Operator Seluler ini Mau Kerja Sama dengan Starlink
FCC menyetujui SpaceX untuk layanan langsung ke ponsel T-Mobile.
Komisi Komunikasi Federal (FCC) telah memberikan izin kepada SpaceX untuk menggunakan satelit broadband Starlink dalam menyediakan layanan langsung ke ponsel pelanggan T-Mobile.
Seperti dikutip The Verge, Senin (2/12), ini merupakan kolaborasi pertama antara operator satelit dan penyedia layanan nirkabel yang disetujui oleh FCC untuk memberikan cakupan seluler tambahan dari luar angkasa. Dengan langkah ini, konsumen di daerah terpencil diharapkan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan komunikasi.
-
Apa itu Starlink? Layanan internet Starlink dari perusahaan SpaceX kini menjadi salah satu layanan internet satelit yang paling besar.
-
Siapa pemilik Starlink? Layanan internet dari perusahaan SpaceX tesebut menuai berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang mendukung maupun menentang.
-
Apa tujuan Starlink? Starlink merupakan proyek ambisius dari SpaceX milik Elon Musk yang kini telah mengorbitkan ribuan satelit untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi ke seluruh dunia.
-
Dimana Starlink bisa digunakan? Pemerintah mendukung Starlink untuk berjualan ke pasar konsumen di Indonesia karena dapat membantu negara dalam upaya pemerataan internet ke seluruh wilayah Indonesia.
-
Starlink menawarkan paket internet apa saja? Starlink menyediakan tiga paket, yaitu internet penggunaan di rumah seharga Rp750.000/bulan, penggunaan selama bepergian seharga Rp990.000/bulan, dan penggunaan di perairan seharga Rp4,34 juta/bulan.
-
Bagaimana cara mendapat akses internet Starlink? Pengguna yang ingin berlangganan tidak harus repot-repot menarik kabel internet, seperti yang terjadi pada layanan internet fixed broadband atau Wi-FI tradisional, untuk mendapat akses internet Starlink.
Manfaat Konektivitas Satelit
Menurut FCC, konektivitas dari satelit ke perangkat dapat mendukung berbagai manfaat publik yang penting. Beberapa manfaat tersebut meliputi:
- Konektivitas yang merata di seluruh wilayah.
- Akses layanan darurat 911 dari daerah terpencil.
- Peningkatan teknologi dan inovasi dalam penggunaan spektrum.
Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong kemajuan teknologi di sektor komunikasi, terutama di daerah yang selama ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan sinyal seluler.
Kerjasama Antara SpaceX dan T-Mobile
Pernyataan ini muncul setelah SpaceX dan T-Mobile diberikan izin sementara pada bulan Oktober untuk menyediakan layanan satelit Starlink di wilayah yang terkena dampak Badai Helene.
Kerjasama antara kedua perusahaan ini diumumkan pada tahun 2022 dengan tujuan untuk mengatasi area mati sinyal seluler di seluruh Amerika Serikat. Sejak itu, Verizon dan AT&T juga telah menjalin kesepakatan serupa dengan mitra satelit AST SpaceMobile.
Ada Syaratnya
Meski mendapatkan persetujuan resmi, FCC menetapkan beberapa syarat. Salah satunya adalah keputusan mengenai peningkatan daya emisi radio dari satelit SpaceX untuk mendukung layanan seperti panggilan suara dan video secara real-time.
AT&T dan Verizon sebelumnya telah menyuarakan kekhawatiran bahwa jika SpaceX diizinkan untuk melewati batasan yang ada, hal ini dapat mengganggu jaringan mereka yang sudah ada.
Rencana Peluncuran Satelit Tambahan
FCC juga masih menunda keputusan apakah SpaceX akan diizinkan untuk meluncurkan tambahan 22.488 satelit Starlink setelah menyetujui konstelasi sebanyak 7.518 satelit yang direncanakan pada tahun 2018. Satelit pertama dari SpaceX dan T-Mobile yang mendukung layanan langsung ke ponsel diluncurkan pada bulan Januari. Namun, konstelasi lengkapnya belum sepenuhnya diterapkan.
Di sisi lain, SpaceX menyatakan bahwa mereka “mungkin akan menguji kemampuan pengiriman pesan dasar (SMS)” ketika diberikan izin sementara bulan lalu. Namun, dukungan untuk layanan suara dan data diperkirakan baru akan tersedia pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun langkah awal telah diambil, masih ada banyak pengembangan yang harus dilakukan untuk mewujudkan layanan yang lebih komprehensif.