9 Cara Hidup Virus Corona, Yuk Cegah Agar Tak Menular
Merdeka.com - Cara hidup virus corona sudah mulai terbongkar, namun tetap akan diteliti dengan lebih mendalam lagi.
Hidup virus corona yang sebagian besar memiliki kesamaan dengan beberapa virus pada umumnya. Namun ada hal penting yang berbeda dari virus corona.
Perlunya mengetahui cara hidup virus berbahaya ini sebagai upaya pencegahan. Lalu bagaimana cara hidup virus corona ini?
-
Kenapa virus punya bentuk berbeda? Bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Virus kerja nya gimana? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang.
-
Apa saja bentuk virus? Struktur dan bentuk virus bervariasi, tergantung pada jenis asam nukleat, jumlah dan susunan protein selubung, serta adanya atau tidaknya selubung membran.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Berikut cara hidup virus corona menurut para ilmuwan dari berbagai sumber:
Bisa Bertahan Beberapa Jam
Hidup virus corona selama di luar lingkungan bisa bertahan cukup lama, tergantung pada benda apa virus ini menempel.
Melansir dari NPR, sebuah studi menemukan bahwa virus corona dapat bertahan hidup di permukaan keras seperti plastik dan stainless steel hingga 72 jam dan di atas kardus hingga 24 jam.
James Lloyd-Smith, asisten profesor ecology and evolutionary biology di University of California, Los Angeles, mengungkapkan Virus ini memiliki kemampuan untuk tetap hidup selama berhari-hari
Meski WHO sebelumnya pernah memperkirakan waktu bertahan hidup di permukaan adalah "beberapa jam hingga beberapa hari".
Berdasarkan penelitian pada virus corona lain, ini adalah studi pertama para ilmuwan di laboratorium federal untuk menguji virus yang sebenarnya menyebabkan pandemi, SARS-CoV-2.
Tidak Bisa Hidup Sendiri
Cara hidup virus corona selanjutnya, dia membutuhkan bahan lain untuk bisa bertahan lama di permukaan.
Menurut Prof. dr. Amin Soebandrio, seorang pakar virus Lembaga Eijkman, virus ini tidak bisa hidup sendiri sehingga untuk bereplikasi dia membutuhkan sel hidup. Berbeda dengan bakteri, jika kita cemplungkan dalam sirup dia bisa tumbuh.
Bahan biologic itu seperti saat mengeluarkan itu kan ada air liur, ada cairan hidung dan ada sel-sel mati yang dilepaskan dari saluran pernapasan. Itu yang bisa mendukung hidupnya virus di luar tubuhnya manusia.
Virus Corona Termasuk Sensitif
Ternyata selama bisa menjaga kebersihan dan mensterilkan berbagai benda di sekitar bisa ikut membunuh virus ini.
Jika bendanya kering dan virus tidak ada pendukungnya, dia bisa beberapa jam mati, dengan catatan dia sendiri tidak ada bahan lain yang mendukung. Apalagi jika di permukaan meja lalu dibersihkan dengan bahan kimia dia bisa mati. ujar Amin.
Kena sabun saja dia bisa inactive kena alkohol juga bisa inactive. Jadi sebetulnya dia cukup sensitif terhadap suhu yang agak hangat. Tapi ini belum selesai diidentifikasi pada virus sars coronavirus yang dua ini. Ini data-data virus corona pada umumnya.
Tidak Berlangsung Lama Jika Terkena Matahari
Cara hidup virus corona selanjutnya yang tidak bisa berlangsung lama ketika terkena panas matahari. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh NPR, Sinar ultraviolet bisa menjadi desinfektan yang sangat kuat dan kita mendapatkan banyak sinar UVA dari matahari, kata Daniel Kuritzkes, pakar penyakit menular di Brigham and Women's Hospital.
Misalkan, virus mencemari jendela atau meja yang terpapar sinar, itu mungkin tidak berlangsung lama.
James Lloyd-Smith menambahkan, Kondisi seperti suhu, kelembaban dan cahaya. Jadi kemampuan bertahan juga bervariasi.
Risiko dari Sentuhan, Bukan Makanan
Sebagian besar infeksi dari virus corona baru dimulai dengan sistem pernapasan, bukan pada saluran pencernaan. Jadi infeksi yang diperoleh virus dari tangan Anda yang menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda sendiri.
Para ilmuwan di the Rocky Mountain Laboratories in Montana, bagian dari National Institutes of Health, melakukan penelitian terhadap benda yang terkontaminasi virus corona, serta melakukan serangkaian percobaan yang membandingkan virus corona baru dengan virus SARS.
Guna mengetahui permukaan piring, tombol lift, gagang pintu, dan sebagainya yang terkena tetesan pernapasan orang yang terinfeksi.
"Makanan mungkin bukan faktor risiko utama di sini," ujar Kuritzkes.
Jangkauan Sekitar 2 Meter dan Mencari Tempat Baru
Prof Amin mengatakan ketika virus dilemparkan keluar dari mulut atau hidung seseorang, dia tidak akan terlempar atau terbang jauh. Karena selalu dalam partikel droplet itu. Menurut beberapa laporan, sekitar jauhnya kurang dari 2 meter, sekitar 1.8
washingtonpost.com 2020 Merdeka.com
Mekanisme virus corona untuk mencari rumah baru, virus yang terlempar bisa saja menempel ke muka orang yang di depannya. Kalau tidak langsung, partikel droplet itu bisa jatuh ke permukaan apapun, bisa meja, pintu, pegangan pintu. Dia bisa hidup di situ selama ada bahan biologic yang menopang hidupnya, dia bisa bertahan lama.
Daya Tular yang Tinggi
Lebih lanjut, cara hidup virus corona yang membutuhkan bahan lain untuk bisa bertahan hidup selama di permukaan benda ada sel hidup yang membantunya.
Daya tularnya cukup tinggi. Ada satu studi yang melaporkan bahwa virus corona ini memiliki daya tular sampai sekitar 20 kali lebih dari virus sars yang pertama.
"Dia (virus corona) akan menjadi partikel yang lebih kecil. Sehingga pihak RS menggunakan masker N95 bukan hanya masker bedah. Itulah sifat-sifat virus corona pada umumnya, kemungkinan besar virus sars corona 2 ini juga memiliki sebagian besar sifat-sifat seperti itu," tambah Amin.
washingtonpost.com 2020 Merdeka.com
Virus Corona Tidak Kuat Hidup di Suhu Panas
Virus corona dikabarkan tidak mampu bertahan terlalu lama di suhu panas. Meskipun begitu tidak bisa dianggap sepele, karena kemampuannya yang mampu menular hingga ke negara tropis.
Memang apabila benda terkontaminasi virus corona dan tidak memiliki bahan atau sel hidup yang membantunya bertahan hidup, lalu terkena sinar matahari ada kemungkinan cepat mati.
Tapi lain halnya bila benda tersebut lebih cepat dipegang oleh orang lain sebelum mati. Amin menambahkan,
Karena negara tropis pun dia punya cukup waktu untuk bertahan menularkan ke orang lain. Ada yang bilang 15 menit dia mati. Cukup lama jika di tempat crowded, tempat yang tertular bisa dipegang oleh orang lain.
Bedanya Hidup di Bahan Keras dan Lembut
Cara hidup virus corona di permukaan benda dari yang keras hingga lembut seperti kain, masih dalam proses studi lebih lanjut.
Masih banyak yang tidak diketahui tentang ketahanan virus pada jenis permukaan lain seperti pakaian, atau karpet.
Berdasarkan penelitian pakar penyakit menular di Brigham and Women's Hospital, Daniel Kuritzkes tampaknya permukaan datar dan permukaan keras lebih ramah terhadap virus daripada permukaan kain atau kasar.
Sebagai antisipasi, setiap kali Anda selesai beraktivitas di luar sebaiknya segera mengganti baju dan mencucinya dengan sabun untuk membunuh bakteri dan virus yang menempel.
Mencegah Virus Corona
Itulah beberapa cara hidup virus corona yang perlu diketahui sebagai upaya pencegahan. Kesimpulannya, sebagai virus yang sensitif terhadap bahan kimia lain dan suhu, Anda bisa lebih menjaga kebersihan.
Selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, serta mengurangi aktivitas yang berkumpul dengan banyak orang.
Virus corona yang bisa mati apabila tidak ada bantuan, masih bisa kita bunuh dengan desinfektan atau antiseptik. Mencegah lebih baik daripada mengobati. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaVirus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaMeskipun hampir sama, namun bakteri dan virus ternyata memiliki beberapa perbedaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaMeski gejala kedua penyakit ini terlihat serupa, namun ada beberapa perbedaan gejala cacar monyet dan cacar biasa yang bisa diperhatikan.
Baca Selengkapnya