Ironisnya Nasib Starlink Milik Elon Musk di Negaranya Sendiri, Mau Layani Akses Internet di Pedesaan Justru Ditolak
Ini penyebab Starlink ditolak layani akses internet di pedesaan Amerika Serikat (AS).
Ini penyebab Starlink ditolak layani akses internet di pedesaan Amerika Serikat (AS).
Ironisnya Nasib Starlink Milik Elon Musk di Negaranya Sendiri, Mau Layani Akses Internet di Pedesaan Justru Ditolak
Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) menyatakan bahwa mereka telah menolak untuk memberikan subsidi sebesar USD886 juta (sekitar Rp13,7 triliun) kepada unit internet satelit SpaceX milik Elon Musk.
Melansir laporan dari The Verge dan Reuters, Senin (18/12), keputusan ini sebenarnya telah dibuat pada tahun 2022 yang ditentang oleh SpaceX. Perusahaan ini kemudian mengajukan banding, yang kini kembali ditolak.
Subsidi ini merupakan subsidi broadband pedesaan, di mana Starlink akan menggunakan Dana Layanan Universal dari FCC untuk memperluas layanan broadband di daerah pedesaan.
Keputusan ini didasarkan pada penilaian FCC, yang menilai bahwa Starlink gagal.Starlink dianggap tidak dapat “menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan layanan yang dijanjikan” semenjak pengajuan banding tahun lalu.
FCC juga menyatakan bahwa memberikan subsidi kepada Starlink bukanlah Keputusan terbaik dari Dana Layanan Universal yang terbatas.
Alasan Starlink mengajukan penawaran ini adalah karena SpaceX sebelumnya telah memenangkan tender untuk meluncurkan internet latensi rendah dengan kecepatan unduh 100 mbps dan unggahan 20 mbps di 642.925 lokasi di 35 negara bagian AS, yang didanai oleh program Rural Digital Opportunity (RDOF).
Ia juga menyoroti kegagalan pemohon dalam memenuhi kewajiban yang diperlukan untuk menerima dana layanan universal selama periode waktu yang signifikan.
Pendapat berbeda datang dari Brendan Carr, Komisaris FCC, yang berpendapat bahwa FCC tidak pernah meminta pemenang tender lainnya untuk menunjukkan kepatuhan terhadap kewajiban layanan dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala hukum di SpaceX, Christopher Cardaci, mengemukakan dalam surat kepada FCC bahwa Starlink satu-satunya pilihan yang layak untuk segera menghubungkan banyak orang Amerika yang tinggal dan bekerja di daerah pedesaan dan terpencil.
"Di negara di mana internet berkecepatan tinggi dengan latensi rendah telah tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau benar-benar tidak tersedia, orang-orang yang seharusnya terhubung melalui RDOF," ujar dia.