Pengacara Studio Ghibli Ancam Tuntut OpenAI Terkait Gambar AI Bergaya Ghibli
seorang pengacara yang mewakili Studio Ghibli menyatakan bahwa mereka tengah meninjau opsi hukum ke OpenAI.

Studio Ghibli, rumah produksi animasi legendaris asal Jepang, dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah hukum terhadap OpenAI setelah munculnya ribuan gambar bergaya Ghibli yang dihasilkan oleh generator gambar AI ChatGPT.
Menurut laporan terbaru dari Futurism, Senin (31/3), seorang pengacara yang mewakili Studio Ghibli menyatakan bahwa mereka tengah meninjau opsi hukum atas penggunaan gaya visual khas Ghibli oleh AI tanpa izin resmi. Pihak studio menilai hal ini berpotensi melanggar hak kekayaan intelektual dan eksploitasi karya kreatif.
“Kami sedang memeriksa situasi ini secara serius. Jika perlu, kami akan mengambil tindakan hukum,” ujar pengacara yang enggan disebut namanya, dalam pernyataan kepada media.
Langkah ini muncul setelah fitur pembuatan gambar AI di ChatGPT ramai digunakan oleh pengguna internet untuk menghasilkan ilustrasi bertema Studio Ghibli, termasuk versi Ghibli dari tokoh-tokoh terkenal, hewan peliharaan, hingga meme. Gambar-gambar tersebut kemudian tersebar luas di media sosial dan komunitas daring.
Menanggapi situasi ini, OpenAI telah memblokir permintaan eksplisit yang menyebut “Studio Ghibli” dalam deskripsi prompt gambar. Perusahaan menyebut kebijakan tersebut sebagai bentuk kehati-hatian untuk menghindari pelanggaran terhadap karya seniman hidup maupun studio-studio aktif.
Namun, para kritikus menyebut langkah tersebut terlambat dan tidak cukup tegas, mengingat gambar-gambar bergaya Ghibli sudah telanjur tersebar luas. Beberapa pihak menilai bahwa teknologi AI generatif kini bergerak terlalu cepat, melampaui kemampuan sistem hukum saat ini untuk memberikan perlindungan yang memadai bagi seniman dan pencipta asli.
Studio Ghibli dikenal memiliki pendekatan ketat terhadap hak cipta dan integritas visual. Sutradara dan pendiri studio, Hayao Miyazaki, secara terbuka telah mengkritik seni buatan AI sebagai “penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri”.
Kasus ini menambah panjang daftar perdebatan global mengenai batas etika dan hukum dalam penggunaan AI generatif, khususnya dalam konteks seni dan budaya populer. OpenAI belum memberikan pernyataan resmi terkait potensi gugatan dari pihak Studio Ghibli.