Mencoba Tablet Pertama POCO, Begini Hasilnya
Berikut hasil review POCO Pad dalam penggunaan sehari-hari dalam bekerja.
Pasar tablet kini kembali menggeliat. Perangkat ini semakin menawarkan kecanggihan dan tentunya kepraktisan dibandingkan yang lain. Hal itu terbukti dari data terbaru dari Canalys, pengiriman tablet di seluruh dunia meningkat sedikit sebesar 1 persen pada kuartal pertama tahun 2024 atau mencapai 33,7 juta unit.
Melihat hal ini, beberapa brand yang belum pernah menjajal pasar ini, mulai melalukan debutnya. Salah satunya POCO. POCO mencoba pasar tablet gebrakan spesifikasi yang terbilang cukup berani pada Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana Tablet Dispilio ditemukan? George Chourmouziadis, seorang profesor arkeologi prasejarah, menemukan sebuah lempengan di pemukiman Danau Dispilio.
-
Apa itu Tablet Dispilio? Tablet Dispilio adalah sebuah lempengan kayu yang bertuliskan simbol-simbol yang diperkirakan berasal dari tahun 7260 SM hingga 5250 SM.
-
Dimana Tablet Dispilio ditemukan? Lempengan ini kemudian dinamai Tablet atau Lempengan Dispilio sesuai dengan tempat dimana benda itu ditemukan.
-
Gimana cara pakai POCO C75 buat main game? Ketika dipakai untuk main game seperti Mobile Legends dengan grafis sedang, HP ini tidak ngelag sama sekali.
-
Kapan peta tablet tercipta? Tercipta sekitar tahun 500 SM.
-
Kenapa POCO C75 worth it? Dengan harga Rp1,6 jutaan, POCO C75 worth it dengan desainnya minimalis tapi keren, performanya lancar, kameranya mumpuni, dan baterainya tahan lama.
POCO Pad hadir dengan layar IPS LCD berukuran 12,1 inci, dengan resolusi 2.560 x 1.600 pixel (2.5K). Layarnya memiliki refresh rate 120Hz dengan tingkat kecerahan maksimum 600 nits dan rasio 16:10.
“Layar ini bisa menampilkan lebih banyak informasi dalam sebuah halaman web, dan tetap nyaman digunakan untuk melihat beragam konten,” ungkap Head of Marketing POCO Indonesia Andi Renreng saat peluncuran.
Merdeka.com berkesempatan merasakan perangkat tablet Android POCO, POCO Pad keyboard, dan POCO Smart Pen ini selama kurang lebih sebulan. Kebetulan perangkat yang kami dapatkan berwarna Grey atau Abu-abu dengan RAM 8 GB dan ROM 256 GB.
Perlu diketahui, kami mencoba perangkat ini sesuai dengan kebutuhan seperti menonton, menulis, dan browsing. Berikut pengalaman yang dirasakan selama menggunakan POCO PAD:
Desain
Pertama yang harus kami sampaikan soal desain adalah tablet yang cukup kokoh namun ringan. Biasanya kami sering mendapati tablet terlihat kokoh namun agak. Ini tidak terjadi di POCO Pad. Berdasarkan keterangannya, berat POCO Pad ini hanya 571 gram. Sehingga pertama kali perangkat dibuka dari box dan dipegang benar-benar terasa ringan.
Desain pun sangat simple. Tidak “neko-neko”. Terdapat dua kamera dan logo bertuliskan POCO di belakang tabletnya. Namun jujur saja, kami sempat kagok saat pertama kali “menutup” layarnya.
Biasanya tombol on/off atau power tidak jauh dari volume. Ternyata, POCO menaruhnya di sisi samping kiri. Ini terjadi sebelum kami satukan dengan POCO Pad keyboard. Setelahnya, kami baru tahu bahwa kemungkinan tujuan dari diletakannya tombol power di samping kiri justru agar pengguna lebih mudah. Itu yang kami rasakan setelahnya.
Lalu, yang perlu diketahui tablet ini dilengkap speaker Dolby Vision Altmos. Tablet ini hadir dengan empat speaker di kiri-kanan.
Layar POCO Pad
Layar POCO Pad hadir dengan dimensi 280mm x 181.85 mm x7.52 mm. Menurut kami, ukuran dimensi ini cukup dan nyaman di mata. Tidak terlalu besar maupun kecil untuk digunakan aktivitas sehari-hari. Hal ini sepertinya betul-betul diperhatikan POCO dalam melihat dimensi yang cocok digunakan bagi pengguna secara umum. Tidak sebatas tepat bagi mereka yang penggemar game saja.
Karena pekerjaan kami yang menuntut melakukan banyak hal, layar POCO Pad 12,1 inci sungguh asyik untuk melakukan multi-tasking dengan banyak aplikasi. Misalnya seperti browsing, mendengarkan Youtube, atau audio transkrip. Aktivitas multi-tasking ini bisa dilakukan karena adanya fitur split screen.
Mengubah satu layar dibagi dalam dua aplikasi yang disajikan di kiri dan kanan. Selain itu, ada juga fitur floating windows yang membuat tampilan aplikasi jadi seperti mengambang. Dari sisi bezel, ada yang bilang cukup tebal dengan rasio screen to body 83,6 persen. Namun bagi kami tidak masalah. Itu tergantung dari preferensi penggunanya.
Performa
Tablet perdana POCO ini punya spesifikasi yang cukup oke. Seperti chipset yang disokong Snapdragon 7s Gen 2 dengan dipadukan RAM 8GB dan ROM 256 GB sudah menjadi jaminan bagi pengguna yang penyuka game. Ada slot Micro SD yang bisa menambah kapasitas memori hingga 1TB.
Uji performa ini tidak kami lakukan seperti umumnya review lengkap nan teknis. Kami hanya mengetes performanya dengan beragam aktivitas yang dilakukan. Seperti untuk melakukan edit video dengan Capcut.
Bagaimana hasilnya? Dengan spesifikasi itu, memang seharusnya tidak masalah. Seperti yang kami uji coba, persoalan lag tidak ada. Untuk menonton streaming panas yang dihasilkan juga standar. Tidak berlebihan.
Kamera
Dari segi kamera, tablet ini dibekali kamera utama 8MP dan kamera depan 8MP. Berikut hasil jepretannya.
Baterai
Poco Pad dibekali oleh baterai berkapasitas 10.000 mAh yang mendukung teknologi pengisian cepat 33W yang disebut bisa bertahan saat digunakan menonton video selama 16 jam. Klaimnya mereka ini ternyata bisa dibuktikan. Kami melakukannya. Hasilnya sepanjang kami gunakan untuk beraktivitas seharian aman-aman saja. Baterai masih 50 persen.
Catatannya, bila dipakai aktivitas ringan-ringan seperti browsing, menulis, sesekali membuka YouTube. Tapi lain hal kalau dipakai aktivitas berat. 10.000 mAh mungkin masih kurang. Namun karena pekerjaan yang kami lakukan tidak berat seperti mengedit video, jadi tidak masalah. Awet tidaknya baterai kembali lagi tergantung pemakaiannya.
POCO Pad keyboard dan POCO Smart Pen
Di awal kami mengira, POCO Pad Keyboard seperti umumnya keyboard tablet lainnya. Singkatnya, tak enak dipakai buat mengetik tulisan. Namun asumsi kami batal saat mencoba POCO Pad Keyboard. Justru sebaliknya. Kami merasakan nyaman saat memakain keyboard ini.
Sentuhannya mirip saat memakai laptop. Tidak kaku dan “licin” saat jari-jari mulai menyentuh keyboard. Kesimpulannya, kami merasa nyaman menggunakan POCO Pad Keyboard ini. Cara mengintegrasikan dengan tabletnya pun tak sulit. Pengguna hanya mengaktifkan Bluetooth dan langsung terhubung.
Begitu juga dengan POCO Smart Pen. Lalu, bisa apa saja POCO Smart Pen ini? POCO Smart Pen bisa dipakai untuk kebutuhan menulis, menggambar, atau bahkan hanya scroll media sosial. Pena pintar ini memiliki dua tombol di atas bawah yang masing-masing beda fungsi. Tombol atas bisa dipakai untuk scroll ke bawah, sedangkan yang diatas sebaliknya. Cara kerja seperti mouse.
Kesimpulan
Secara keseluruhan apa yang didapatkan dengan harga Rp 3,9 juta dan tambahakn aksesoris keyboard dan pen masing-masing dibanderol Rp 699.000, sepadan dan layak bagi pengguna yang ingin merasakan tablet oke ini.
Buat kami yang pekerjaan setiap harinya menulis, POCO Pad ini begitu membantu aktivitas kami. Yang perlu diperhatikan adalah tidak adanya slot kartu SIM. Sehingga tablet ini perlu dukungan wifi bila ingin terhubung internet.