Populasi 8 Miliar Manusia di Bumi, Terlalu Banyak atau Sedikit? Ini Penjelasannya
Merdeka.com - Pada 15 November 2022 lalu, ahli demografi di divisi kependudukan Perserikatan Bangsa Bangsa menyatakan bahwa manusia ke-8 miliar di Bumi telah lahir.
Angka 8 miliar itu masih perkiraan, tidak ada sensus yang benar-benar berhasil menunjukkan angka nyata dari semua orang yang hidup di Bumi, karena baik kelahiran atau kematian selalu terjadi setiap detik.
Perdebatan tentang populasi global yang terlampau banyak atau sedikit di Bumi ini seperti argumen tanpa akhir. Populasi manusia itu rumit, dan ketakutan yang berlebihan tentang kelebihan populasi cukup mampu membuat manusia abai terhadap fakta bahwa daya dukung Bumi tidak pernah diperbaiki.
-
Mengapa jumlah penduduk bumi meningkat? Setelah pertanian ditemukan antara 15.000 dan 10.000 tahun lalu, ketika ada antara 1 juta dan 10 juta orang di Bumi, butuh 1.500 tahun populasi dunia naik dua kali lipat.
-
Berapa banyak manusia yang bisa ditampung Bumi? Cohen menjelaskan, pada 1679, ilmuwan penemu mikroskop Antoni van Leeuwenhoek memprediksi Bumi bisa menampung 13,4 juta orang. Lebih dari 40 tahun penelitian Cohen telah mengumpulkan 65 perkiraan, mulai dari 1 miliar hingga lebih dari 1 triliun orang.
-
Bagaimana populasi dunia meningkat? Pada 1930 sampai 1974, populasi Bumi naik dua kali lipat, hanya dalam waktu 44 tahun.
-
Apa jumlah penduduk dunia di awal tahun 2023? Pada awal 2023, World Population Review mendata bahwa Bumi telah dihuni oleh sekitar 8 miliar orang, angka yang cukup besar sebagai satu populasi kehidupan.
-
Bagaimana peneliti menentukan jumlah manusia purba? Mereka memeriksa kapan perubahan genetik muncul pada genom 3.154 individu dari 10 populasi Afrika modern dan 40 populasi non-Afrika modern yang telah diurutkan sebelumnya. Ukuran populasi dan sejarah mempengaruhi akumulasi perubahan genetik ini, dan ilmuwan dapat menganalisisnya untuk menentukan berapa banyak orang yang hidup pada berbagai titik waktu.
-
Kapan populasi dunia naik dua kali lipat? Pada abad ke-19, butuh sekitar 130 tahun untuk menaikkan populasi dunia menjadi dua kali lipat.
Tetapi mereka yang resah tentang kekurangan populasi melewatkan fakta bahwa masih banyak negara seperti Afrika masih memiliki tingkat kelahiran yang cukup tinggi.
Pada tahun 1968 silam, ada satu buku yang membahas betapa menyeramkannya kehidupan di Bumi jika diperhadapkan dengan populasi manusia yang melampaui batas.
Dilansir dari dari Vox, Minggu (7/5), Buku ini berjudul “The Population Bomb”, berisi tentang apa saja kemungkinan yang akan dihadapi oleh dunia jika menampung terlalu banyak manusia, seperti fenomena kematian ratusan juta orang efek dari kelaparan.
Namun buku itu tidak terbukti benar, sekarang Bumi kita berhasil menampung lebih dari dua kali lipat lebih banyak manusia daripada ketika buku tersebut terbit, namun kelaparan dan kemiskinan yang ditakuti buku itu sama sekali tidak kita alami.
Saat ini, tentu rasanya Bumi sudah cukup padat dan penuh, namun ternyata penyebaran populasi manusia di planet ini tidaklah rata. Beberapa negara di Asia contohnya, seperti jepang dan korea selatan mengaku telah mengalami krisis populasi karena angka kelahiran yang semakin anjlok.
China juga mengalami hal serupa hingga membuat mereka merubah slogan dari “satu anak itu baik” menjadi “satu terlalu sedikit, dua lebih baik”.
Jika populasi manusia di Bumi ini tetap tidak rata sampai beberapa dekade ke depan, imigrasi anak-anak muda yang tersisa di dunia mungkin menjadi salah satu solusi untuk mencegah penurunan ekonomi dan demografis dunia, juga memberi jutaan calon migran kesempatan untuk kehidupan yang lebih layak. Ini adalah salah satu bentuk imigrasi skala internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada akhirnya, penilaian apakah Bumi kita telah menampung terlalu banyak atau terlalu sedikit populasi manusia saat ini adalah penilaian objektif.
Ini semua tergantung dari wilayah mana yang akan dinilai. Banyak hal-hal lain juga yang perlu dipertimbangkan untuk mengambil kesimpulan valid apakah populasi saat ini terhitung banyak atau tidak.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekitar 300.000 tahun lalu, di awal kemunculan Homo sapiens, Bumi hanya dihuni antara 100 dan 10.000 manusia.
Baca SelengkapnyaPrediksi tersebut merupakan hasil kajian dari PBB. Akan ada fenomena yang mengejutkan.
Baca SelengkapnyaLaju pertumbuhan penduduk selama lima tahun terakhir sedikit lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaPBB memprediksi penduduk dunia akan menurun secara bertahap menjadi 10,2 miliar pada tahun 2100, 6 persen lebih rendah dari perkiraan satu dekade lalu.
Baca SelengkapnyaDi tengah pandemi Covid-19, jumlah pernikahan pada tahun 2020 turun ke level terendah sejak akhir Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaSelama 23 tahun jumlah orang kaya di Indonesia hanya bertambah 164.867 orang.
Baca Selengkapnya