Setelah disidang, Mark Zuckerberg terbuka untuk regulasi Facebook
Merdeka.com - CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dipanggil oleh parlemen AS terkait skandal kebocoran data Facebook yang menyangkut data dari lebih kurang 87 juta pengguna Facebook di seluruh dunia. Di pemanggilan tersebut, ia dicecar pertanyaan selama 5 jam lamanya.
Berdasarkan pemanggilan tersebut ia menyatakan pada para senator bahwa merupakan hal yang "jelas-jelas salah" untuk mempercayai sebuah perusahaan yang ternyata menjadi penambang data untuk kampanye Trump di Pemilu presiden AS tahun 2016 silam. Ia juga meminta maaf atas keterlibatannya dalam memfasilitasi berita palsu dan campur tangan Rusia di Pemilu tersebut.
"Kami tidak melakukan secara penuh tanggung jawab kami, dan itu adalah kesalahan besar," kata Zuckerberg. "Itu kesalahanku, dan aku minta maaf. Aku memulai Facebook, aku menjalankannya, dan aku bertanggung jawab atas apapun yang terjadi di sini," imbuhnya.
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Bagaimana perusahaan seperti Facebook mengumpulkan data pengguna? Dokumen tersebut menguraikan proses enam langkah bagaimana perangkat lunak Active-Listening mengumpulkan data suara pengguna dari berbagai perangkat.
-
Di mana bunker rahasia Mark Zuckerberg berada? Di bawah tanah seluas 57.000 kaki persegi itu, dikabarkan ada sebuah bunker persembunyian. Bunker ini memiliki luas 5.000 kaki persegi dan terhubung ke dua rumah utama dengan terowongan.
-
Siapa yang mengklaim TikTok ambil data pengguna berlebihan? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya.
-
Apa ramalan Mark Zuckerberg tentang teknologi masa depan? Zuckerberg memprediksi bahwa kacamata AR secara bertahap akan mengambil alih tugas yang saat ini ditangani oleh smartphone dengan lebih banyak pengguna yang meninggalkan ponsel mereka.
-
Apa yang diterima Mark Zuckerberg selain gaji? Meskipun Zuckerberg merupakan orang dengan gaji paling kecil di Meta, pada 2023, ia menerima USD 24,4 juta atau sekitar Rp396 miliar dalam 'kompensasi lain.'
Menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dari para senator, akhirnya Mark Zuckerberg mengakui bahwa jika parlemen menginginkan regulasi atau pengaturan media sosial, ia terbuka akan kemungkinan itu.
Dalam dengar pendapat itu pula, Zuck tak hanya mencoba untuk berbicara dengan harapan mendapat kepercayaan publik kembali pada Facebook, namun juga untuk berdiskusi panjang lebar agar para regulator dan pihak Facebook dapat titik tengah soal aturan yang mungkin akan diberlakukan.
Di pemanggilan ini, ia sepertinya ingin menyampaikan kalau dirinya tulus untuk minta maaf karena ia membuat suatu kesalahan yang membuat sebuah fenomena besar terjadi. Dalam pernyataannya pula, kerap tersirat bahwa Mark Zuckerberg sebenarnya hanya berpegang teguh pada visi misi Facebook untuk "membantu orang terhubung".
Mark Zuckerberg sendiri telah meminta maaf soal kebocoran data ini beberapa kali. Tentunya lewat beberapa posting dari dirinya pribadi dan atas nama Facebook di platform tersebut, serta berbagai rilis Facebook yang memberi arahan untuk bagaimana menjaga privasi data tetap aman. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah karirnya di mana ia mengunjungi, atau dalam hal ini dipanggil, ke parlemen AS.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Facebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaDia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca SelengkapnyaDi dunia hanya ada 3 orang yang masuk jajaran elit global dengan kekayaan Rp 3.000 triliun. Siapa mereka?
Baca SelengkapnyaSaat ini, Zuckerberg berada di belakang CEO Tesla, Elon Musk, yang memiliki kekayaan sekitar Rp3,96 kuadriliun dalam daftar orang kaya Bloomberg.
Baca SelengkapnyaZuckerberg menilai, Elon selalu memiliki alasan untuk mengulur waktu pertandingan.
Baca SelengkapnyaMark Zuckerberg membagikan email pertama yang ia gunakan untuk membuat akun Facebook pada 2004.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaPer detiknya ada kerugian yang harus ditanggung Meta ketika platformnya mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaSebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini hanya sementara karena ada yang tidak beres dalam penggunaan data Twitter.
Baca SelengkapnyaSidang sempat berlangsung panas ketika tim kuasa hukum Haris & Fatia bertanya terkait riset dibalas dengan kriminalisasi.
Baca Selengkapnya