Mark Zuckerberg Terungkap Pernah Meretas Sistem Komputer Kampus Kala Kuliah
Merdeka.com - Persoalan privasi adalah satu hal yang jadi batu sandungan raksasa media sosial Facebook. Skandal masif Cambridge Analytica adalah salah satu catatan buruk Facebook.
Beberapa kasus lain seperti pelanggaran terhadap aturan App Store, hingga upaya Facebook membayar orang agar datanya bisa diambil alih, juga terkait soal privasi.
Kesalahan-kesalahan langkah privasi ini membuat jejaring sosial terbesar di dunia ini kena denda USD 5 miliar oleh Komisi Perdagangan Federal AS.
-
Kapan Mark Zuckerberg ajarkan coding? 'Terkadang mereka membaca buku-buku bersama, terkadang mereka melakukan pengodean bersama. Mark telah melakukannya dengan August semenjak dia berumur tiga tahun,' ungkap Chan.
-
Apa ramalan Mark Zuckerberg tentang teknologi masa depan? Zuckerberg memprediksi bahwa kacamata AR secara bertahap akan mengambil alih tugas yang saat ini ditangani oleh smartphone dengan lebih banyak pengguna yang meninggalkan ponsel mereka.
-
Apa yang diajarkan Mark Zuckerberg ke anaknya? Zuckerberg menikah dengan dengan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Priscilla Chan, pada tahun 2012 dan hingga kini telah dikarunia tiga orang anak, Maxima, August, dan Aurelia. Mereka lahir pada Desember 2015, Agustus 2017, dan Maret 2023. Dengan anak-anaknya, terutama dengan August, Zuckerberg telah mengajarkan pengodean semenjak mereka kecil.
-
Di mana bunker rahasia Mark Zuckerberg berada? Di bawah tanah seluas 57.000 kaki persegi itu, dikabarkan ada sebuah bunker persembunyian. Bunker ini memiliki luas 5.000 kaki persegi dan terhubung ke dua rumah utama dengan terowongan.
-
Apa yang diterima Mark Zuckerberg selain gaji? Meskipun Zuckerberg merupakan orang dengan gaji paling kecil di Meta, pada 2023, ia menerima USD 24,4 juta atau sekitar Rp396 miliar dalam 'kompensasi lain.'
-
Bagaimana Facebook awalnya dibuat? Bersama teman-temannya, Andrew McCollum, Eduardo Saverin, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz, Zuckerberg mengembangkan Facebook saat mereka masih kuliah di Universitas Harvard.
Dalam sebuah buku baru berjudul Facebook: The Inside Story karya penulis Wired Steven Levy, dibahas mengenai CEO sekaligus pendiri Facebook Mark Zuckerberg terkait privasi. Terutama mengenai hari-hari awal Facebook.
Namun, buku ini juga menyiratkan satu hal, yakni pandangan Zuckerberg tentang privasi yang dianggap tidak jujur.
Mengutip Business Insider Singapore via Tekno Liputan6.com, pada 2003, saat Mark Zuckerberg masih berkuliah di Harvard dan bereksperimen dengan jejaring sosial, dia pernah membuat sebuah website prank bernama Facemash.
Website itu memperlihatkan foto teman kelasnya dan meminta mahasiswa lain untuk memilih, mana yang paling menarik.
Yang ada, Zuckerberg malah meretas sistem komputer kampus untuk mengunduh foto-foto temannya tanpa persetujuan dari satu pun mahasiswa di sana.
Petugas pun langsung memutus akses internet Zuckerberg dan mengancam untuk mengeluarkannya dari kampus. Demikian yang dilaporkan oleh koran The Harvard Crimson waktu itu.
Setelah itu, the Crimson juga menulis, Mark Zuckerberg kurang peduli dengan privasi para mahasiswa.
"Mark Zuckerberg pun memperhatikan kritikan tersebut dan berjanji untuk membuat privasi sebagai sebuah komponen inti dari layanannya," tulis Levy dalam bukunya.
Namun, baru satu tahun berjalan, Mark Zuckerberg malah meretas email milik para siswa anggota redaksi The Crimson. Caranya dengan mengakses informasi login Facebook mereka.
Segera setelah meluncurkan The Facebook dari kamar asramanya, Mark Zuckerberg mengirimkan email ke temannya.
"Mark Zuckerberg: Yah, jadi ketika kamu membutuhkan informasi tentang siapa pun di Harvard, tinggal minta. Saya punya 4.000 email, foto, alamat, dan jejaring sosial.
Seorang teman: Apa? Bagaimana kamu mendapatkannya?
Zuckerberg: Orang langsung saja memasukkannya (ke The Facebook). Saya tidak tahu kenapa. Mereka 'percaya saya'. Bodoh."
Lewat sambungan telepon, Levy, menceritakan kejadian tersebut waktu Zuck masih berusia 19 tahun. Sementara di tahun 2020 Zuck harusnya sudah berubah.
Levy mengatakan, contoh-contoh peretasan email mahasiswa anggota the Crimson merupakan sebuah ilustrasi dari pendekatan Zuckerberg terhadap privasi.
Mark Zuckerberg sendiri mengatakan ke Levy bahwa dia menyesali apa yang dilakukannya pada masa lalu dan menganggapnya sebagai tindakan yang tidak dewasa.
Zuck juga sempat frustasi. "Pesan instan dan email lama dari sejak saya remaja terus muncul di luar konteks," kata Zuck.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa yang dilakukan bos Meta ini selalu mencuri perhatian. Bukan hanya kaosnya saja, namun meja kerjanya juga. Begini penampakkannya.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaMark Zuckerberg membagikan email pertama yang ia gunakan untuk membuat akun Facebook pada 2004.
Baca SelengkapnyaMark Zuckerberg nampaknya benar-benar serius belajar membuat pedang katana dari seorang master.
Baca SelengkapnyaPenuh dengan semangat, mereka berdiskusi di sebuah ruangan dan mengoperasikan sebuah komputer. Setiap unit komputer yang digunakan saat itu mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaCara ini rutin dilakukan Mark Zuckerberg kepada anak-anaknya jelang tidur. Namun dengan cara yang seru.
Baca SelengkapnyaDi dunia hanya ada 3 orang yang masuk jajaran elit global dengan kekayaan Rp 3.000 triliun. Siapa mereka?
Baca SelengkapnyaSuasana perkuliahan di tahun 90-an viral di media sosial. Warganet salah fokus dengan komputernya.
Baca SelengkapnyaKampus ini serius memperhatikan keamanan data mahasiswanya
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Zuckerberg berada di belakang CEO Tesla, Elon Musk, yang memiliki kekayaan sekitar Rp3,96 kuadriliun dalam daftar orang kaya Bloomberg.
Baca SelengkapnyaMark Zuckerberg tampil dengan jam tangan Patek Philippe bernilai Rp1,18 miliar dalam foto terbarunya bersama Priscilla Chan.
Baca Selengkapnya