Ilmuwan Ungkap Orang Percaya Teori Konspirasi karena Ada Alasan yang Logis
Para ahli teori konspirasi disebut justru memiliki alasan logis dari keyakinan terhadap kepercayaan suatu masalah.
Sebuah penelitian baru mengungkap alasan sebagian orang percaya teori konspirasi.
Ilmuwan Ungkap Orang Percaya Teori Konspirasi karena Ada Alasan yang Logis
Sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh Ilmuwan Psikologis Klinis, Shauna Bowes dari Universitas Emory mengungkap alasan mengapa sebagian orang mempercayai teori konspirasi. Di kalangan masyarakat, mayoritas berpandangan orang-orang yang meyakini teori konspirasi disebabkan kurangnya pendidikan maupun ilmu pengetahuan. Faktanya, itu jauh dari hasil penelitian tersebut. Justru para ahli teori konspirasi, menurut penelitian Bowes, tidak semuanya berpikiran sederhana. Mereka memiliki alasan yang begitu kompleks dan luas untuk berpikir di luar nalar.
-
Mengapa teori konspirasi sering menarik perhatian? Meskipun terdengar mengada-ada dan mudah dibantah, teori konspirasi nyatanya menarik banyak pihak untuk mau mendengarkan pendapat mereka. Padahal, hampir semua tahu bahwa teori konspirasi tersebut hanyalah teori tanpa bukti yang jelas.
-
Apa yang diragukan oleh penganut teori konspirasi? Mereka yang tak percaya bahwa NASA mendaratkan manusia di Bulan punya argumen tersendiri. Ini Argumen Penganut Teori Konspirasi yang Sebut Pendaratan Manusia di Bulan adalah Palsu Meski pendaratan di Bulan terjadi 55 tahun lalu, para penganut teori konspirasi tetap yakin itu adalah tipuan. Meski bukti jelas ada, mereka masih berpegang pada pandangan bahwa pendaratan di Bulan adalah palsu. Biasanya, teori konspirasi ini fokus pada pendaratan pertama. Namun, beberapa orang juga meragukan pendaratan berikutnya.
-
Bagaimana cara mengetahui konspirasi? Pada akhirnya, orang-orang hanya mampu menebak dan menduga-duga apa yang akan terjadi selanjutnya dari rencana konspirasi tersebut.
-
Apa definisi dari konspirasi? Konspirasi adalah suatu pandangan yang menganggap adanya suatu rencana rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dan memiliki tujuan untuk mempengaruhi suatu peristiwa.
-
Kenapa ilmuwan skeptis? Profesor Cox meminta agar sampel makhluk itu dikirim ke perusahaan bioteknologi 23andme untuk melakukan verifikasi independen bahwa spesimen tersebut bukanlah alien.
-
Kenapa penampakan bola misterius ini memicu teori konspirasi? Sebuah objek misterius berbentuk bola terlihat di langit di atas Sungai Hudson, Kota New York, dalam sebuah siaran berita, yang kemudian memicu berbagai teori konspirasi.
Sayangnya, mayoritas orang memotret mereka sebagai orang-orang yang tidak sehat secara mental seperti digambarkan dalam budaya populer.
“Sebaliknya, banyak orang beralih ke teori konspirasi untuk memenuhi kebutuhan motivasi yang tidak terpenuhi,” ujar Bowes dikutip dari Indy100, Minggu (30/7).
Penelitian yang dipublikasikan di Bulletin Psychological ini melibatkan 170 studi terutama dari AS, Inggris, dan Polandia dan melihat ada alasan di balik keyakinan mereka untuk mempercayai teori konspirasi.
Alasan terbesarnya adalah karena mereka ingin merasa aman, baik secara sosial maupun demi memahami lingkungannya.
“Temuan kami mengungkapkan bahwa adanya motivasi untuk mengetahui sebuah peristiwa adalah bagian penting mengapa orang-orang mempercayai teori ini,” tulis makalah tersebut.
Time pada 2015 pernah menulis bahwa teori konspirasi sering muncul pada saat ketidakpastian dan ketakutan. Misalnya saja adanya serangan teroris, krisis keuangan, kematian orang terkenal, dan bencana alam.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa jika orang merasa tidak memiliki kendali atas suatu situasi, mereka akan mencoba memahaminya dan mencari tahu apa yang terjadi.
"Penafsiran mengarahkan mereka untuk menghubungkan titik-titik yang belum tentu terhubung dalam kenyataan,"
kata Jan-Willem van Prooijen, associate profesor psikologi sosial dan organisasi dari VU University Amsterdam.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun orang mungkin tertarik pada teori konspirasi karena alasan-alasan ini, hal itu tidak berarti bahwa teori-teori tersebut didasarkan pada bukti kredibel atau merupakan representasi akurat dari kenyataan. Berpikir kritis, evaluasi rasional terhadap bukti, dan pikiran terbuka sangat penting untuk membedakan fakta maupun fiksi.