Kominfo Bakal Bangun Pusat Data Nasional ke-2 di KEK Nongsa Batam
Pembangunan Pusat Data Nasional ke-2 direncanakan akan dimulai pada 2025.
Pembangunan Pusat Data Nasional ke-2 direncanakan akan dimulai pada 2025.
Direktur PT. Taman Resor Internet selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Nongsa Peters Vincen menyebut, Batam akan menjadi lokasi pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) kedua di Indonesia.
Saat ini, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park mempunyai ekosistem pusat data (data center). Untuk PDN kedua, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) direncanakan akan mulai pembangunan pada 2025.
“Untuk saat ini dari 9 plot data center-nya kita itu, 8 plot itu sudah ter-confirm yang saat ini sudah membangun. Yang sedang membangun ada 3 itu. Jadi dari Kominfo sudah selesai cut and field. Rencananya sih semoga jadi, awal-awal tahun depan sudah mulai pembangunan,” kata Peters saat ditemui wartawan di Nongsa Digital Park, Batam, Kamis (27/6/2024).
Peters menjelaskan, pembangunan pusat data di KEK Nongsa merupakan investasi padat modal yang signifikan. Sejauh ini, sudah ada 5 investor pusat data internasional yang masuk untuk membangun pusat data di ekosistem KEK Nongsa, termasuk dari Kominfo.
Ia mengatakan, untuk pusat data dari investor Hong Kong, tercatat telah mencapai sekitar 40 persen pembangunan dengan target operasional fase pertama pada awal 2025. Sementara itu, pusat data GDS dari Shanghai juga sedang dalam proses pembangunan, dengan target operasional fase pertama pada bulan September 2024 mendatang.
“Selain itu kita masih ada beberapa investor yang lainnya, eksisting untuk pariwisata dan segala macam ya. Kan kalau enggak salah yang ter-record saat ini mungkin ada sekitar 20 sampai 25 investor. Selain kita (investor) yang lokal pemerintah, ada yang dari Singapura, ada yang dari Hong Kong ada yang dari Shanghai, ada yang dari New Zealand,” ujarnya.
Lebih lanjut, Peters menjelaskan bahwa saat ini Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Nongsa terus bekerja sama dengan Bea Cukai untuk memasukkan peralatan dari luar negeri.
Ia menilai, Batam dipilih sebagai lokasi Pusat Data Nasional kedua karena beberapa alasan strategis.
Yang pertama, Batam memiliki zona geografis yang aman, tidak termasuk dalam daerah cincin api atau ring of fire.
Kedua, lokasi Batam yang hanya sekitar 2-3 kilometer (km) dengan Tanjung Bemban di mana merupakan titik pertemuan jalur kabel (subsea cable) internasional yang menghubungkan kota-kota di Indonesia, Malaysia, Singapura, hingga Hong Kong dan pesisir barat Amerika Serikat.
Adapun KEK Nongsa berlokasi di Nongsa, Batam, Provinsi Kepulauan Riau dan diresmikan dengan Peraturan Pemerintah nomor 68 tahun 2021. Kawasan ini dikhususkan sebagai area bisnis di bidang ekonomi digital, pengembangan teknologi, riset, pendidikan; industri kreatif; dan pariwisata.
Lokasinya yang strategis, terutama untuk koneksi internasional, KEK Nongsa menjadi tujuan bagi perusahaan-perusahaan teknologi dari domestik dan internasional yang ingin berinvestasi dan berkembang di Batam, Indonesia.
Memiliki fokus untuk pengembangan pusat data, pendidikan untuk menciptakan talenta digital, co-working space, industri kreatif untuk perfilman serta studio animasi dan pariwisata.
Rakor Kominfotik se-NTB itu, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kesepakatan bersama.
Baca SelengkapnyaHal ini tak lain karena adanya proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPasar negara berkembang juga akan menarik investasi karena karakteristiknya yang menguntungkan.
Baca SelengkapnyaAdanya gangguan ini berdampak terhadap layanan publik, salah satunya imigrasi.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.
Baca SelengkapnyaNasDem menanggapi soal desakan mundur terhadap Menkominfo Budi Arie Setiadi imbas kasus serangan siber pusat data nasional.
Baca SelengkapnyaPusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan indikasi praktik korupsi yang terjadi di lingkup Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaPenyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaIde untuk melakukan pembiayaan ini dipicu oleh peristiwa kemacetan jalan menuju Bandara Ngurah Rai pada 29 Desember 2023 lalu.
Baca Selengkapnya