6 Ciri-Ciri Mata Silinder, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya
Merdeka.com - Ciri-Ciri mata silinder tentu perlu diketahui oleh setiap orang. Mata silinder memiliki ciri hampir sama dengan mata minus, yakni penglihatan buram saat melihat benda jauh. Mata silinder atau astigmatisma sendiri merupakan masalah pada kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya.
Kondisi mata silinder terjadi akibat bentuk kornea atau lensa pada bagian bola mata tidak memiliki kelengkungan sempurna. Hal inilah yang menjadi penyebab kelainan refraksi mata yang tidak dapat memfokuskan mata pada retina, sehingga objek yang dilihat tidak terlalu jelas atau kabur.
Pada orang dengan kondisi mata silinder, ketika cahaya memasuki mata maka cahaya akan dibiaskan lebih dari satu arah, sehingga hanya sebagian objek saja yang mampu difokuskan bersamaan. Selain itu, benda pada jarak tertentu dapat muncul secara kabur dan bergelombang.
-
Apa saja penyebab mata silinder? Berikut ini adalah beberapa penyebab umum dari mata silinder: 1. Keturunan Mata silinder bisa menjadi kondisi herediter yang diturunkan dari orang tua ke anak-anak mereka. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki astigmatisme, kemungkinan besar anak-anak mereka juga akan mengalaminya. Gen-gen yang terkait dengan bentuk kornea atau struktur mata yang tidak normal dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Namun, tidak semua orang dengan riwayat keluarga mata silinder akan mengalami kondisi ini. 2. Bentuk Kornea yang Tidak Normal Mata silinder sering kali disebabkan oleh bentuk tidak normal dari kornea. Normalnya, kornea memiliki lengkungan yang merata seperti bola, sehingga cahaya yang ke mata dapat fokus dengan benar pada retina. Namun, pada orang dengan mata silinder, kornea tidak memiliki kurvatur yang merata, melainkan berbentuk lebih oval atau torik. Kondisi ini mengganggu fokus cahaya pada retina dan menyebabkan penglihatan kabur. 3. Cedera pada Mata Cedera pada mata juga dapat menyebabkan mata menjadi silinder. Jika mata mengalami trauma, seperti benturan atau luka pada kornea, hal ini dapat mengubah bentuk kornea dan menyebabkan astigmatisme. Cedera pada mata juga dapat menimbulkan jaringan parut atau perubahan struktural lainnya, yang dapat mempengaruhi kelengkungan kornea dan mengakibatkan mata silinder. 4. Kelainan refraksi lainnya Selain itu, keberadaan kelainan refraksi lainnya, seperti miopia (rabun jauh) atau hipermetropia (rabun dekat), juga dapat menyebabkan mata menjadi silinder. Dalam beberapa kasus, astigmatisme dapat terjadi bersamaan dengan kelainan refraksi lainnya, memperburuk gangguan penglihatan. 5. Usia dan perkembangan Astigmatisme dapat terjadi pada siapa pun, tetapi ada peningkatan risiko dengan bertambahnya usia. Hal ini karena perubahan dalam struktur mata seiring dengan penuaan. Selain itu, perkembangan mata pada anak-anak juga dapat mempengaruhi risiko terjadinya astigmatisme. Perubahan bentuk kornea atau struktur mata dapat terjadi selama masa pertumbuhan dan perkembangan, menyebabkan mata menjadi silinder pada usia muda. 6. Penggunaan kontak lensa yang tidak tepat Terakhir, penggunaan kontak lensa yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan instruksi dapat menyebabkan astigmatisme atau memperburuk kondisi mata silinder yang sudah ada. Kontak lensa yang tidak pas dapat memberikan tekanan pada kornea dan mengubah bentuknya, yang dapat menyebabkan astigmatisme.
-
Kenapa mata silinder bisa terjadi? Mata silinder, atau dikenal juga sebagai astigmatisme, adalah kondisi mata dimana permukaan kornea (lapisan jernih pada permukaan mata) tidak memiliki kurvatur yang merata. Sebagai akibatnya, cahaya yang masuk ke mata tidak dapat diproyeksikan secara tepat pada retina (lapisan sensitif di bagian dalam mata), menyebabkan penglihatan kabur dan tidak jelas.
-
Bagaimana cara mengatasi mata silinder? Mengatasi mata silinder tidak berarti bisa mengubah bentuk atau struktur mata secara permanen, tetapi lebih kepada memperbaiki kebengkokan pada kornea atau lensa mata. Sehingga, pengobatan untuk mata silinder bertujuan untuk meminimalkan gejala yang ditimbulkan oleh mata silinder.
-
Siapa yang berisiko terkena mata silinder? Astigmatisme dapat terjadi pada siapa pun, tetapi ada peningkatan risiko dengan bertambahnya usia. Hal ini karena perubahan dalam struktur mata seiring dengan penuaan. Selain itu, perkembangan mata pada anak-anak juga dapat mempengaruhi risiko terjadinya astigmatisme. Perubahan bentuk kornea atau struktur mata dapat terjadi selama masa pertumbuhan dan perkembangan, menyebabkan mata menjadi silinder pada usia muda.
-
Apa gejala mata kering? Gejala mata kering umumnya berupa rasa tidak nyaman seperti mengganjal pada mata; mata sering merah, berair, dan terasa kering; mata terasa berpasir; munculnya kotoran pada mata; mata terasa lengket; serta sering muncul keinginan untuk mengucek mata.
-
Apa yang bisa ditunjukkan oleh kondisi mata? Sejumlah kondisi yang tampak pada mata seseorang bisa sangat menunjukkan kondisi kesehatan termasuk risiko kematian diri pada seseorang.
Memiliki kondisi mata silinder tentu akan membuat aktivitas keseharian menjadi terganggu. Untuk itu penting bagi siapa saja mengetahui penyebab dan cara mengobati mata silinder. Lantas, apa sajakah ciri-ciri mata silinder? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman Liputan6 dan berbagai sumber, Senin (14/6/2021):
Ciri-Ciri Mata Silinder
1. Pandangan Kabur
Ciri-Ciri paling umum pada mata silinder ialah pandangan kabur dan penglihatan tampak buram ketika melihat objek jauh. Pada mata normal, lensa di dalam bola mata berbentuk bulat sempurna. Hal ini bertujuan untuk meratakan penyebaran cahaya yang datang ke mata agar objek bisa terlihat dengan jelas.
Pada kondisi mata dengan silinder, lengkungan pada lensa mata ini tidak terbentuk dengan sempurna. Perbedaan bentuk lengkungan ini yang mengubah cahaya masuk dan membiaskan kembali kearah lain. Hal tersebut mengakibatkan objek cahaya tidak dapat jatuh tepat di retina sehingga penglihatan menjadi buram.
2. Mata Lelah
Seseorang yang memiliki kondisi mata silinder juga cenderung sering merasakan mata mudah lelah saat melihat. Apabila mata menjadi mudah lelah saat melihat, hal ini dikarenakan adanya kerusakan pada mata yang membuat mata harus bekerja ekstra keras. Terutama ketika mata harus fokus dalam waktu lama pada suatu objek seperti membaca buku, manatap layar elektronik, ataupun melihat objek dari jarak jauh.
3. Harus Melihat Objek dengan Dekat
Mata silinder membuat penderitanya kesulitan untuk melihat objek dari jarak jauh. Untuk membaca sebuah tulisan, pengidap mata silinder juga harus mendekatkan tulisan tersebut ke mata.
4. Sering Menyipitkan Mata
Ciri-ciri mata silinder lainnya adalah sering menyipitkan mata. Apalagi saat melihat objek dari jarak jauh bahkan yang dekat sekaligus. Secara otomatis mata menyipit untuk memfokuskan penglihatannya. Tak hanya itu, pengidap mata silinder juga akan memiringkan kepalanya untuk mendapatkan penglihatan yang lebih jelas.
5. Susah Fokus
Seseorang yang menderita silinder akan merasakan mata mudah lelah. Kondisi mata yang lelah menyebabkan seseorang sulit untuk fokus mengamati atau mengerjakan sesuatu.
6. Sakit Kepala
Yang terakhir, ciri-ciri mata silinder adalah penderitanya kerap merasa sakit kepala pada beberapa kasus yang parah. Kondisi ini biasanya terjadi akibat mata yang lelah ketika berusaha agar dapat melihat objek dengan jelas.
Penyebab Mata Silinder
Mata silinder sebenarnya merupakan keluhan penyakit mata yang umum terjadi. Namun, hingga kini belum diketahui pasti alasan mengapa bentuk kornea bisa berbeda pada setiap orang. Namun, beberapa menyebut jika kondisi mata silinder disebabkan oleh faktor genetik. Adapun beberapa faktor penyebab yang memungkinkan seseorang menderita mata silinder, diantaranya:
- Riwayat keluarga dengan silinder atau gangguan mata lainnya seperti degenerasi kornea.
- Jaringan parut atau penipisan kornea mata.
- Rabun jauh yang berlebihan, sehingga membuat pandangan kabur di kejauhan.
- Rabun dekat yang berlebihan, sehingga membuat pandangan close up yang kabur.
- Pernah melakukan jenis operasi mata tertentu seperti operasi katarak.
Mencegah Mata Silinder Agar Tak Semakin Parah
Ketika memiliki kondisi mata silinder yang masih ringan, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk membuatnya tidak semakin parah. Salah satunya dengan mengurangi tingkat stres atau tegangan pada mata. Sebab, bila mata dibiarkan terus-terusan dalam kondisi tegang maka akan menimbulkan gejala silinder yang lebih parah. Adapun cara yang bisa dilakukan ialah:
Cara Mengatasi Mata Silinder
Dalam kasus penderita dengan mata silinder ringan mungkin tidak memerlukan perawatan khusus, namun jika mata silinder tersebut sudah di dalam tahap parah, maka dokter dapat mengobati kondisi kelainan mata ini dengan beberapa metode sebagai berikut :Lensa korektifKacamata korektif dan lensa kontak yang diresepkan oleh dokter adalah perawatan yang paling umum untuk penderita mata silinder.Orthokeratology (Ortho-K)Orthokeratology (Ortho-K) adalah perawatan yang menggunakan lensa kontak kaku yang memperbaiki kelengkungan kornea tidak teratur. Anda akan mengenakan lensa kontak yang kaku namun dalam jangka waktu terbatas. Manfaat dari pengobatan Ortho-K ini hanya ada saat Anda menggunakannya. Penglihatan Anda akan kembali ke kondisi sebelumnya setelah menghentikan Ortho-K.OperasiUntuk kasus yang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi refraktif. Jenis operasi ini melibatkan penggunaan laser atau pisau kecil untuk membentuk kembali kornea.Pengobatan ini akan memperbaiki kondisi mata silinder Anda secara permanen. Namun, operasi ini tentu memiliki beragam risiko. Untuk itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter tentang risiko dan manfaat sebelum menjalani operasi. Ada tiga operasi umum untuk mata silinder, yaitu:a. Operasi LASIKMelalui prosedur LASIK, bentuk kornea diubah dengan laser. Awalnya lapisan permukaan kornea dibuka (flap) menggunakan alat khusus yang disebut keratom. Selanjutnya laser digunakan untuk mengubah bentuk lapisan kornea di bawah lapisan yang dibuka tadi. Flap kemudian ditutup kembali.b. Operasi LASEKProsedur ini hampir sama dengan LASIK, namun flap dibuat lebih tipis, hanya setebal lapisan epitel.c. Photorefractive keratectomy (PRK)Melalui prosedur PRK ini, lapisan epitel dihilangkan tanpa membuat flap. Setelah operasi LASIK dan LASEK ditemukan, maka prosedur ini jarang digunakan. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mata silinder adalah kondisi penglihatan yang umum di mana permukaan kornea atau lensa mata tidak memiliki kelengkungan yang sempurna.
Baca SelengkapnyaBeberapa kondisi mata menunjukkan gejala kesehatan. Berikut ini adalah masalah kesehatan pada mata dan cara perawatannya.
Baca SelengkapnyaBola mata yang sakit terkadang bukan sekadar masalah ringan. Anda harus waspada dengan masalah pada penglihatan Anda.
Baca SelengkapnyaMata sakit saat berkedip bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaPenyebab kantung mata hitam dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaKelilipan pada mata perlu ditangani dengan cara hati-hati.
Baca SelengkapnyaTerjadinya masalah mata kering merupakan hal yang tidak boleh diabaikan karena dampak yang mungkin muncul.
Baca SelengkapnyaMata merah terjadi saat pembuluh di mata membengkak atau teriritasi.
Baca SelengkapnyaKelainan mata pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaMata berair merupakan kondisi umum yang sering kali terjadi. Yuk, simak apa saja penyebab mata berair dan bagaimana cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaBintitan adalah benjolan merah di dekat kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri.
Baca SelengkapnyaKetahui cara menangani kucing sakit mata beserta obatnya. Simak penjelasan berikut ini.
Baca Selengkapnya