Wanita ini Marah-marah Kalau Tatonya Dibuat Pakai AI
Wanita ini tiba-tiba marah karena baru diberi tahu bahwa yang menggambar tatonya adalah AI.
Seorang penggemar tato asal Helsinki, Kaarina Vuorinen, merasa kecewa setelah mengetahui bahwa desain tato besar di kakinya, sebuah pedang bergaya gothic, dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI).
"Dia tampak bangga. Saya benar-benar terkejut dan kecewa," ujar Vuorinen kepada Wall Street Journal seperti dikutip dari Futurism, Senin (11/11).
-
Apa yang dilakukan perempuan dengan AI? Malas dapat 'berbicara' dengan ibunya melalui chatbot ini, yang memberikan tanggapan yang diperkirakan akan diberikan oleh ibunya.
-
Apa yang digambarkan AI? Berikut adalah penggambaran capres menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).
-
Apa dampak buruk AI? Kehadiran hantu AI mungkin mengganggu proses berduka alami, sehingga berpotensi berdampak pada kesehatan mental masyarakat.
-
Apa yang dibuat oleh AI? Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, baru-baru ini membagikan sebuah video pertunjukan fashion show yang dihasilkan oleh AI, menampilkan berbagai pemimpin dunia dan tokoh teknologi terkemuka.
-
Siapa yang digambarkan AI? Berikut adalah penggambaran capres menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).
-
Siapa yang membuat AI ini? Malas menemukan Project December–sebuah alat AI yang dirancang untuk 'mensimulasikan orang yang telah meninggal'.
Meski demikian, Vuorinen memutuskan untuk menyelesaikan sesi tato tersebut. Namun, dia tetap merasa tidak puas dengan hasil akhirnya.
"Tatonya memang cantik. Tapi tidak punya jiwa,” jelasnya.
Kontroversi Penggunaan AI dalam Seni Tato
Fenomena penggunaan AI dalam desain tato semakin marak berkat kehadiran generator gambar AI. Namun, banyak seniman tato tradisional yang menganggap langkah ini sebagai pelanggaran etika.
"Bagi saya, itu seperti curang. Ini seperti memakai doping dalam olahraga," kata Matt Doherty, seorang seniman tato dari New Jersey.
Salah satu alasan utama penolakan ini adalah karena generator gambar AI sering kali memanfaatkan atau bahkan meniru karya seniman lain tanpa izin. Praktik ini juga mendapat kecaman di berbagai bidang seni lainnya.
Keterbatasan AI dalam Desain Tato
Matthew Hatch, seniman tato asal Toronto, menceritakan pengalaman serupa. Ia mengungkapkan ada pelanggan yang datang dengan desain galaksi dari AI. Namun, menurut Hatch, jika gambar tersebut diubah menjadi tato, hasilnya akan terlihat seperti memar.
"Ada batasan pada apa yang bisa dilakukan tato," jelas Hatch.
Dengan sifat tato yang sangat personal, reaksi emosional terhadap penggunaan teknologi baru seperti AI tentu tak terhindarkan.
Meski AI bisa membantu memberikan ide awal, banyak yang merasa seni tato seharusnya tetap melibatkan sentuhan manusia untuk menjaga nilai emosional dan orisinalitasnya.