Di masa depan, uang fisik makin hilang dari pasaran
Merdeka.com - Transaksi dengan uang kartal, istilah uang fisik yang biasa digunakan sehari-hari diprediksi makin menghilang dari pasaran. Apalagi, kemajuan teknologi informasi mempercepat terjadinya hal tersebut.
Menurut Bank Indonesia, jumlah pengguna dan penggunaan uang elektronik baik dalam bentuk kartu kredit maupun digital money, jumlahnya makin meningkat dari tahun ke tahun yang tentunya mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dan mempengaruhi tingkat perputaran uang (Velocity of Money).
Riset MasterCard Advisors sendiri pada akhir 2013 menyebutkan pembayaran non tunai di Indonesia sudah mencapai 31 persen dari total pembayaran yang dilakukan konsumen.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Kapan internet mulai digunakan secara luas di Indonesia? Awalnya, penggunaan internet hanya untuk keperluan kerja menggunakan sistem email. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan internet berkembang pesat menjadi media sosial, unduh unggah video, dan musik.
-
Kapan Telkomsel memperkirakan puncak lonjakan trafik internet di tahun ini? Dibandingkan dengan momen Ramadan dan Idul Fitri tahun sebelumnya, Telkomsel memperkirakan kenaikan trafik mencapai 14,63% lebih tinggi, dengan payload tertinggi sebanyak 60,10 PB (Peta Byte) pada puncak RAFI tahun ini.
-
Kapan jumlah pengguna BRImo meningkat? Tercatat per Desember 2023, BRImo telah digunakan oleh 31,6 juta user. Jumlah ini meningkat 32,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
Digital money atau e-wallet dan e- commerce merupakan beberapa hal yang memicu berkurangnya uang kartal, apalagi operator terus menggenjot berkembangnya e-money dalam beragam produk dan layanannya.
Menurut Direktur Digital Services, pengguna layanan m-Banking di Indonesia sudah mencapai 20 juta orang. Jumlah itu tentunya merupakan pelanggan potensial bagi pemasaran mobile wallet yang saat ini hampir semua operator besar menyediakannya.
Di Indonesia, kehadiran m-wallet di pelopori oleh Telkomsel yang sudah merilisnya sejak 27 November 2007 dengan nama T-Cash dan saat ini jumlah penggunanya sudah lebih dari 5 juta pelanggan.
Selain Telkomsel, XL juga merilis produk XL Tunai dan Indosat yang menghadirkan layanan Dompetku. Pengguna Dompetku hingga akhir tahun lalu sudah mencapai 800 ribu orang, sedangkan XL Tunai juga masih di bawah sejuta orang.
Di luar ketiga operator besar itu, terdapat layanan BBM Money yang hadir tahun lalu. Di sini Blackberry menggandeng Permata Bank. Belum jelas berapa pemakai BBM Money saat ini, apalagi setelah BBM juga bisa dipakai di ponsel Android dan iPhone.
Selain itu, ada juga layanan Skye Mobile yang disediakan Skye Sab. Saat ini pengguna Skye Mobile baru sekitar 15 ribu orang, namun sekitar 30 persen, aktif bertransaksi rata-rata mencapai Rp 400 ribu per bulan. Transaksi banyak dilakukan untuk pembelian pulsa, pembelian tiket kereta api, pembayaran listrik prabayar, atau membayar TV berlangganan.
Meski pertumbuhannya masih datar, namun perkembangan m-wallet dan digital money di Indonesia diyakini akan booming sekitar 5-10 tahun lagi. Sama halnya dengan e-commerce yang di awal-awal kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat, namun saat ini e-commerce begtu berkembang pesat di tanah air.
Masyarakat Indonesia yang masih tradisional memang agak lama menerima hal-hal yang berbau transaksi keuangan melalui wujud maya atau digital karena bisa jadi kurangnya sosialisasi atau kurangnya tingkat kepercayaan masyarakat pada teknologi.
Namun, di masa depan, kehadiran mobile payment di Indonesia bisa mengubah gaya hidup masyarakat, terutama dalam bertransaksi untuk mengkonsumsi produk dan jasa. Bahkan, bisa jadi, operator akan berkembang menjadi lembaga perbankan dan di sinilah peran regulator untuk mengantisipasi dan membuat aturannya. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Generasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.
Baca SelengkapnyaKehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah Rp2,7 triliun itu meningkat bila dibandingkan nataru pada tahun 2022 sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDalam industri keuangan, teknologi blockchain telah membuka jalan bagi konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaArtinya, uang lama akan digantikan sepenuhnya oleh uang Rupiah Tahun Emisi 2022.
Baca SelengkapnyaPerry menuturkan transaksi uang elektronik (UE) meningkat 35,24 persen (yoy), sehingga mencapai Rp92,79 triliun.
Baca SelengkapnyaTransaksi secara non tunai hanya dengan scan barcode QRIS pun merupakan kondisi yang lumrah.
Baca SelengkapnyaDitarik dari Perdedoran, Uang Pecahan Rp500 dan Rp1.000 Ini Sudah Tidak Laku Mulai Hari ini
Baca SelengkapnyaBI menegaskan rupiah digital tidak akan menggantikan uang kertas dan koin yang ada saat ini
Baca Selengkapnya