Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deretan Fakta Soal Hari Tanpa Bayangan, Terjadi 23 September di Indonesia!

Deretan Fakta Soal Hari Tanpa Bayangan, Terjadi 23 September di Indonesia! Hari Tanpa Bayangan di Meksiko. ©2018 liputan6.com

Merdeka.com - Dalam waktu dekat, kita di Indonesia akan menemui fenomena bernama hari tanpa bayangan. Fenomena ini kerap juga dikenal dengan nama kulminasi, transit, atau istiwa.

Disebut, pada 23 September mendatang, Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan.

Fenomena alam hari tanpa bayangan ini merupakan fenomena alam langka di mana matahari akan ada tepat di atas garis khatulistiwa.

Akibatnya, Indonesia pada siang hari tidak akan memiliki bayangan sama sekali. Tidak cuma itu, matahari tentu akan terasa lebih terik dari biasanya.

Sebelumnya, fenomena ini terjadi pada Oktober dan Maret 2018 lalu.

Nah, apa itu hari tanpa bayangan? Berikut ulasannya.

Apa Itu Hari Tanpa Bayangan?

Berdasarkan laman BMKG yang dikutip Merdeka.com dari Liputan6.com, disebut bahwa kulminasi adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut kulminasi utama.

"Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang' karena bertumpuk dengan benda itu sendiri," tulis BMKG dalam keterangan persnya.

Oleh karenanya, hari saat terjadinya kulminasi utama disebut juga dengan hari tanpa bayangan.

Penyebab Fenomena Hari Tanpa Bayangan

BMKG dalam keterangannya menyebutkan, hari tanpa bayangan terjadi karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi.

Dengan begitu, posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara (LU) dan 23,5 derajat Lintang Selatan. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.

Kapan Hari Tanpa Bayangan Terjadi?

BMKG menyebut pada tahun ini Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 21 Maret 2019 pukul 05.00 WIB dan 23 September 2019 pukul 14.15 WIB.

Sementara pada 21 Juni 2019 pukul 22.55 WIB, Matahari berada di titik balik utara (23,5 derajat LU) dan pada 22 Desember 2019 pukul 11.21 WIB, Matahari berada di titik balik selatan (23,5 derajat LU).

Terjadi Dua Kali Dalam Setahun

Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, kulminasi utara di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun. Sementara, waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.

Misalnya, untuk Kota Pontianak yang tepat terbelah oleh garis khatulistiwa, kulminasi utamanya terjadi pada 21 Maret 2019 pukul 11.50 WIB dan pada 23 September 2019 pukul 11.35 WIB.

Sementara untuk kota Jakarta, fenomena ini terjadi pada 5 Maret 2019 pukul 12.04 WIB dan kulminasi utamanya terjadi pada 9 Oktober 2019 pukul 11.40 WIB.

Secara umum, kulminasi utama di Indonesia terjadi antara 22 Februari 2019 di Seba, Nusa Tenggara Timur hingga 5 April di Sabang, Aceh.

Sementara di Sabang kulminasi utama terjadi pada 8 September 2019 sampai dengan 21 Oktober di Seba, Nusa Tenggara Timur.

Durasi Siang dan Malam Akan Sama

Ketika hari tanpa bayangan terjadi, ternyata terjadi fenomena lain berupa siang dan malam mempunyai durasi yang sama. Nama ilmiah dari fenomena ini adalah Vernal Equinox, yang berasal dari kata vernus yang artinya musim semi, serta equus yang artinya sama, dan noct yang artinya malam.

Wilayah ekuator Indonesia misalnya di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Matahari nanti akan berada di atas kepala pada siang hari, sehingga tugu tegak akan jelas terlihat tanpa bayangan.

Tidak Semua Bayangan Akan Hilang

Menurut keterangan LAPAN, disebut bahwa Hari Tanpa Bayangan adalah sebutan populer untuk kondisi astronomis saat matahari tepat berada di atas kepala pada siang hari. Jadi, Hari Tanpa Bayangan tidak berarti semua bayangan akan hilang dalam waktu satu hari.

"Setiap daerah berbeda, bergantung bintangnya. Di Jawa, sekitar awal Oktober dan awal Februari. Dampaknya hampir tidak ada, namun menarik untuk edukasi publik, tentang perubahan posisi matahari sepanjang tahun karena kemiringan sumbu rotasi Bumi," ujar ketua LAPAN Thomas Djamaluddin soal hari tanpa bayangan yang terjadi tahun lalu.

Lebih Terasa Efeknya di Khatulistiwa

Hari tanpa bayangan biasanya hanya bisa disaksikan ketika seseorang berada tepat di Garis Khatulistiwa. Garis khatulistiwa atau ekuator, adalah garis imajiner yang mengelilingi Bumi dan membagi planet ini menjadi dua bagian, yaitu belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan.

Lalu bagaimana hari tanpa bayangan punya efek maksimal di khatulistiwa? Hal ini dikarenakan setiap lokasi di sepanjang khatulistiwa berjarak sama jauh dari Kutub Utara dan Kutub Selatan. Karena garis lintang ekuator adalah 0 derajat, maka matahari akan berada tepat di atas kepala pada tengah hari di saat ekuinoks, sehingga bayangan akan 'hilang'.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Menyapa Jakarta Siang Ini, Simak Dampaknya!
FOTO: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Menyapa Jakarta Siang Ini, Simak Dampaknya!

Fenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.

Baca Selengkapnya
Hari Tanpa Bayangan di Bali Terjadi 13-15 Oktober, Begini Cara Melihatnya
Hari Tanpa Bayangan di Bali Terjadi 13-15 Oktober, Begini Cara Melihatnya

Berdasarkan data BMKG, hari tanpa bayangan di Indonesia mulai terjadi pada 8 September hingga diperkirakan 19 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya
Mengenal Zenit Matahari dan Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Apa Artinya?
Mengenal Zenit Matahari dan Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Apa Artinya?

Fenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.

Baca Selengkapnya
Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Catat Waktu dan Lokasinya
Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Catat Waktu dan Lokasinya

Hari tanpa bayang yang terjadi tak akan memicu cuaca panas terik

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Fenomena Kulminasi Utama, Hari Tanpa Bayangan di Jakarta
FOTO: Melihat Fenomena Kulminasi Utama, Hari Tanpa Bayangan di Jakarta

BMKG mengatakan DKI Jakarta mengalami fenomena Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan.

Baca Selengkapnya
Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Bali terjadi 13-15 Oktober 2024, Catat Jam dan Wilayahnya
Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Bali terjadi 13-15 Oktober 2024, Catat Jam dan Wilayahnya

Hari tanpa bayangan terjadi karena posisi matahari yang berada tepat di zenith. Yaitu titik tertinggi di langit.

Baca Selengkapnya
Ada Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Kota Ini, Masyarakat Perlu Perhatikan Saran BMKG
Ada Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Kota Ini, Masyarakat Perlu Perhatikan Saran BMKG

Siap-siap pada Senin (14/10/2024) mendatang, tepat pukul 11.08 WIB, di wilayah Banyuwangi bakal muncul fenomena unik berupa Hari Tanpa Bayangan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tak Kebagian Gerhana Matahari 8 April 2024, Tapi Bakal Kena Dampaknya
Indonesia Tak Kebagian Gerhana Matahari 8 April 2024, Tapi Bakal Kena Dampaknya

Fenomena gerhana matahari diperkirakan akan terjadi pada 8 April 2024

Baca Selengkapnya
Akhirnya Terjawab, Ini Penyebab Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari
Akhirnya Terjawab, Ini Penyebab Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari

Ruang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.

Baca Selengkapnya
Mengenal Fenomena Equinox, Dampak dan Kapan Terjadi
Mengenal Fenomena Equinox, Dampak dan Kapan Terjadi

Deputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta mengatakan, fenomena Equinox hanya berlangsung dua kali dalam setahun.

Baca Selengkapnya
Asal Usul Gerhana Matahari Cincin yang Diprediksi Terjadi Hari Ini, Bisa Diamati di Indonesia?
Asal Usul Gerhana Matahari Cincin yang Diprediksi Terjadi Hari Ini, Bisa Diamati di Indonesia?

Gerhana Matahari Cincin adalah fenomena langka dan sangat jarang terjadi di periode dan lokasi yang sama lebih dari 10 tahun.

Baca Selengkapnya
Penyebab Gerhana Matahari Total, Begini Proses Terjadinya
Penyebab Gerhana Matahari Total, Begini Proses Terjadinya

Fenomena gerhana matahari total akan terjadi saat bulan Ramadan tahun ini, tepatnya pada 8 April 2024.

Baca Selengkapnya