Risiko Kanker Hati Bisa Meningkat Akibat Alat Tato dan Tindik Tak Steril
Risiko kanker hati bisa meningkat akibat penggunaan alat tato dan tindik yang tidak steril.
Kanker hati adalah salah satu penyakit paling mematikan yang bisa menyerang organ vital ini, dan seringkali diabaikan oleh banyak orang. Satu faktor risiko yang mungkin belum banyak diketahui adalah penggunaan alat tato dan tindik yang tidak steril. Risiko ini tidak boleh dianggap sepele, karena bisa berujung pada penyakit serius yang merenggut nyawa.
Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis gastroenterologi hepatologi dari RS Pondok Indah, Rino Alvani Gani, menegaskan bahwa penggunaan alat tato dan tindik yang tidak steril merupakan salah satu faktor risiko yang signifikan dalam terjadinya kanker hati.
-
Apa saja faktor risiko kanker? Aru menjelaskan bahwa makanan berkontribusi sekitar 35 persen terhadap risiko kanker, diikuti oleh rokok dengan 30 persen, dan kurangnya aktivitas fisik dengan persentase yang signifikan.
-
Kenapa makanan tidak sehat tingkatkan risiko kanker? Makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan bahan pengawet dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan yang digoreng, diasap, atau diasinkan juga dapat mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.
-
Kenapa makanan yang digoreng meningkatkan risiko kanker? Makanan bertepung yang dimasak pada suhu tinggi akan membentuk senyawa yang disebut akrilamida. Senyawa ini terbentuk saat menggoreng, memanggang, dan membakar.
-
Makanan apa yang bisa meningkatkan risiko kanker? Makanan seperti daging merah, mentega, gorengan, jeroan, dan kuning telur yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker.
-
Kenapa daging merah bisa tingkatkan risiko kanker? Menurut seorang dokter yang berfokus pada Konsultasi Seputar Kanker dan Nutrisi serta merupakan lulusan Universitas Atmajaya pada tahun 2001, daging merah mengandung senyawa tertentu yang dapat memicu inflamasi dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat merangsang perkembangan sel-sel kanker.
-
Apa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Advances in Nutrition pada tahun 2021, yang meninjau 210 studi mengenai 13 jenis makanan dan kaitannya dengan risiko kanker, menunjukkan bahwa terdapat dua jenis makanan yang memiliki korelasi kuat dengan peningkatan risiko kanker payudara.
"Penting untuk memerhatikan riwayat keluarga dan pribadi. Seseorang dengan riwayat transfusi darah, memiliki anggota keluarga dengan penyakit hati, atau pernah menggunakan alat-alat yang tidak steril seperti alat tato atau tindik, dapat meningkatkan risiko kanker hati," kata Rino.
Hati adalah organ yang memiliki peran sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Fungsinya meliputi membersihkan darah dari racun dan zat berbahaya, memproduksi cairan empedu yang membantu proses pencernaan, serta mengontrol pembekuan darah. Ketika hati terganggu oleh penyakit seperti kanker, seluruh proses metabolisme tubuh dapat terpengaruh, yang berujung pada kondisi kesehatan yang memburuk secara drastis.
Kanker hati terjadi ketika sel-sel hati mengalami mutasi pada DNA, yang mengakibatkan pertumbuhan sel-sel di luar kendali. Mutasi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penggunaan alat-alat tidak steril yang memungkinkan masuknya virus atau bakteri ke dalam tubuh. Sel-sel yang tumbuh tak terkendali ini akhirnya membentuk tumor, yang kemudian berkembang menjadi kanker hati.
Proses Diagnosis Kanker Hati
Mendiagnosis kanker hati memerlukan serangkaian langkah medis yang kompleks. Rino menjelaskan bahwa ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini, di antaranya adalah biopsi, pemeriksaan pencitraan, dan pemeriksaan darah. Biopsi merupakan langkah penting di mana dokter mengambil sampel jaringan hati untuk dianalisis. Pemeriksaan pencitraan seperti ultrasonografi, CT-scan, atau MRI juga digunakan untuk melihat gambaran hati dan tumor.
Bagi mereka yang sudah terjangkit kanker hati, disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin, seperti USG, setiap 1-2 bulan atau setahun sekali, termasuk pemeriksaan darah alfafetoprotein. Pemeriksaan yang lebih spesifik, seperti PIVKA-II, juga dapat membantu dalam mendeteksi kanker hati pada tahap awal, sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih dini.
Pilihan Pengobatan Kanker Hati
Pengobatan kanker hati sangat bergantung pada stadium kanker, kondisi fungsi hati, dan keadaan umum pasien. Jika dideteksi pada tahap awal, kanker hati masih memiliki peluang untuk disembuhkan. Namun, semakin besar ukuran kanker, semakin sulit pula penanganannya.
Pada tahap awal, jika kanker masih berukuran kecil dan fungsi hati pasien masih baik, operasi reseksi atau pengambilan bagian kanker bisa menjadi pilihan. Transplantasi hati juga bisa menjadi opsi bagi pasien yang sudah berada pada tahap kanker hati yang parah.
Transplantasi hati umumnya dilakukan dengan menggunakan sebagian hati dari donor, dan bagian yang diambil tersebut memiliki kemampuan untuk tumbuh kembali hingga mencapai 100% dalam waktu tertentu, biasanya dalam 1-2 bulan. Selain metode operatif, ada juga metode non-operatif seperti Radiofrequency Ablation (RFA) dan Transarterial Chemoembolization (TACE) yang menawarkan penanganan efektif bagi pasien yang tidak dapat menjalani operasi.
Melihat seriusnya risiko yang ditimbulkan oleh alat tato dan tindik yang tidak steril, pencegahan menjadi langkah yang paling bijaksana. Setiap orang yang mempertimbangkan untuk melakukan tato atau tindik harus memastikan bahwa alat-alat yang digunakan benar-benar steril dan dilakukan oleh profesional yang berpengalaman. Langkah sederhana ini bisa menjadi penentu antara hidup sehat atau berjuang melawan penyakit mematikan seperti kanker hati.