Setelah Boncos, Bos NVIDIA Jensen Huang Tiap Hari Jual Sahamnya, Nilai Tak Tanggung-tanggung, Aksinya Bikin Tanda Tanya
CEO Nvidia, Jensen Huang, dilaporkan menjual sahamnya setiap hari dengan total mencapai USD 14 juta, yang setara dengan Rp 230 miliar.

Jensen Huang, CEO Nvidia, dikenal memiliki kebiasaan yang cukup unik, yaitu menjual saham dalam jumlah besar setiap harinya.
Berdasarkan laporan dari Economic Times pada Selasa (4/2), Huang melepas saham dengan total nilai mencapai USD 14 juta, yang setara dengan Rp 230 miliar, setiap hari.
Tindakan ini menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan para investor, yang mulai mempertanyakan alasan di balik keputusan Huang untuk menjual sahamnya alih-alih mempertahankannya, terutama setelah harga saham Nvidia mengalami kenaikan yang signifikan.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, lima tahun yang lalu, kekayaan Jensen Huang tercatat sebesar USD 3,73 miliar.
Namun, saat ini, kekayaannya telah meningkat menjadi lebih dari USD 92 miliar, meskipun angka tersebut mengalami penurunan dari puncaknya yang mencapai USD 119 miliar pada awal musim panas tahun ini.
Menurut laporan dari Fortune, penjualan saham oleh Jensen Huang dilakukan berdasarkan rencana perdagangan yang dikenal dengan istilah 10b5-1. Rencana ini adalah perjanjian perdagangan yang telah diprogram sebelumnya, yang bertujuan untuk menghindari praktik perdagangan orang dalam.
Meskipun Huang mengikuti prosedur hukum yang berlaku, banyak investor merasa curiga ada sesuatu yang tidak beres di dalam perusahaan.
Kecurigaan ini muncul karena keputusan Huang untuk menjual sahamnya terjadi setelah periode kinerja saham yang sangat baik, yang kemudian diikuti oleh penurunan.
Penjualan saham yang dilakukan oleh Jensen Huang bukanlah hal yang baru. Pada tahun lalu, ia menjual saham dengan total nilai mencapai USD 117 juta, dan pada bulan Juli tahun 2024, ia juga melepas saham senilai USD 323 juta.
Gaji Jensen Huang Tahun 2024

Dalam pengajuan yang dilakukan oleh Nvidia untuk tahun 2024, terungkap bahwa CEO perusahaan, Jensen Huang, memperoleh gaji sebesar USD 996.514.
Selain itu, ia juga mendapatkan penghargaan saham yang nilainya mencapai USD 26 juta, serta insentif berdasarkan kinerja sebesar USD 4 juta.
Dengan demikian, total kompensasi yang diterima oleh Huang pada tahun 2024 adalah sebesar USD 34,17 juta, yang setara dengan Rp 561,5 miliar.
Sebelum Jensen Huang mulai menjual sebagian sahamnya pada musim semi yang lalu, ia memiliki lebih dari 93 juta lembar saham Nvidia.
Jumlah tersebut mencerminkan 3,79 persen dari total saham yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan betapa besarnya kepemilikan Huang terhadap perusahaan yang dipimpinnya, serta kontribusinya yang signifikan dalam perkembangan Nvidia.
Saham Nvidia Terjun Bebas Akibat DeepSeek

Popularitas DeepSeek yang terus meningkat telah memberikan dampak signifikan terhadap berbagai perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Hal ini bahkan menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dari AS dan Eropa.
Sebab, aplikasi yang baru diluncurkan ini telah berhasil menjadi aplikasi gratis dengan jumlah unduhan terbanyak di AS dalam waktu yang sangat singkat.
Selain itu, chatbot ini dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan para pesaingnya, sehingga menciptakan kondisi yang mengkhawatirkan bagi perusahaan-perusahaan lain di pasar.
Akibat dari situasi ini, pasar saham pun merasakan dampaknya. Berdasarkan laporan, Nvidia dan sejumlah perusahaan teknologi yang berhubungan dengan kecerdasan buatan (AI) seperti Microsoft dan Google mengalami penurunan nilai saham pada hari Senin.
Mengutip dari BBC, Selasa (28/1), saham Nvidia tercatat anjlok sebesar 16,9 persen, sementara Microsoft dan Alphabet mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,14 persen dan lebih dari 4 persen. Kondisi ini menunjukkan betapa besar pengaruh DeepSeek terhadap industri teknologi saat ini.