Nvidia Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Dunia Geser Posisi Microsoft
Nvidia menggeser Microsoft dan Apple menjadi perusahaan paling bernilai berkat chip AI.
Nvidia telah menjadi perusahaan paling bernilai di dunia, mengalahkan Microsoft dan Apple, berkat keberhasilan chip AI. Dalam laporan pendapatan kuartal ketiga tahun 2025, Nvidia mengindikasikan bahwa pendapatan dan keuntungan rekor dari AI yang diraihnya hanyalah awal dari kesuksesan yang lebih besar.
Perusahaan ini mengklaim bahwa chip Blackwell, yang merupakan server AI unggulan terbaru, telah memasuki tahap produksi penuh. CEO Nvidia, Jensen Huang, menyatakan bahwa Blackwell berada dalam kondisi yang sangat baik dan sudah mengirimkan 13.000 sampel kepada pelanggan di kuartal ini. Hal ini menunjukkan bahwa Nvidia berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi chip setiap kuartal ke depan.
Pertumbuhan Pendapatan Nvidia Melonjak Signifikan
Mengutip The Verge, Kamis (21/11), pendapatan dari pusat data Nvidia kini jauh melampaui bisnis lainnya, dengan pendapatan mencapai USD30,7 miliar pada kuartal terakhir. Sementara itu, sektor game hanya mencatatkan pendapatan USD2-3 miliar per kuartal.
Hal ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam fokus bisnis Nvidia, dari grafis dan game menuju solusi AI yang lebih menguntungkan.
Keuntungan Nvidia juga mencatatkan rekor baru, dengan keuntungan bersih mencapai USD19,3 miliar pada kuartal ketiga. Ini merupakan peningkatan dari USD16,6 miliar pada kuartal kedua dan USD14,8 miliar pada kuartal pertama.
Dalam konteks ini, Nvidia jauh melampaui Microsoft dan Apple yang masing-masing mencatatkan keuntungan USD24,7 miliar dan USD21,4 miliar pada kuartal yang sama.
Strategi Nvidia dan AMD Dalam Menghadapi Permintaan Chip AI
Walaupun AMD belum mencapai kesuksesan yang sama dalam bisnis AI, perusahaan tersebut juga tengah beradaptasi dengan perubahan pasar. AMD berencana untuk mempercepat pengembangan chip AI, dengan menargetkan peluncuran produk baru setiap tahun. Ini menunjukkan bahwa persaingan dalam industri chip AI semakin ketat, dengan Nvidia dan AMD berusaha memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Nvidia juga mengungkapkan bahwa chip H200 yang diperkenalkan tahun lalu kini menjadi produk terlaris yang pernah mereka buat, dengan nilai penjualan mencapai miliaran dolar. Chip H100, yang merupakan produk AI awal yang sukses, diharapkan akan terus diminati hingga tahun depan, menunjukkan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan untuk Nvidia di pasar AI.
Tantangan Persaingan Chip AI
Sementara itu, Intel tampak tertinggal dalam perlombaan chip AI dan saat ini tengah melakukan restrukturisasi besar-besaran. Perusahaan ini berusaha mengejar ketertinggalan dari Nvidia dan AMD, yang telah lebih dahulu menguasai pasar chip AI. Dengan perubahan strategi yang dilakukan oleh Nvidia dan AMD, Intel harus melakukan inovasi cepat agar tidak semakin tertinggal.
Dalam konteks ini, Nvidia tetap optimis tentang masa depan chip AI mereka. Huang menekankan bahwa permintaan untuk chip H-series diharapkan akan terus meningkat, menandakan bahwa industri AI masih memiliki banyak ruang untuk pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa Nvidia akan terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi AI untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar.