Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kabel bawah laut Australia-Singapura, RI makin riskan disadap

Kabel bawah laut Australia-Singapura, RI makin riskan disadap Ilustrasi penyadapan © 2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Penyadapan yang dilakukan oleh Australia membuat Indonesia perlu waspada. Salah satunya kewaspadaan adalah perlunya mencermati rencana pembangunan jalur fiber yang akan menghubungkan Australia dan Singapura.

Sebuah perusahaan bernama Trident Subsea Cable beberapa bulan lalu mengungkapkan rencana untuk membangun jaringan kabel bawah laut yang nantinya dapat menghubungkan Perth, Australia, dengan Singapura.

Penanaman kabel bawah laut ini ternyata mau tidak mau harus mengikutsertakan Indonesia di dalamnya. Karena, untuk menghubungkan antara Singapura dan Australia, Trident harus melewati wilayah Indonesia. Untuk itu, akan dibangun 2 cabang penghubung antara 2 negara itu dengan bertitik pusat di Jakarta.

Orang lain juga bertanya?

Menjadi satu hal yang sangat riskan apabila dipikir secara logis. Baru-baru ini, ketika permasalahan atau aksi penyadapan yang dilakukan oleh pihak Australia kepada Indonesia terangkat, banyak pihak yang belum dapat menemukan bagaimana cara badan intelijen Negeri Kanguru tersebut melakukannya.

Berbagai spekulasi dan rumor sempat beredar seperti melalui jaringan internet sampai dengan penyadapan dengan 'menggunakan jasa' operator lokal.

Berkaca pada kasus penyadapan dan rencana penanaman kabel optik bawah laut yang juga melewati Indonesia, maka ada juga kemungkinan lain bahwa nantinya penyadapan tersebut lebih mudah dilakukan baik oleh pihak Australia, Singapura atau juga pihak lain yang memanfaatkan kedua negara.

Tidak hanya itu saja, ada isu yang mengatakan bahwa sebelum permasalahan penyadapan ini terangkat, Australia sangat ingin untuk melakukan akuisisi terhadap salah satu perusahaan yang menangani layanan jaringan internet dengan data-data yang sensitif ke dalam dan luar negeri yaitu PT NAP Info Lintas Nusa (PT NAP). Sayangnya, isu tersebut menguap begitu saja tanpa ada penjelasan lebih lanjut.

Dalam sebuah situs bernama Subcom.com hanya menyebutkan bahwa setelah menanam kabel fiber optik yang dapat menghubungkan antara Jakarta, Batam dan Singapura tersebut, ada kemungkinan bahwa PT NAP juga akan melakukan kerjasama dengan Australia untuk membuat satu rencana yang sama.

Perusahaan yang bernama PT NAP ini merupakan perusahaan lokal selain operator selular yang juga memiliki bisnis layanan jasa penyedia jaringan. Di tahun 2008 lalu, PT NAP membuat akses jaringan kabel bawah laut dari Indonesia ke Singapura dengan total bandwidth 2,5 TBps.

Bahkan kabarnya yang beredar di forum-forum IT mengatakan bahwa tidak sedikit dari pihak yang ingin memanfaatkan layanan jaringan menggunakan jasa dari PT NAP karena sebagian besar sistem kabel bawah laut di Indonesia dimonopoli oleh operator-operator besar dengan harga yang mahal tentunya.

Oleh karenanya, seiring dengan mencuatnya kasus penyadapan oleh Australia terhadap Indonesia ini, maka apabila rumor mengenai keinginan pihak Australia untuk mengakuisisi PT NAP benar, maka muncul satu anggapan yang mirip dengan dugaan perencanaan pembangunan kabel bawah laut Singapura-Australia yaitu penyadapan akan semakin mudah dilakukan. (mdk/das)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Telin dan BW Digital Kolaborasi Percepat Konektivitas di Indonesia dan Australia
Telin dan BW Digital Kolaborasi Percepat Konektivitas di Indonesia dan Australia

MoU tersebut ditandatangani di Washington DC saat event International Telecoms Week 2024.

Baca Selengkapnya
7 Kali Mengalami Kerusakan, KKP dan Telkom Minta Pelaku Usaha Perikanan Tangkap Perhatikan Kabel Laut
7 Kali Mengalami Kerusakan, KKP dan Telkom Minta Pelaku Usaha Perikanan Tangkap Perhatikan Kabel Laut

Sejak akhir tahun 2017 sudah mengalami tujuh kali kerusakan dan intensitasnya meningkat dalam dua tahun kebelakang.

Baca Selengkapnya
Konsorsium ALPHA Tandatangani MoU Pengembangan Sistem Komunikasi Kabel Laut dengan Kecepatan hingga 18 Tbps
Konsorsium ALPHA Tandatangani MoU Pengembangan Sistem Komunikasi Kabel Laut dengan Kecepatan hingga 18 Tbps

Sejauh ini, terdapat 38 SKKL di Singapura dan menjadikannya hub teramai di dunia dibandingkan dengan Mesir, Marseille, dan Tokyo.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Konektivitas Data Center, Telin dan SingTel Kolaborasi Kembangkan SKKL
Tingkatkan Konektivitas Data Center, Telin dan SingTel Kolaborasi Kembangkan SKKL

Hal ini akan memberikan bandwidth yang unggul, konektivitas tanpa batas, dan keamanan jaringan yang kuat

Baca Selengkapnya
Terungkap Modus Penyelundupan Manusia ke Australia via NTT
Terungkap Modus Penyelundupan Manusia ke Australia via NTT

Podus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.

Baca Selengkapnya
Mustahil Tanpa Starlink Koneksi Internet di Indonesia Bisa Sekencang Singapura
Mustahil Tanpa Starlink Koneksi Internet di Indonesia Bisa Sekencang Singapura

Wajar jika Starlink diberikan karpet merah oleh pemerintah. Pasalnya Indonesia butuh keberadaan Starlink.

Baca Selengkapnya
OPINI: Peran Teknologi dan Maritime Domain Awareness untuk Kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan
OPINI: Peran Teknologi dan Maritime Domain Awareness untuk Kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan

Teritorial LCS merupakan kawasan perairan yang menjadi sorotan negara yang memiliki kepentingan keamanan dan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Jangan Salah, Meski Canggih Starlink Bisa Mengalami Penurunan Kecepatan
Jangan Salah, Meski Canggih Starlink Bisa Mengalami Penurunan Kecepatan

Bagaimanapun Starlink tetap teknologi yang memiliki kelemahan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Terkesan Ngotot Ingin Satelit Starlink Elon Musk Masuk Indonesia, Ada Apa?
Pemerintah Terkesan Ngotot Ingin Satelit Starlink Elon Musk Masuk Indonesia, Ada Apa?

Ada hal lain nampaknya dari rayuan pemerintah ke Elon Musk untuk hadirkan satelit Starlink.

Baca Selengkapnya
Ini Plus Minus Starlink Satelit Elon Musk Masuk Indonesia
Ini Plus Minus Starlink Satelit Elon Musk Masuk Indonesia

Tetap akan ada pro dan kontra ketika satelit Starlink masuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dukung Studi Potensi Laut Indonesia, DPR Intip dari Dekat Kecanggihan Kapal OceanX
Dukung Studi Potensi Laut Indonesia, DPR Intip dari Dekat Kecanggihan Kapal OceanX

BKSAP DPR mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer atas undangan organisasi OceanX di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Operator Seluler Was-Was Pemerintah Kasih Karpet Merah Satelit Starlink Elon Musk
Operator Seluler Was-Was Pemerintah Kasih Karpet Merah Satelit Starlink Elon Musk

Operator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.

Baca Selengkapnya