang dijadwalkan selesai pada Agustus 2024.
-
Dimana proyek DUNE dilakukan? Proyek ini memakan biaya sekitar USD3 miliar dan dipimpin oleh para ilmuwan dari Departemen Energi AS, di bawah naungan Fermilab.
Fasilitas kedua milik EDGE DC ini, mempunyai IT Load atau kapasitas daya yang hampir empat kali lipat dari EDGE1, yaitu 23 megawatt (MW). Selain itu, kehadiran lebih dari 3.400 rak dalam fasilitas EDGE2 juga membuatnya bisa menampung ribuan data dari para pelanggannya. Dengan hal tersebut, EDGE2 menjadi pusat data paling besar di Jakarta.
CEO EDGE DC, Stephanus Oscar, mengatakan bahwa kehadiran EDGE2 merupakan “manifestasi dari komitmen mereka untuk mendukung infrastruktur digital. Selain untuk menyimpan data, EDGE2 juga dilengkapi oleh infrastruktur terdepan untuk memenuhi kebutuhan hyperscale dan mendukung kecerdasan buatan (AI) yang meningkat.
“Untuk memastikan bahwa berbagai layanan yang disediakan dapat berjalan tanpa gangguan, sekalipun terdapat force majeure, EDGE2 menyediakan Dual Power Source PLN Platinum dengan waktu aktif yang terjamin disertai dengan berbagai genset yang siap dipakai, beserta sistem pengaman kebakaran yang berlapis,”
CEO EDGE DC, Stephanus Oscar.
Semua layanan yang ditawarkan oleh fasilitas ini memang diadakan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dari perusahaan hyperscalers, perusahaan teknologi global, dan berbagai perusahaan digital di Indonesia.Donauly Situmorang, Director Indonet, mengatakan bahwa kehadiran EDGE2 merupakan salah satu cara EDGE DC untuk memberikan solusi bagi para pelanggannya. EDGE2 “diharapkan dapat memberikan alternatif solusi untuk customer dengan latensi rendah,” ucap Dona yang juga hadir dalam acara peluncuran.
Nilai Investasi
Untuk membangun EDGE2, pihak EDGE DC tidak menyebutkan angka pasti dari nilai investasi yang dikeluarkan. Akan tetapi, dalam sesi bersama awak media, Oscar mengatakan bahwa rata-rata biaya pembangunan pusat data berkisar antara USD 9-10 juta per MW.
Dalam hal ini, biaya pembangunan EDGE2, yang mempunyai kapasitas 23 MW, akan berkisar di rentang angka USD 207-230 juta. Namun, dalam kesempatan yang sama, Oscar juga mengatakan bahwa pembangunan EDGE2 memakan biaya di bawah rata-rata.