Penjelasan Sains Orang Sering Merasa Melihat Penampakan
Ada beragam alasan yang menurut sains manusia disebut kerap melihat penampakan.
Cerita tentang hantu sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, tetapi belum ada bukti secara ilmiah yang bisa memastikan keberadaan hantu.
Jika melihat data bahwa 46 persen orang Amerika dan 34 persen orang di Inggris mengatakan bahwa mereka percaya dengan keberadaan hantu, dan 18 persen orang Amerika mengaku pernah melihat hantu, tentu sangat mengejutkan.
-
Mengapa orang melihat hantu? Orang bisa melihat hantu ada kaitannya dengan 'pareidolia'. Ini adalah kecenderungan otak kita untuk melihat pola, terutama wajah dan bentuk manusia, dalam hal-hal yang tidak terlalu jelas.
-
Bagaimana cara ilmuwan menjelaskan orang yang bisa melihat hantu? Para ilmuwan dibidang ini percaya bahwa dengan penelitian akademis, eksperimental, teoritis, dan analisitis akan menunjukan bahwa pengetahuan sains tentang sifat alam semesta masih belum lengkap.
-
Mengapa orang bisa melihat hantu? Mengutip The Daily Best, Minggu, (8/10), beberapa ilmuwan berpendapat bahwa orang-orang yang bisa melihat hantu memiliki tipe otak tertentu dan berbeda dari orang pada umumnya.
-
Apa yang orang yakini sebagai bukti penampakan hantu? Ketika sosiolog Dennis dan Michele Waskul berbicara dengan orang-orang yang pernah mengalami perjumpaan dengan hantu untuk buku mereka Ghostly Encounters: The Hauntings of Everyday Life, mereka menemukan sesuatu yang menarik. Banyak orang yang mereka ajak bicara tidak sepenuhnya yakin apakah mereka benar-benar bertemu dengan hantu.
-
Apa bukti hantu menurut sains? Dengan foto, misalnya, dahulu terdapat banyak eksposur ganda (teknik fotografi yang menggabungkan dua eksposur ke dalam satu gambar), tetapi saat ini tidak banyak lagi. Hantu semcam itu sudah pergi semenjak kedatangan kamera ponsel,'
-
Siapa yang sering melihat makhluk halus menurut mitos? Dalam beberapa budaya, ada kepercayaan bahwa bayi dan anak-anak kecil memiliki kemampuan untuk melihat makhluk yang tidak kasat mata, termasuk hantu atau makhluk halus.
Sebenarnya, hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan orang menyebut melihat hantu di malam hari?
Mengutip dari IFLScience, Kamis (31/10), banyak faktor yang ternyata bisa menyebabkan hal-hal seperti itu terjadi secara sains, di antaranya:
Kurang dan Kelumpuhan Tidur
Orang yang mengalami kelumpuhan tidur akan sering merasa was-was tetapi juga bisa mengalami halusinasi dan kesulitan bergerak. Selain itu, kualitas tidur yang buruk juga menjadi faktor kepercayaan orang terhadap hantu.
Penelitian menunjukkan bahwa memiliki waktu tidur yang sedikit di malam hari bisa membuat seseorang percaya adanya hantu, setan, alien, dan bahkan akhirat.
Dari survei yang dilakukan pada 8.853 orang, mereka menemukan bahwa kepercayaan paranormal dan kualitas tidur lebih umum pada orang yang memiliki insomnia.
Karbon Monoksida
Banyak kejadian tentang hantu yang sering dikaitkan dengan keracunan karbon dioksida. Karbon monoksida adalah gas beracun yang tidak memiliki warna dan tidak berbau yang bisa menyebabkan orang sakit parah jika menghirupnya, dan dapat menyebabkan kematian. Karbon monoksida ini dihasilkan oleh api, tungku pemanas yang sudah tidak berfungsi, dan lainnya.
Salah satu contoh kasusnya adalah kasus penulis Carrie Poppy yang merasa bahwa rumahnya ada setan. Kemudian dia menghubungi beberapa paranormal dan paranormal tersebut bertanya apakah dirinya pernah mendengar tentang keracunan karbon monoksida karena gejalanya sesuai dengan apa yang dialami (perasaan takut, tekanan di dada, halusinasi pendengaran).
Ternyata, ketika dia meminta perusahaan gas untuk memeriksa, benar bahwa ada kebocoran karbon monoksida, dan akan segera meninggal apabila dibiarkan.
Jamur
Jamur memiliki kemungkinan bisa menyebabkan terjadinya penampakan hantu. Tim di Universitas Clarkson, New York, menyelidiki hubungan antara rumah berhantu dan jamur dan berhasil menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara lokasi berhantu dan jamur. Penemuan ini merupakan hasil dari 27 lokasi dan 13 lokasi diantaranya dianggap berhantu.
SugestibilitasSebuah tim penelitian mencoba membangun ruangan “berhantu” dan mereka memanipulasi lingkungannya dengan rekayasa medan elektromagnetik dan infrasonik. 79 peserta yang masuk ke dalam harus menghabiskan waktu 50 menit.
Hasilnya, banyak yang melaporkan berbagai sensasi anomali, tapi tidak berkaitan dengan kondisi dari eksperimen, jadi hal itu menunjukkan bahwa sugesti adalah faktor yang paling besar dalam kepercayaan adanya hantu.
Kelainan Otak
Otak bisa saja membuat kita melihat hal-hal yang aneh. Seperti seorang pria yang dirawat secara eksperimental karena epilepi dengan dipasang strip elektroda di girus fusiformisnya.
Kemudian, para peneliti mulai mengirimkan denyut listrik ke area wajah fusiform dan pasien mulai melihat ilusi wajah di mana-mana. Peristiwa ini adalah halusinasi yang disebut facephenes, tetapi hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihatnya.
Penelitian lainnya, dilakukan percobaan yang bisa memunculkan perasaan menyeramkan seperti ada seseorang di dekatnya. Pasien tersebut menjalani pengobatan epilepsi dan ketika bagian otaknya distimulasi, ia merasa seperti ada orang di belakangnya yang digambarkan sebagai bayangan yang tidak bergerak.
Maka dari itu, ketika kita melihat seperti penampakan hantu, kita sebaiknya tetap bersikap skeptis dan mencoba untuk memikirkan hal yang lain sebagai peralihannya.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia