Profil
Theresia Ebenna Ezeria Pardede
Theresia Ebenna Ezeria Pardede atau yang biasa di kenal dengan nama Tere adalah seorang penyanyi yang juga seorang politikus. Tere dilahirkan di Jakarta 02 September 1979 dari pasangan T.M Pardede dengan Lersiana Purba.
Semasa kecil, Tere senang sekali bernyanyi, hingga akhirnya saat berada di sekolah menengah pertama, dia bersama temannya membentuk suatu band. Kegiatan band ini Tere teruskan hingga memasuki jenjang sekolah menengah atas. Selain bermusik dengan bandnya sendiri, Tere juga sering tampil menjadi backing vocal sejumlah grup band, termasuk Dewa 19. Di sinilah kemudian Akhmad Dhani yang merupakan vokalis band Dewa 19 menemukan bakat bernyanyi Tere.
Pada pertengahan tahun 1998, Tere memperoleh kontrak kerja sama pertamanya sebagai penyanyi dengan Aquarius Musikindo untuk bermusik solo. Pada tahun 2000, dia berkolaborasi (featuring) bersama Pas Band dalam lagu Kesepian Kita yang diproduksi Aquarius Musikindo.
Album solo perdana bertajuk Awal Yang Indah yang dirilis Oktober 2002 dan diproduksi Aquarius Musikindo ini cukup melejitkan dan membuat Tere semakin dikenal oleh publik. Pada bulan Oktober 2003, Tere bersama Aquarius Musikindo mengeluarkan album keduanya yang berjudul Sebuah Harapan dan menyusul album ketiga pada bulan September 2005 dengan judul Begitu Berharga. Di album ketiganya ini, Tere menggandeng Denny Chasmala sebagai produser sedangkan dirinya berkonsentrasi sebagai co-produser.
Dalam album ini ada satu lagu lama karya Ian Antono dan Taufik Ismail yang berjudul Panggung Sandiwara yang dia remake dan diproduksi kembali. Tiga tahun berselang, pada bulan Desember 2008, Tere merilis albumnya yang keempat dan diberi nama tREretorial Hits. Pada 2009, dia merilis lagu Di Hadapan-Mu; Original Soundtrack of Kata Maaf Terakhir yang diproduksi teretya production. Selain bernyanyi solo, Tere juga berkeinginan untuk membentuk grup band cewek.
Di tahun 2009 pula Tere mulai merambah ke dunia politik. Dia terpilih menjadi anggota DPR periode 2009—2014 dari Partai Demokrat untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II. Semenjak menjadi anggota DPR, Tere mulai jarang muncul dengan nyanyiannya, hal ini wajar karena Tere disibukkan dengan agendanya sebagai anggota DPR semisal menjadi narasumber pada beberapa seminar.
Di tahun 2012, bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila 1 Juni 2012. Tere resmi mengundurkan diri dari kesibukan dewan perwakilan rakyat dan Partai Demokrat. Mundurnya Tere dikarenakan ingin merawat ayahnya dan fokus pada pendidikannya.
Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh