Jilboobs, 'tsunami' yang banjiri internet dan jejaring sosial
Merdeka.com - Fenomena Jilboobs memang sangat luar biasa. Betapa tidak, hanya dalam hitungan hari saja, popularitas kata tersebut melejit dan banyak bermunculan di mana-mana.
Istilah Jilboobs adalah sindiran terhadap para wanita yang memakai jilbab/hijab namun masih mempertontonkan bagian dada mereka sehingga tercetak jelas.
Walaupun sebenarnya fenomena seperti ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu, namun baru-baru ini saja popularitasnya melejit dan banyak diperbincangkan banyak orang.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Bagaimana 'JJ' berkembang di TikTok? Video yang menampilkan sound jedag jedug biasanya memiliki gaya pengeditan yang unik, dengan transisi dan efek visual yang diselaraskan dengan irama musik.
-
Siapa yang menggunakan istilah 'JJ' di TikTok? Fenomena ini menunjukkan bagaimana musik dan kreativitas dapat saling berinteraksi dan menciptakan tren baru dalam masyarakat digital.
-
Mengapa istilah 'JJ' di TikTok populer? Popularitas sound jedag jedug ini mencerminkan bagaimana sebuah istilah dapat bertransformasi dan memiliki makna yang spesifik dalam konteks platform tertentu.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Apa makna 'JJ' di TikTok? Namun, seiring berjalannya waktu, makna JJ telah berevolusi, terutama di platform TikTok, di mana istilah ini diartikan sebagai 'Jedag Jedug'. Istilah ini mengacu pada suara instrumen musik remix yang memiliki beat khas tertentu.
Bahkan, kata Jilboobs baik yang menggunakan hashtag atau juga yang tidak, seperti sebuah tsunami yang membanjiri internet.
Di Facebook saja, setidaknya ada 4 fanspage dan 1 komunitas bernama Jilboobs dengan anggota di atas seribu orang. Selain di Facebook, di Twitter lebih banyak lagi.
Di YouTube, fenomena Jilboobs berupa video atau juga gabungan foto-foto yang disusun menjadi sebuah video juga bermunculan.
Di Google sendiri, apabila Anda menggunakan kata kunci Jilboobs, maka akan mesin pencari satu ini akan secara cepat menyuguhkan berbagai laman yang memiliki kata Jilboobs di dalamnya.
Memang ada yang menghujat siapa-siapa yang mempopulerkan atau juga mengedarkan foto-foto wanita dengan jilbab dan berpakaian ketat, namun tidak sedikit pula yang memberikan dukungan dengan tujuan agar yang bersangkutan dapat sadar dan memperbarui cara dia berpakaian, ketika dia melihat fotonya beredar di internet.
Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah menyebut rata-rata pemakai jilbab seperti ini baru belajar memakai jilbab. Musni menilai mereka tak bisa terlalu disalahkan karena masih dalam proses berhijab. Namun alangkah baiknya secara pelan-pelan mereka memperbaiki busana sehingga syari. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin besar jumlah followers, semakin tinggi juga nilai seorang influencer dalam hal tarif iklan atau endorsement.
Baca SelengkapnyaDari bisnis yang dijalani, selebgram itu mendapatkan keuntungan Rp16 juta.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca Selengkapnya