Teknologi Smartphone Bantu Imigran Beradaptasi di Negara Baru
Merdeka.com - Peneliti menyebut bahwa integrasi imigran pasca berpindah ke negara baru akan makin mudah berkat adanya smartphone.
Para peneliti di Anglia Ruskin University (ARU) melakukan survei yang melibatkan migran dan pengungsi baru yang mengikuti kelas bahasa pemula gratis di Yunani. Negara ini sering menjadi tujuan pertama bagi orang-orang yang tiba ke Eropa dari Afrika dan Asia.
Menurut penelitian yang terbit di jurnal Computers in Human Behavior itu, para migran yang menggunakan aplikasi smartphone berbasis kecerdasan buatan (AI), seperti asisten bahasa, situs informasi yang disesuaikan, atau pelacak gejala kesehatan, mengalami integrasi sosial yang meningkat sebesar 2,7 persen.
-
Bagaimana smartphone membantu globalisasi komunikasi? Hal ini memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi lintas negara tanpa hambatan waktu dan ruang.
-
Bagaimana teknologi mengubah interaksi? Teknologi komunikasi seperti smartphone dan aplikasi pesan instan telah mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain.
-
Bagaimana adiksi smartphone mempengaruhi hubungan sosial? Yenny menekankan bahwa adiksi terhadap gawai tidak hanya memengaruhi aktivitas harian seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan sosial dan keuangan.
-
Gimana cara teknologi keren ini bisa membantu mudik lebaran? Di era digital seperti sekarang ini, seperangkat teknologi keren tak hanya memudahkan perjalanan, tetapi juga menambah pengalaman dan menciptakan momen berharga.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Bagaimana orang Indonesia menggunakan ponsel? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
Selain itu, status kesehatan mereka mereka juga 5,3 persen lebih baik. Sebagai pembanding, aplikasi lainnya yang tidak berbasis kecerdasan buatan, seperti aplikasi penunjuk arah layanan publik, hanya meningkatkan status kesehatan secara umum di bawah 1 persen.
"Aplikasi berbasis kecerdasan buatan bekerja dengan menyediakan layanan seperti hasil pencarian yang disesuaikan, eLearning yang ditinjau oleh rekan sejawat, pembinaan profesional tentang pengucapan, terjemahan waktu nyata, dan komunikasi virtual untuk menemukan penjelasan yang mungkin untuk kondisi kesehatan," ujar Profesor Nick Drydakis, Direktur di Center for Pluralist Economics di ARU.
Rekomendasi WHO
Drydakis menilai ada manfaat signifikan dari aplikasi-aplikasi itu bagi para migran dalam kaitannya dengan integrasi, kesehatan, dan kesehatan mental.
Dia pun mengutip WHO yang merekomendasikan penggunaan aplikasi smartphone dalam meningkatkan layanan kesehatan, terutama untuk populasi rentan.
"Aplikasi-aplikasi ini, jika digunakan dengan benar, jelas dapat bermanfaat bagi kehidupan orang yang tiba di negara baru yang tidak dikenal," tutur Drydakis.
Namun sayangnya, sekitar sepertiga dari orang yang disurvei oleh Drydakis dan timnya tidak memiliki smartphone dan hal ini, menurut dia, berpotensi menjadi penghalang bagi para migran untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diaspora memberikan banyak manfaat bagi pembangunan negara.
Baca SelengkapnyaManfaat handphone ini tentu perlu dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung produktivitas harian dengan lebih efektif.
Baca SelengkapnyaDengan beberapa aplikasi gratis ini, Anda bisa berkomunikasi dengan lancar saat wisata ke mancanegara.
Baca SelengkapnyaTeknologi informasi adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam banyak hal dalam memproses informasi secara digital.
Baca SelengkapnyaSeiring perkembangan waktu, gaya hidup dan perubahan teknologi menghadirkan berbagai perubahan ke tubuh manusia.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Islam di Nusantara merupakan salah satu fenomena sejarah yang menarik untuk dikaji.
Baca SelengkapnyaPencarian jemaah dilakukan berbasis sinyal ponsel.
Baca SelengkapnyaBanyak diaspora mengenyam pendidikan bahkan bekerja di luar negeri dalam bidang teknologi, industri dan ilmu pengetahuan.
Baca Selengkapnya