Ini penyebab hujan tetap turun di musim kemarau
Merdeka.com - Apakah Anda merasa aneh ketika telah memasuki musim kemarau, tapi hujan masih selalu turun tiap harinya? Ternyata hal tersebut bukanlah sebuah keanehan. Jawabannya hanya satu: perubahan iklim.
Fenomena ini merupakan dampak dari perubahan iklim yang menimpa daerah tropis seperti negara kita.
Benar, dilansir dari Mashable yang mengutip penelitian terbaru yang dilakukan NASA, permukaan Bumi yang makin panas dan naiknya permukaan laut akibat ulah manusia menyebabkan hujan makin banyak turun di daerah tropis.
-
Mengapa hujan terjadi? Hujan biasanya terbentuk ketika uap air naik ke atmosfer, mendingin, dan kemudian berkondensasi menjadi tetes air. Tetes-tetes air ini kemudian bergabung membentuk awan, dan akhirnya jatuh ke bumi sebagai hujan.
-
Kenapa hujan terjadi? Ilmuwan kini meyakini meningkatnya kelembapan di Bumi dipicu oleh sebuah letusan gunung api besar dan setelah itu hujan pun turun selama jutaan tahun.
-
Apa penyebab hujan tak menentu? Selain itu, faktor La Nina juga dapat mempengaruhi musim hujan.
-
Bagaimana siklus hujan terjadi? Hujan berasal dari air laut yang menguap karena panas matahari, lalu naik ke atmosfer dan membentuk awan. Awan-awan ini terbawa angin ke daratan, dan ketika mereka terlalu berat dan dingin, mereka jatuh sebagai hujan.
-
Bagaimana perubahan cuaca terjadi? Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
Menurut Hui SU, ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory milik NASA, hal ini ada kaitannya dengan awan. Dari observasi NASA baru-baru ini menunjukkan bahwa awan di daerah tropis akan makin menyusut dalam beberapa dekade ke depan. Meski kita berasumsi bahwa awan yang lebih sedikit setara dengan presipitasi yang sedikit pula, ternyata itu salah.
Awan tinggi ini ternyata menjebak panas di atmosfer, yang membantu menyeimbangkan energi masuk matahari dengan energi panas yang berasal dari Bumi. Dengan lebih sedikitnya awan yang menjebak panas di sekitar, udara di atas daerah tropis diperkirakan akan jadi lebih dingin, dan udara yang lebih dingin berarti lebih tidak stabil. Karena ini, hujan lebih banyak turun.
Fenomena ini merupakan 'kekuatan' yang berlawanan. Pasalnya kenaikan curah hujan di daerah tropis memang terjadi karena hal tersebut diharapkan bisa menghangatkan atmosfer. Hal ini dikarenakan atmosfer bagian atas yang sangat dingin, dan ini membuat uap air berubah menjadi partikel es dan menyebabkan energi panas lepas dan menghangatkan atmosfer. Hal ini dikenal sebagai pelepasan panas laten.
Menurut NASA, zona di mana awan akan makin sedikit dan menyebabkan curah hujan sepanjang tahun makin banyak, makin lama akan makin melebar. Zona ini berpusat di khatulistiwa, dan berdampak langsung pada negara-negara kecil di kawasan tropis.
Jadi jangan heran, hujan akan makin parah dalam beberapa tahun ke depan.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa hari terakhir Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan lebat
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca SelengkapnyaPanas melanda Jabodetabek di tengah musim hujan dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasa terjadi karena pengaruh fenomena cuaca global dan regional.
Baca SelengkapnyaCuaca di Indonesia panas terik hingga mencapai lebih dari 37 derajat celcius
Baca SelengkapnyaSuhu udara maksimum tertinggi di Indonesia selama sepekan terakhir tercatat terjadi di Palu 37,8°C pada 23 April lalu.
Baca SelengkapnyaPerubahan cuaca sangat berpengaruh pada aktivitas makhluk hidup sehari-hari.
Baca SelengkapnyaDalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.
Baca SelengkapnyaSuhu maksimum tercatat terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 37,1 Derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaIa menyebut fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaCaption cuaca panas lucu bisa dijadikan sarana hiburan yang menyenangkan dan dibagikan di media sosial.
Baca SelengkapnyaBMKG punya tiga analisis penyebab terjadinya cuaca panas akhir-akhir ini di Indonesia.
Baca Selengkapnya