Mengapa Astrologi Dulu Dipercaya Namun Kini Dianggap Pseudoscience?
Astrologi atau zodiak pada masa lalu dianggap sebagai ilmu pengetahuan.
Astrologi merupakan suatu bentuk pengetahuan lama milik manusia yang pada masa lalu dianggap sebagai ilmu pengetahuan.
Mengapa Astrologi Dulu Dipercaya Namun Kini Dianggap Pseudoscience?
Dilansir dari Unesco, sejumlah bukti mengungkap bahwa astrologi sudah mulai dilakukan sejak tahun 300 SM. Astrologi telah diterima sebagai disiplin akademis di banyak wilayah Eurasia hingga abad ke-17.
-
Kapan astrologi menjadi populer? Meskipun dianggap sebagai pseudosains, keyakinan ini tetap kuat sejak abad ke-18.
-
Siapa yang menganggap astrologi sebagai ilmu? Meskipun disebut sebagai pseudosains, astrologi tidak lepas dari pendekatan ilmiah dan matematis.
-
Kenapa orang mudah percaya dengan ramalan zodiak? Contoh dari Barnum Effect adalah ketika seseorang membaca ramalan zodiak dan merasa bahwa ramalan tersebut sangat relevan dengan dirinya. Padahal, ramalan zodiak umumnya ditulis secara netral sehingga dapat berlaku bagi banyak orang.
-
Kenapa astrologi dianggap sebagai alat bantu? Saat stres dan ketidakpastian merajalela, banyak orang mencari bantuan astrologi. Sebagai alat bantu, astrologi memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik.
-
Apa itu pseudoscience? Pseudoscience atau ilmu semu merujuk pada klaim, kepercayaan, atau praktik yang disebut berbasis ilmiah, tetapi sebenarnya tidak mengikuti metode ilmiah yang sah.
-
Siapa yang percaya Ramalan Zodiak? Orang yang percaya pada zodiak memiliki beragam kepribadian. Namun, ada pola tertentu yang sering muncul pada mereka yang mempercayai ramalan rasi bintang dan ilmu astrologi.
Bahkan, astrologi umumnya diterima di lingkungan politik dan budaya dengan konsep-konsep astrologi diterapkan dalam bidang-bidang lain termasuk alkimia, meteorologi, dan pengobatan tradisional. Pada masa lalu, manusia memiliki pengetahuan yang terbatas tentang alam semesta dan fenomena alam. Benda-benda langit seperti bintang dan planet dianggap memiliki pengaruh kuat terhadap kehidupan manusia karena mereka merupakan hal yang sangat misterius dan terlihat sangat besar di langit.
Perkembangan Jalur Sutra membawa sistem astrologi asing ke China, dan beberapa teori astrologi India diadopsi di Asia Tengah, Dataran Tinggi Iran, dan China bersamaan dengan penyebaran agama Buddha. Ahli astronomi Islam awal juga memasukkan teori-teori India dalam karya-karya mereka.
Astrologi mulai berkembang dalam dua versi di Asia Tengah Abad Pertengahan. Salah satu versi didasarkan pada teori matematika dan pengukuran astronomi yang tepat dan yang lainnya berdasarkan interpretasi elemen-elemen magis untuk membuat prediksi. Al Biruni pada akhir abad ke-10 dan awal abad ke-11 mulai membedakan astrologi dan astronomi. Al Biruni menekankan teorinya bahwa astrologi bukanlah ilmu pengetahuan melalui analisis tentang doktrin astrologi dari Yunani Kuno, subbenua India, Dataran Tinggi Iran, dan wilayah-wilayah Asia Tengah.Para penganut astrologi percaya bahwa pemahaman tentang pengaruh benda-benda langit terhadap urusan bumi memungkinkan mereka untuk memprediksi dan memengaruhi nasib individu, kelompok, dan bangsa.
Astrologi adalah suatu bentuk ramalan yang melibatkan peramalan peristiwa-peristiwa duniawi dan manusia melalui pengamatan dan interpretasi bintang-bintang tetap, Matahari, Bulan, dan planet-planet.
Pada akhir abad ke-17, konsep-konsep ilmiah baru dalam astronomi, seperti heliosentrisme, meruntuhkan dasar teoretis astrologi, yang kemudian kehilangan kedudukan akademisnya dan dianggap sebagai pseudoscience. Penelitian ilmiah empiris telah menunjukkan bahwa prediksi berdasarkan sistem-sistem astrologi tidak akurat. Pada saat ini, astrologi masih populer melalui media massa karena dianggap cocok dengan karakter dan keinginan masyarakat modern. Hal ini menjadikannya lebih banyak disukai oleh remaja dan anak muda.
Apa Hubungan Astrologi dan Astronomi?
Astrologi dan astronomi adalah dua bidang yang berhubungan dengan benda-benda langit, tetapi memiliki tujuan dan metode yang berbeda.
Astronomi menggunakan metode ilmiah untuk menguji hipotesis dan menghasilkan pengetahuan yang dapat diverifikasi secara objektif. Astrologi menggunakan simbol-simbol, mitos-mitos, dan tradisi-tradisi untuk memberikan makna dan arahan bagi kehidupan manusia. Meskipun astrologi dan astronomi memiliki asal-usul yang sama di masa lalu, keduanya telah berpisah sejak zaman modern. Astrologi tidak lagi dianggap sebagai bagian dari astronomi atau ilmu pengetahuan lainnya. Astrologi lebih merupakan bentuk seni atau hiburan yang bersifat subjektif dan personal.
Praktik astrologi tidak mampu bertahan dalam uji coba ilmiah dan tidak memiliki bukti empiris yang kuat untuk mendukung klaim-klaimnya tentang mempengaruhi kehidupan manusia. Hasil ramalan astrologi sering kali bersifat umum dan ambigu sehingga bisa diterapkan pada banyak orang.