Menteri Digital Jepang Ungkap Penggunaan Floppy Disk di Negaranya Masih Digemari
Merdeka.com - Menteri digital Jepang, Taro Kono menyatakan perang pada floppy disk dan teknologi retro lainnya yang digunakan oleh birokrat negara itu.
Dilaporkan BBC dan GizChina, Senin (19/9), terdapat sejumlah 1.900 prosedur pemerintah yang masih mengharuskan untuk menggunakan perangkat penyimpanan, ditambah CD dan mini disk. Dia mengatakan peraturan akan diperbarui untuk memungkinkan orang menggunakan layanan online.
Di sisi lain, Jepang merupakan sebuah negara yang kencang terhadap adopsi teknologi yang mutakhir. Namun, birokrasinya terkenal karena berpegang teguh pada teknologi yang ketinggalan zaman.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Apa yang Prabowo ingatkan tentang teknologi? Presiden Prabowo Subianto mengingatkan bahwa perkembangan teknologi tidak sepenuhnya membawa kebaikan. Maka dari itu perlu kewaspadaan dari masyarakat.
-
Apa rekor koneksi internet yang dipecahkan oleh Jepang? Tim peneliti di Jepang disebut telah memecahkan rekor koneksi internet tercepat di dunia.
-
Bagaimana Prabowo menggambarkan dampak negatif teknologi? Prabowo mencontohkan salah satunya pada sosial media. Di sosial media, informasi kerap bukan yang sebenarnya alias hoaks.
-
Data apa yang bocor di Jepang? Kebocoran data tersebut melibatkan nama, nomor identifikasi, tanggal lahir, dan alamat.
-
Apa itu artefak kuno yang ditemukan di Jepang? Pada tahun 1990 hingga 2000 batu-batu pipih dengan sudut runcing ditemukan di Kastil Iwatsuki dan markas administrasi Owada jin’ya di Saitama, Jepang. Artefak kuno ini ditemukan di reruntuhan bangunan yang memiliki keterkaitan dengan Pengepungan Odawara pada tahun 1590 yang dijalankan oleh panglima perang Toyotomi Hideyoshi sebagai prototipe senjata ninja.
Floppy disk dibuat pada akhir 1960-an. Seiring berkembangnya zaman, solusi penyimpanan lain muncul lebih efisien. Di Jepang, Lebih dari 20.000 disk biasa akan diperlukan untuk mereplikasi memori yang rata-rata menyimpan 32GB informasi.
Sebuah komite pemerintah Jepang telah menemukan sekitar 1.900 area di mana bisnis diharuskan menggunakan media penyimpanan seperti floppy disk saat membuat aplikasi atau menyimpan data.
"Saya ingin menyingkirkan mesin faks, dan saya masih berencana untuk melakukannya," kata Kono.
Ini bukan pertama kalinya Jepang menjadi berita utama karena kebiasaan kunonya - yang tetap menjadi paradoks mengingat kemampuan negara itu dalam mengembangkan produk baru yang menarik. Hal ini disebabkan rendahnya literasi digital dan budaya birokrasi yang konservatif.
Kejadian menarik juga pernah terjadi pada 27 Desember tahun lalu. Waktu itu, Kepolisian Metropolitan Jepang mengaku telah kehilangan data pribadi 38 warganya. Warga ini mengajukan permohonan untuk perumahan umum di Meguro Ward Tokyo.
Selanjutnya, pemerintah perlu mengkonfirmasi dengan polisi apakah pemohon berafiliasi dengan kelompok kriminal. Selama survei, mereka mentransfer data pelamar pada floppy disk. Di luar dugaan, floppy disk hilang secara tidak sengaja, dan informasi pribadi pemohon juga hilang.
Begitu insiden itu keluar, netizen di seluruh dunia dibuat tercengang, bahkan ada yang curiga bahwa itu adalah berita bohong. Tentu saja, beberapa netizen Jepang juga mengungkapkan keterkejutannya. Mereka tidak menyangka bahwa instansi pemerintah negara mereka masih menggunakan barang antik semacam ini.
Selain pemerintah, floppy disk juga banyak digunakan oleh sistem perbankan. Sebuah laporan berita Nikkei tahun lalu menunjukkan bahwa Yamagata Bank sendiri memiliki lebih dari 1.000 pelanggan yang menggunakan floppy disk untuk mentransfer data gaji karyawan dalam sebulan.
Tentu saja, sebagian besar pelanggan ini adalah pemerintah dan usaha kecil dan menengah, terutama pemerintah. Beberapa hari yang lalu, sebuah organisasi di Jepang melakukan survei kecil terhadap 300 orang berusia 15 hingga 29 tahun. Ternyata hampir 20 persen anak muda menggunakan floppy disk. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan digital
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sistem digitalisasi harus digencarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNawawi menyinggung soal digitalisasi yang belum mampu menjawab semua tantangan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaPerlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaLuhut pun meminta jangan senang jika ada masalah yang terjadi
Baca SelengkapnyaTeten bilang ini sebagai cara melawan dominasi produk asing yang dijajakan di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, Indonesia harus mampu memanfaatkan potensi besar digital Indonesia untuk membawa kemajuan
Baca SelengkapnyaJokowi meminta data-data digital Indonesia diproteksi dengan baik.
Baca Selengkapnya