Pernah Dianggap Sihir Ribuan Tahun Lalu, Deretan Fenomena Ini Kini Bisa Dijelaskan secara Sains
Dulu dianggap sihir, namun kini fenomena yang kerap terlihat di masyarakat bisa dijelaskan.
Dulu dianggap sihir, namun kini fenomena yang kerap terlihat di masyarakat bisa dijelaskan.
Pernah Dianggap Sihir Ribuan Tahun Lalu, Deretan Fenomena Ini Kini Bisa Dijelaskan secara Sains
Sebelum hadirnya ilmu pengetahuan banyak sekali fenomena dan kejadian yang dianggap sebagai hal sihir yang perlu dijauhkan.
Karena itu dinilai dapat memberikan berbagai dampak negatif bagi kehidupan di masyarakat.
-
Apa itu Fenomena Alam? Peristiwa-peristiwa non artifisial yang dihasilkan oleh misteri alam tersebut dikenal dengan istilah fenomena alam.
-
Apa saja penyakit yang dulu dikira sihir? Dilansir dari Medical Daily, berikut sejumlah penyakit yang di masa lalu dianggap disebabkan oleh sihir: Epilepsi, Gangguan Jiwa, Keracunan Jamur Ergot, Encephalitis Lethargica.
-
Bagaimana mitos menjelaskan fenomena alam? Dalam mitos sastra, penggunaan makhluk gaib adalah hal biasa dan periode waktunya biasanya berasal dari periode awal sejarah awal berbagai peradaban.
-
Bagaimana mitos ini dijelaskan secara ilmiah? Tidak ada korelasi antara memotong rambut ibu dan penglihatan anak. Kesehatan bayi tidak terpengaruh oleh apakah ibu memotong rambut atau tidak.
-
Apa bukti hantu menurut sains? Dengan foto, misalnya, dahulu terdapat banyak eksposur ganda (teknik fotografi yang menggabungkan dua eksposur ke dalam satu gambar), tetapi saat ini tidak banyak lagi. Hantu semcam itu sudah pergi semenjak kedatangan kamera ponsel,'
-
Apa saja keajaiban dunia baru? Daftar tujuh keajaiban dunia baru dan lama yang perlu diketahui. 7 Keajaiban dunia yang masuk dalam daftar terbaru digagas oleh sebuah yayasan dari Swiss bernama New Open World Corporation (NOWC).
Namun seiring waktu, sejumlah fenomena ini bisa dijelaskan secara sains.
Mengutip beberapa sumber, berikut deretan fenomena aneh yang dianggap sihir tapi bisa dijelaskan dalam konteks sains:
Albino
Albino atau albinisme adalah kelainan genetik yang dialami seseorang. Orang yang terlahir dengan albino secara klinis dijelaskan karena minimnya produksi melanin, sehingga menyebabkan warna kulit, rambut, dan mata yang berwarna putih pucat.
Akan tetapi, sebelum masuknya sains, pengidap albino dikaitkan dengan kekuatan mistis, bahkan dianggap memiliki kekuatan tertentu yang dapat menjadi seorang penolong di kalangan masyarakat.
Sindrom Lycanthropy dan Hipertrikosis
Lycanthropy merupakan gangguan yang membuat penderitanya merasa seperti hewan buas semacam serigala, harimau, dan singa. Sedangkan hipertrikosis, merupakan masalah genetik pada seseorang yang menyebabkan pertumbuhan rambut secara berlebih di tubuh atau bahkan wajah seseorang.
Pada zaman dulu, khususnya pada abad kegelapan di Eropa, para penderita kedua penyakit ini dianggap sebagai hal yang menakutkan dan meresahkan, sehingga jika kedua penderita diketahui oleh warga maka mereka akan dibakar hidup-hidup.
Pelangi
Sebelum masuknya sains dalam kehidupan, zaman dulu pelangi dianggap sebagai pertanda di kalangan masyarakat. Pertanda ini bisa berupa baik atau buruk. Bahkan, pelangi juga sempat dianggap sebagai kekuatan sihir putih yang sedang melawan sihir hitam.
Namun, setelah masuknya sains semua anggapan tersebut sirna dan digantikan dengan alasan yang lebih objektif. Menurut sains, pelangi merupakan lengkungan cahaya yang merupakan fenomena optik. Sayangnya, secara psikologis menganggap fenomena ini sebagai kekuatan supranatural.
Bintang Jatuh
Fenomena bintang jatuh baik dari dulu sampai sekarang kerap kali dihubungkan dengan kekuatan supranatural.
Padahal secara sains hal ini sudah dijelaskan oleh para ilmuwan bahwa bintang jatuh merupakan meteorit yang tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.
Pantulan Bayangan di Air
Sebelum hadirkan kaca yang biasa digunakan untuk bercermin, ribuan tahun lalu, orang-orang biasanya melihat pantulan cahaya di permukaan air. Pantulan ini dianggap sebagai bayangan yang manifestasi kekuatan jahat yang berada di dalam air.
Setelah kemunculan sains, akhirnya pemahaman ini bergeser dan dijelaskan berdasarkan sifat cahaya yang dipantulkan oleh kaca.