Ini Keistimewaan LG Q6 sebagai Smartphone Menengah

Merdeka.com - Vendor smartphone asal Korea Selatan, LG, memiliki varian makin banyak dengan meluncurkan tipe Q6, setelah tipe K, X, V, dan G sebagai flagship. Setelah diluncurkan secara global pada awal Agustus lalu, LG Q6, meluncurkan secara resmi di Indonesia pada hari ini (7/9), dan dibanderol sekitar Rp 3,2 juta.

Seberapa istimewa LG Q6 sebagai smartphone segmen menengah?

Inovasi pertama yang harus disebutkan adalah Q6 menerapkan inovasi layar bertajuk FullVision. Inovasi unik yang sebelumnya diperkenalkan pada smartphone premium LG G6 ini, membuat layar 5,5 incinya memiliki aspek rasio 18:9 dengan tepian (bezel) tipis.

Selain layar FullVision, Q6 memberikan resolusi setinggi Full HD+ dengan 2160 x 1080 piksel dengan kepadatan layar 442 ppi. Perpaduan kekuatan ini dengan uniknya rasio layar sengaja dirancang untuk mengoptimalkan penggunaannya saat menikmati video, bermain game dan fungsi multitasking.

Keuntungan lainnya, layar unik ini membuat LG Q6 tak hanya nyaman digenggam, tapi juga tetap mudah dan nyaman dioperasikan dengan satu tangan.

"Sebuah smartphone dengan bentang layar lebar namun dalam dimensi yang nyaman untuk pengoperasian satu tangan. Inilah yang membuat hadirnya LG Q6 benar-benar menjadi pembaru pada pasar smartphone kelas menengah," ujar Heegyun Jang, Head of LG Mobile Communications Indonesia, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/9).

Demi meningkatkan kenyamanan penggunaan, LG membekali smartphone Q6 dengan RAM 3 GB dan kapasitas simpan bawaan 32 GB. Uniknya, vendor asal Korea Selatan ini menghilangkan finger print dan menggantinya dengan Face Unlock. Fitur ini membuat penggunanya dapat mengaktifkan Q6 melalui mode pengenalan wajah. Kita tak perlu menyentuh atau menekan tombol apa pun untuk mengaktifkannya. Cukup menghadapkan layar Q6 pada wajah pengguna, smartphone ini mengenalinya dan segera terbuka (unlock), serta siap digunakan.

Fitur ini face unlock semakin istimewa, karena mampu mengaktifkan LG Q6 bahkan saat layar benar-benar dalam keadaan standby. Di sisi lain, kamera Q6 baru akan aktif, saat pengguna mengangkat dan menghadapkan smartphone ke wajahnya sehingga meminimalisasi kebutuhan daya. Seluruh proses tersebut dapat berjalan rata-rata kurang dari satu detik.

Secara fisik, LG Q6 pun tampak istimewa dengan penggunaan alumunium seri 7000 di bagian tepi bodi. Pertimbangannya, material itu memiliki ketahanan lebih bila terjadi benturan, tapi tetap ringan. Karakteristik materi inilah yang membuatnya jadi pilhan dalam berbagai industri yang salah satunya industri pesawat terbang.

Fisiknya juga mengalami belasan pengujian terhadap berbagai kondisi berisiko yang mungkin dihadapi dalam penggunaan sehari-hari. Seperti pengujian terhadap ketahanan dari panas, kelembaban, tekanan, goncangan, cipratan air maupun kondisi lain. Ketahanan LG Q6 diklaim telah mengantongi sertifikat MIL-STD 810G. Kepemilikan sertifikat ini ditujukan bagi ketahanan berbagai perangkat yang dianggap layak digunakan dalam militer Amerika Serikat.

Faktor keamanan penggunaan pun turut diperhatikan LG saat mengembangkan Q6. Ini dibuktikan dengan lebih dari 20 tahap pengujian terhadap baterainya. LG juga menempatkan thermal pad sebagai sistem pendingin khusus yang biasa terdapat pada komputer dan mendesain penempatan antar-komponen berjauhan, demi mencegah terjadinya panas berlebihan.

Segala paduan tersebut membuat LG Q6 tak sekadar hadir meramaikan persaingan smartphone kelas menengah di Indonesia. “Namun, LG Q6 merupakan salah satu penawaran terbaik yang kami berikan bagi publik Indonesia. Sebuah smartphone dengan pengalaman premium dengan desain benar-benar unik,” pungkas Jang. (mdk/gni)