Tahun Depan Apple Vision Headset Dirilis, Segini Harganya, Mau Beli?
Apple akan merilis Vision headset baru tahun depan dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan Vision Pro.
Apple memang belum berhasil menciptakan terobosan besar melalui Vision Pro, tetapi mereka tidak menyerah dalam pengembangan dunia mixed reality (MR).
Menurut kabar terbaru dari Mark Gurman (Bloomberg), Apple berencana meluncurkan Vision headset baru tahun depan dengan harga sekitar USD 2.000 atau setara Rp 31 juta. Harga ini jauh lebih terjangkau dibandingkan Vision Pro yang dijual seharga USD 3.500 atau sekitar Rp 54 juta.
Apa yang Dikompromikan untuk Menawarkan Harga Lebih Murah?
Dikutip dari TechCrunch pada Selasa (15/10), untuk menekan biaya, Apple akan menggunakan material yang lebih ekonomis, prosesor yang tidak sekuat Vision Pro, dan tidak akan menyertakan fitur EyeSight, yang memungkinkan tampilan mata pengguna dari luar headset. Meskipun headset ini tetap mengintegrasikan dunia digital dan nyata, beberapa kompromi akan tetap ada.
Ini merupakan langkah Apple untuk membuat produknya lebih terjangkau, meskipun harganya masih tergolong tinggi. Selain Vision headset versi ekonomis ini, Apple juga memiliki rencana jangka panjang.
Berikut beberapa bocoran yang telah beredar:
- Generasi kedua Vision Pro: Diperkirakan akan dirilis pada 2026 dengan fitur dan performa yang lebih canggih.
- Smart Glasses mirip Ray-Ban Meta dan AirPods dengan kamera: Diprediksi akan hadir sekitar tahun 2027.
Apakah Apple Juga akan Masuk ke Pasar Smart Home?
Tidak hanya headset, Apple juga dilaporkan sedang merancang strategi baru untuk produk smart home. Mereka berencana meluncurkan perangkat mirip iPad yang lebih terjangkau, yang dapat ditempatkan di berbagai lokasi di rumah untuk menonton TV, FaceTime, dan mengakses aplikasi.
Setelah itu, ada rencana untuk mengembangkan perangkat meja dengan lengan robot yang kabarnya akan dijual seharga USD 1.000 atau setara Rp 15 juta. Produk ini kemungkinan besar merupakan salah satu upaya Apple untuk mengejar ketertinggalan di sektor smart home.
Jika benar-benar diluncurkan, akan menarik untuk melihat apakah Apple dapat memperluas pasar mixed reality dengan produk yang lebih terjangkau.
Mengapa Apple tidak menyertakan Apple Intelligence pada Vision Pro?
Beberapa bulan lalu, Apple telah meluncurkan teknologi kecerdasan buatan yang disebut Apple Intelligence dalam acara Worldwide Developer Conference (WWDC) 2024. Fitur ini akan tersedia di berbagai produk Apple, termasuk iPhone, iPad, dan komputer Mac. Namun, perusahaan belum mengumumkan apakah teknologi ini akan diterapkan pada produk paling canggih mereka, Apple Vision Pro.
Dalam waktu dekat, Apple bersiap untuk memasarkan Apple Vision Pro di luar Amerika Serikat, seperti yang diinformasikan dalam acara WWDC 2024 pada Senin, 10 Juni 2024. Menurut laporan dari Gadgets360 pada 14 Juni 2024, headset Apple Vision Pro akan tersedia di pasar internasional, termasuk di negara-negara seperti Singapura, Jepang, Tiongkok, Prancis, Jerman, Kanada, dan Australia.
Sebelumnya, Apple memposisikan Vision Pro sebagai produk inovatif dengan teknologi terkini dan kemampuan komputasi yang tinggi, salah satunya menggunakan chipset M2 yang juga dipakai di MacBook dan iPad. Banyak pengguna berharap bahwa produk ini dapat menggantikan ponsel, tablet, dan komputer. Namun, ternyata Vision Pro tidak akan dilengkapi dengan fitur Apple Intelligence.
Meskipun spesifikasinya mendukung penggunaan AI, Apple tampaknya belum siap untuk menerapkan teknologi canggih ini pada produk "masa depan" mereka. Berdasarkan laporan CNET pada 13 Juni 2024, Apple hanya memberikan pembaruan VisionOS 2 kepada Vision Pro, yang mencakup beberapa pembaruan minor tanpa integrasi Apple Intelligence. Saat ini, dua perangkat Apple, yaitu Vision Pro dan Apple Watch, masih belum mendapatkan fitur ini.
Apple menyatakan bahwa akan ada lebih banyak perangkat yang akan menerima fitur AI Apple Intelligence di masa mendatang. Ketidakhadiran fitur ini pada kedua perangkat tersebut mengecewakan sejumlah pengguna, terutama mereka yang memiliki Vision Pro, yang merasa kecewa dengan keputusan ini mengingat harga perangkat yang sangat tinggi dan harapan bahwa produk VR tersebut juga akan mendapatkan pembaruan Apple Intelligence.