Kena malware, 13 aplikasi dihapus dari Google Play Store
Merdeka.com - Semakin canggihnya teknologi, membuat berkembangnya perangkat lunak berbahaya atau malware juga meningkat. Malware sendiri merupakan perangkat lunak yang diciptakan untuk merusak sistem atau jaringan komputer dari pemiliknya. Bukan hanya aplikasi komputer, malware juga kini masuk ke aplikasi di smartphone seperti di Android dan iOS.
Baru-baru ini, 13 aplikasi yang disebut dengan Brain Test dihapus dari Google Play Store karena terkontaminasi dengan malware. Aplikasi ini memang tampak tidak berbahaya bagi pengguna dan sistem operasi Android itu sendiri, tetapi sebenarnya melakukan hal-hal yang mengerikan.
Jika diinstal ke perangkat Android, aplikasi ini akan mencoba untuk mendapatkan akses ke root. Selain itu, aplikasi tersebut juga akan menginstal aplikasi lainnya yang sama-sama terinfeksi malware ke smartphone, tanpa sepengetahuan pemiliknya karena aslinya 13 aplikasi ini sebenarnya adalah games.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Kenapa iklan di HP Android berbahaya? Meski demikian, iklan yang seringkali muncul itu bisa menghadirkan virus berbahaya ke dalam software Android kita sendiri. Selain itu, iklan yang seringkali muncul ke layar bisa saja membuat kondisi baterai menjadi terlalu panas atau overheating.
-
Bagaimana hindari pesan aplikasi penipuan? Berhati-hatilah saat menerima email, pesan teks, atau notifikasi dalam aplikasi yang tidak diminta yang meminta informasi pribadi atau keuangan.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Kenapa perlu menghapus aplikasi yang tidak dikenal? Aplikasi-aplikasi tersebut mungkin merupakan wadah untuk malware atau perangkat lunak berbahaya lainnya yang dapat membahayakan keamanan dan privasi.
Aplikasi berbahaya ini juga bisa mendapatkan ulasan palsu di Google Play Store agar menarik pengguna Android lain menginstal aplikasi tersebut. Jika Anda sudah terlanjur menginstal aplikasi ini, reset pabrik pun juga tidak akan bisa menghapusnya karena telah mengakar di smartphone. Bahkan jika sudah berada di smartphone dalam waktu yang lama, risikonya bisa semakin besar.
Beberapa di antara 13 aplikasi ini sudah di instal oleh lebih dari 500.000 perangkat mobile dengan rating palsu 4.5. Berikut 13 aplikasi Android berbahaya yang telah dihapus dari Google Play Store, pastikan tidak ada satupun yang ada di smartphone Anda.
13 Aplikasi berbahaya ©2016 phonearena.com
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah mudah yang wajib dilakukan saat HP kena hack.
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus File APK masih terus mengintai masyarakat Indonesia. Masyarakat diminta waspada saat menerima pesan WhatsApp atau SMS dari orang lain.
Baca SelengkapnyaPastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca SelengkapnyaBerikut 3 izin yang bisa membahayakan malware masuk ke Android.
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaGoogle mengimbau pengguna Android untuk menonaktifkan jaringan 2G, guna melindungi diri dari serangan SMS scam yang memanfaatkan kelemahan jaringan lama ini.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.
Baca Selengkapnya