The NextDev 2018: Talent Scouting Semarang - Qappas
Merdeka.com - emarang menjadi kota kedua gelaran The NextDev Talent Scouting yang meloloskan tiga startup terbaik yang melaju ke babak final di Jakarta pada Oktober 2018 mendatang. Qappas menjadi salah satu startup yang memukau dewan juri yang terdiri dari Steve Saerang (Telkomsel), Dennis Adhiswara (CEO Layaria Network), Yoris Sebastian (Founder OMG Consulting), Alfatih Timur (CEO KitaBisa.com), David Soukhasing (Director of ANGIN), dan Dayu Dara Permata (Senior Vice President Go-Jek).
The NextDev 2018 Talent Scouting Semarang Qappas ©2018 Merdeka.com
-
Bagaimana Semarang jadi kota besar? Di bawah pimpinan Pandanaran II, daerah Semarang terus berkembang sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang.
-
Siapa yang mendapat posisi runner up di tahun 2023 ? Indonesia mencatat prestasi terbaiknya di ajang ini dengan meraih posisi runner up pada tahun 2023 bersama Jakarta Bhayangkara Presisi, setelah kalah dari klub Jepang, Suntory Sunbirds, di final.
-
Dimana Kota Semarang berada? Kota Semarang terletak berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal pada bagian barat.
-
Siapa yang ada di peringkat kedua? Pembalap Kolombia tersebut diikuti oleh Daniel Holgado dari Red Bull GASGAS Tech 3 yang menduduki peringkat kedua dengan 176 poin.
-
Apa saja yang dimenangkan oleh finalis? Tiga kontestan teratas dalam kontes ini akan memenangkan total hadiah senilai $20.000, dan pencipta kontestan Miss AI diperkirakan akan mendapatkan hadiah senilai $5.000.
-
Siapa yang berhasil lolos seleksi? Akun Instagram resmi penerimaan_polri_polda_banten membagikan kisah seorang pemuda yang lolos seleksi menjadi anggota Polri.
Tak kenal maka tak sayang, simak info selengkapnya tentang Qappas, startup besutan anak Semarang berikut ini.
Pembesut Qappas
Qappas merupakan platform Software As A Service (SaaS) yang dibesut oleh Donni Renaldy. Sarjana ekonomi lulusan Universitas Diponegoro ini menggandeng 5 rekannya, Moh. Fariz, Arrasyidi, Riri Novita, Devid Ady, dan Fatihah Nida untuk merintis startup yang didirikan pada bulan Mei 2017. Kesulitan yang dialami oleh para pelaku UMKM dalam bidang pemasaran, terutama secara online atau digital menjadi latar belakang dibuatnya Qappas.
Kebanyakan pelaku UMKM masih fokus meningkatkan jumlah produksi dan melakukan inovasi dalam skala mikro. Selain tidak punya banyak waktu untuk melakukan pemasaran secara online, tidak sedikit juga para pelaku UMKM yang gagap teknologi, sehingga perlu solusi praktis untuk memasarkan produk-produk UMKM yang potensial.
Fungsi dan Sistem Kerja Qappas
Para Pemenang The NextDev 2018 Talent Scouting Semarang ©2018 Merdeka.comMelalui One Stop Center Platform, Qappas menyediakan kemudahan pada UMKM hanya dengan mengakses web browser maupun mobile aplikasi. Selain memudahkan pelaku UMKM untuk mengecek ketersediaan stok, tapi juga menawarkan optimasi harga, data analisis, hingga digital marketing. Hal ini memberi kesempatan bagi UMKM untuk lebih fokus pada kualitas dan inovasi produk.
Keberhasilan Qappas
Qappas memiliki visi untuk membawa produk UMKM sebagai produk global. Tidak main-main, sejak Januari 2018 startup ini mampu menggandeng 100 customer UMK dan 10 klien besar. Seperti startup-startup lainnya, Qappas juga terus meningkatkan layanannya, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk memperluas cakupannya ke seluruh Nusantara.
Pesan untuk The NextDev 2018
Bisa mengungguli 19 startup lainnya dalam The NextDev Talent Scouting Semarang 2018 bukan hanya bermodal ide yang unik saja, tapi juga dampak sosial yang diberikan. Inilah yang menjadi kunci sukses Donny untuk memenangkan penilaian dari dewan juri.
Bagi CEO Qappas, mengenal kustomer secara lebih mendalam mampu menguatkan konsep social impact-nya. Rahasia ini nantinya akan digunakan kembali saat beradu ide pada Final Pitching Day di Jakarta pada Oktober 2018.
Selain bisa mengenal Qappas lebih dekat dengan klik di sini, ikuti juga jejaknya dalam membangun startup sukses dengan mengikuti The NextDev 2018. Masih ada waktu untuk submit ide startup terbaiknya di kota-kota berikutnya, seperti Denpasar, Batam, Samarinda, Yogyakarta, dan Jakarta sebagai puncak kompetisi startup terbaik di Indonesia. Jangan lewatkan kesempatan emas ini, ya! (mdk/aik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut menyaksikan secara langsung presentasi dari para tim peserta.
Baca SelengkapnyaTidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaPertamuda merupakan kompetisi ide bisnis yang diselenggarakan oleh Pertamina untuk mahasiswa di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca SelengkapnyaDua musisi muda yakni Isyana Sarasvati dan Vidi Aldiano ditunjuk menjadi juri sekaligus mentor dalam ajang Pucuk Cool Jam 2024.
Baca SelengkapnyaPrestasi ini diumumkan oleh Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek
Baca SelengkapnyaKompetisi tersebut bukan hanya sekadar ajang untuk menunjukkan kecerdasan akademik, namun juga kesempatan untuk membuktikan kemampuan pemecahan masalah.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar startup unggul versi platform LinkedIn.
Baca SelengkapnyaMMA Global Indonesia mengumumkan calon terpilih untuk SMARTIES 2023 Awards.
Baca SelengkapnyaKompetisi ini memberikan ruang bagi para peserta muda untuk menampilkan potensi mereka di berbagai bidang seni dan keterampilan.
Baca SelengkapnyaSaat musim tech winter menerpa dunia termasuk Indonesia, Telkomsel masih komitmen lewat NextDev.
Baca Selengkapnya