Ilmuwan ungkap Resep Ampuh Umur Panjang Maria Branyas, Wanita Tertua di Dunia yang Usianya 100 Tahun Lebih
Studi ilmiah mengungkap kombinasi faktor genetik, metabolisme efisien, dan gaya hidup sehat sebagai rahasia umur panjang Maria Branyas hingga 117 tahun.

Maria Branyas, wanita asal Katalonia, Spanyol, yang meninggal pada Agustus 2024 di usia 117 tahun 168 hari, dinobatkan sebagai orang tertua di dunia.
Untuk mengungkap rahasia panjang umurnya, tim peneliti dari Institut Riset Leukemia Josep Carreras melakukan analisis mendalam terhadap gen, protein, mikrobioma, dan metabolisme Maria.
Mengutip ScienceAlert, Kamis (20/3), hasil penelitian yang belum ditinjau sejawat ini memberikan wawasan unik tentang faktor-faktor yang memungkinkan seseorang hidup lebih dari satu abad.
Maria menjalani gaya hidup aktif secara mental, sosial, dan fisik, serta memiliki kebiasaan makan sehat yang mendukung kesehatannya.
Salah satu kebiasaannya adalah konsumsi yogurt, yang diduga membantu menjaga keseimbangan mikrobioma ususnya. Mikroorganisme dalam tubuh memainkan peran penting dalam metabolisme, peradangan, kesehatan usus, kognisi, serta kesehatan tulang dan otot.
Di sisi lain, analisis DNA menunjukkan bahwa Maria memiliki variasi gen yang memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko kanker.
Selain itu, DNA Maria memiliki mekanisme metilasi DNA yang lebih muda dibanding usia kronologisnya, yang berarti tubuhnya lebih lambat mengalami penuaan.
Metabolisme Maria juga sangat efisien, dengan kadar kolesterol "jahat" rendah dan kolesterol "baik" tinggi. Ditambah dengan tingkat peradangan yang rendah, hal ini berkontribusi besar terhadap kesehatannya di usia lanjut.
Maria sendiri percaya bahwa umur panjangnya dipengaruhi oleh kehidupan yang teratur dan lingkungan yang menyenangkan.
Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi antara gaya hidup sehat dan faktor genetik memiliki peran besar dalam memastikan seseorang dapat hidup hingga usia sangat lanjut dengan kondisi kesehatan yang baik.
Studi ini menunjukkan bahwa usia lanjut yang ekstrem tidak selalu berkaitan dengan kesehatan yang buruk dan dapat dipelajari lebih dalam di tingkat molekuler.