Profil
Tjokorda Raka Sukawati
Tjokorda Raka Sukawati merupakan insinyur Indonesia asal Bali yang berhasil menjadi penemu sistem Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH) yang lebih dikenal dengan nama teknik Sosrobahu. Teknik Sosrobahu adalah teknik konstruksi yang di gunakan untuk memutar bahu lengan beton jalan layang. Berkat penemuan Tjokorda ini, pembangunan jalan layang dari Cawang ke Tanjung Priok di tahun 1980an sukses dilaksanakan tanpa mengganggu arus lalu lintas.
Setelah menyelesaikan pendidikan teknik sipil di Institut Teknologi Bandung, Tjokorda memulai karirnya di PT. Hutama Karya, sebuah perusahaan konstruksi dan infrastruktur, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara di bawah Departemen Pekerjaan Umum PT. Hutama Karya. Di tahun 1987, perusahaan tersebut mendapat order untuk membangun jalan layang Cawang-Tanjung Priok. Pembangunan tersebut menemui kendala pada teknik konstruksi yang akan digunakan. Apabila teknik konvensional diterapkan secara paksa dalam pembangunan tersebut, kemacetan lalu lintas akan semakin bertambah. Padahal, pembangunan jalan layang tersebut tidak boleh mengganggu arus lalu lintas di bawahnya. Alternatif lain yang sempat dilontarkan kala itu adalah penerapan metode gantung seperti yang pernah digunakan di Singapura. Namun, metode tersebut urung dipakai lantaran tingginya biaya yang diperlukan. Akhirnya, Tjokorda berhasil memecahkan permasalahan tersebut dengan teknik Sosrobahunya.
Tjokorda mendapat ide teknik tersebut saat ia hendak memperbaiki mobil Mercedes buatan 1974 miliknya. Saat ia mengangkat roda depan mobilnya dengan pompa hidrolik, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak karena keadaan garasi yang agak miring dan lantai yang licin karena tumpahan oli. Kejadian itu menginspirasinya untuk menerapkan cara kerja pompa hidrolik untuk mengangkat benda berat yang bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut bisa digeser dengan mudah. Setelah melakukan beberapa percobaan, akhirnya Tjokorda berhasil membuat alat putar silinder yang nantinya akan digunakan untuk memutar bahu lengan beton jalan layang. Sebenarnya penemuan tersebut belum diuji coba secara khusus di laboratorium. Namun, Tjokorda yakin penemuannya tersebut akan berhasil dan bahkan bersedia mundur dari jabatannya sebagai direktur PT. Hutama Karya bila temuannya itu tidak bisa bekerja. Ternyata temuan itu memang dapat bekerja dengan baik.
Penamaan teknik temuan Tjokorda ini sebagai teknik Sosrobahu diberikan oleh Presiden Soeharto kala itu. Teknik Sosrobahu ini sudah diterapkan pula pada pembangunan jalan-jalan layang di Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. Tjokorda pun telah mengembangkan teknik Sosrobahu versi kedua agar teknik tersebut bisa diaplikasikan lebih ekonomis dan efisien.
Riset dan analisis oleh: Meidita Kusuma Wardhani