Ambisius Adalah Keinginan Keras Mencapai Sesuatu, Pahami Baik dan Buruknya
Merdeka.com - Terkadang ambisius memiliki sudut pandang positif maupun negatif, bergantung pada konteksnya. Di lain sisi, ambisius menjadi pendorong orang untuk mencapai hal-hal besar. Tanpa ambisi, tak ada hal hebat yang akan pernah dilakukan.
Secara keseluruhan, ambisius adalah kualitas positif, terutama bagi orang-orang yang mencoba membangun bisnis mereka sendiri. Seperti jika Anda secara alami terdorong untuk menetapkan tujuan dan mencapainya, maka akan lebih mungkin berhasil daripada seseorang yang tidak.
Kendati demikian, dalam beberapa kasus, ambisius yang ekstrem, mungkin berakhir dengan lebih banyak kerugian daripada kebaikan. Jika Anda merasa yakin tipe orang yang sangat ambisius, mungkin Anda harus mewaspadai efek samping berbahayanya.
-
Apa motivasi diri itu? Motivasi diri digambarkan sebagai api yang menyala di dalam jiwa setiap individu, mendorong agar mencapai tujuan dan meraih impian. Ini adalah semangat yang tak tergoyahkan, yang mampu membakar hasrat untuk berkembang, berprestasi, dan meraih keberhasilan.
-
Kata motivasi apa yang cocok untuk orang yang ingin mencapai mimpi? ‘Mimpi tidak berguna kecuali kamu mewujudkannya.’
-
Bagaimana kerja keras bisa membantu kita mencapai mimpi? Jangan pernah menyerah. Hari ini mungkin sulit, besok mungkin lebih sulit, tapi lusa akan indah.
-
Kapan wanita merasa termotivasi? Berpikirlah seperti seorang ratu. Seorang ratu tidak takut gagal. Kegagalan adalah batu loncatan menuju kebesaran.
-
Siapa yang butuh motivasi belajar? Artikel ini menyajikan beragam kata-kata motivasi singkat yang dirancang khusus untuk memberikan dorongan bagi mereka yang sedang menimba ilmu.
Sehingga alangkah baiknya, ambisius ini dilakukan dalam batas wajar. Di sisi lain, orang tanpa ambisi acap kali tak memiliki mimpi dan visi, tidak ada arah atau niat yang jelas. Beberapa konformis, yang lain pasif atau mungkin tidak termotivasi.
Banyak dari mereka yang sakit hati terhadap kehidupan dan tidak mengerti, bahwa justru kurangnya ambisi bisa menyabotase masa depan. Seolah-olah sayap mereka diikat ke belakang, bahkan tidak menyadari potensi yang dimilikinya.
Ambisius adalah dorongan atau keinginan keras yang sejatinya dimiliki oleh setiap orang. Namun sayangnya, terkadang kita lupa cara memanfaatkan sikap ambisius tersebut. Lantas lupa dengan terlalu berambisi atau lupa untuk tidak menggunakannya sama sekali.
Untuk lebih jelasnya simak mengenai pengertian ambisius adalah dorongan lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Senin (21/3).
Pengertian Ambisius Adalah
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Andrey Pavlov
Menilik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ambisius adalah berkeinginan keras mencapai sesuatu tujuan, harapan, atau cita-cita. Sikap ambisius bisa juga berarti melakukan sesuatu dengan penuh ambisi.
Sementara ambisi sendiri dalam KBBI diartikan sebagai keinginan (hasrat, nafsu) yang besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat, kedudukan) atau melakukan sesuatu.
Jika memahami pengertian ambisius adalah dalam KBBI tersebut, maka kata ambisius memiliki makna dasar yang positif.
Bermakna memiliki sikap ambisius pasti akan bisa mencapai sebuah tujuan dengan cepat. Karena memiliki semangat kerja yang tinggi. Meski begitu, di lingkup kehidupan bersosial, orang yang ambisius justru kerap memiliki konotasi yang negatif, bahkan merugikan. Mungkin, hal ini disebabkan oleh ketatnya persaingan dunia karier. Alhasil membuat orang ambisius cenderung “dibenci”.
Persamaan kata atau sinonim kata ambisius adalah pretensius, megah, mengesankan, rangah, ria. Sedangkan untuk lawan kata atau antonim dari ambisius adalah sederhana, mudah, dan ringan.
Kelebihan dari Ambisius Adalah
©2019 Merdeka.com/Pexels
Menurut Ines Temple, presiden LHH-DBM Peru dan LHH Chili, ambisi jauh lebih positif daripada negatif. Karena orang yang berambisi, memiliki tujuan yang jelas dan bekerja sangat keras untuk mencapainya.
Mereka menerima tantangan dan menikmatinya. Bahkan mereka tahu bahwa mereka perlu maju dan belajar. Orang yang ambisius mengambil alih nasib mereka dan tidak mengharapkan orang lain untuk tunduk pada kebutuhan mereka. Mereka memiliki kemauan dan tekad.
Orang yang memiliki sikap ambisius adalah tahu ke mana mereka pergi dan apa yang harus mereka lakukan untuk sampai ke sana. Sehingga mereka mampu mengubah dan mengukur impian. Sisi positif dari ambisius adalah selalu waspada terhadap peluang yang ada di luar sana bagi mereka yang mau melihat dan merebutnya.
Melansir dari INC.com, ambisius adalah pendorong utama untuk pertumbuhan dan perkembangan pribadi. Mereka yang ingin menjadi lebih, tahu lebih banyak, berbuat lebih banyak, memberi lebih banyak, memiliki tujuan dan dorongan internal yang kuat yang menuntun mereka untuk bermimpi lebih besar serta melangkah lebih jauh.
Ambisius adalah cerminan harga diri yang sehat, dan kekuatan abstraksi serta visualisasi masa depan yang lebih tinggi. Orang yang ambisius memiliki sinar di mata mereka saat mendekati tujuan. Mereka bergetar pada tingkat yang lebih tinggi dan memiliki antusiasme yang menular.
Kekurangan dari Sikap Ambisius Adalah
©Shutterstock
Secara keseluruhan, ambisius adalah kualitas positif. Tapi sejumlah kasus dengan ambisius yang ekstrem justru bisa berakhir dengan lebih banyak kerugian. Berikut ini efek samping berbahaya dari sikap ambisius seperti dikutip dari Entrepreneur.com:
1. Pertumbuhan Tak Terkendali
Ambisius yang berlebihan juga bisa membuat Anda terlalu bersemangat untuk berkembang. Pertumbuhan yang terlalu cepat dan tidak terkendali pada akhirnya dapat merusak. Anda lebih baik menjaga ambisi tetap terkendali, mempertahankan pengelolaan yang baik dan stabil.
2. Reaksi Negatif Terhadap Kegagalan
Selanjutnya, kekurangan dari sikap ambisius adalah pandangan bahwa kegagalan sebagai hal yang menghancurkan. Bahkan mungkin berpikir untuk tak bisa memulihkan. Sementara untuk ambisi yang terkontrol, kegagalan dipandang sebagai sesuatu yang lebih dekat dengan kenyataan atau kemunduran sementara dalam perjalanan kehidupan. Memahami bahwa kegagalan yang dialami adalah pengalaman belajar.
3. Egoisme
Ilustrasi egois ©Shutterstock.com/Martina Osmy
Mengutip dari The Atlantic, menjadi ambisius seringkali membuat seseorang secara inheren lebih egois. Mendorong untuk mengejar tujuan individu dengan kemungkinan rela mengorbankan keluarga, teman, dan komunitas atau teman.
Misalnya, Anda mungkin bekerja berjam-jam hingga larut malam. Alih-alih menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga, justru mengabaikan kebutuhan dan kondisi mental, serta memeras lebih banyak produktivitas karyawan.
Ini mungkin membantu Anda mencapai beberapa keuntungan jangka pendek. Tapi akhirnya, hubungan dan koneksi dengan orang sekitar menjadi perlahan memburuk.
4. Fiksasi pada Tujuan Akhir
Efek samping dari sikap ambisius adalah berlebihan dengan kecenderungan untuk terlalu fokus pada satu visi atau tujuan tertentu. Misalnya, jika Anda menetapkan untuk menghasilkan Rp100 juta di usia 25 tahun, segala sesuatu yang tampaknya tidak segera membawa lebih dekat ke tujuan itu. Mungkin menganggap proses yang dijalani saat ini tampak tidak berguna.
Hal itu bisa menghalangi kemampuan Anda untuk beradaptasi dengan keadaan. Anda mungkin perlu mengubah arah dan menyesuaikan kembali tujuan. Jika Anda memiliki terlalu banyak ambisi, bisa menjadikan hidup Anda lebih sulit.
Bersikap Wajar dalam Ambisius Adalah
thepollyannaplan.com
Mengajarkan sikap ambisi pada anak tak ada salahnya. Kekuatan ambisi dan mimpi besar dari ambisius adalah motivator utama kesuksesan pribadi serta kolektif. Menanamkan bahwa sikap ambisius untuk memberi manfaat bagi orang lain dan masyarakat pada umumnya.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan oleh Fortune, dari Universitas Notre Dame's Mendoza College of Business, orang-orang ambisius adalah cenderung lebih sukses secara materialistis daripada rekan-rekan mereka yang tidak ambisius.
Mereka juga melangkah lebih jauh dalam karier dan menghasilkan lebih banyak uang. Tapi orang yang ambisius sedikit lebih bahagia daripada rekan-rekan mereka yang kurang ambisius. Bahkan cenderung hidup secara signifikan lebih pendek.
Kesimpulan dari penelitian tersebut, meskipun orang yang ambisius lebih mungkin untuk mencapai "kesuksesan" konvensional. Pencapaian itu tak berarti apa-apa bagi kesehatan dan kebahagiaan.
Karena tidak ada yang bisa sukses tanpa ambisi yang sehat. Oleh sebab itu, bersikaplah ambisius dalam batasan yang wajar. Menemukan keseimbangan sejumlah ambisius yang baik untuk memotivasi diri Anda.
Ambisi yang berlebihan bisa berbahaya, menempatkan Anda pada risiko kelelahan, keras kepala, bahkan kehidupan yang lebih pendek. Jika Anda ingin mendapatkan hasil maksimal, kendalikan dan gunakan ambisius sebagai cara untuk mendorong mencapai tujuan.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kumpulan kata bijak usaha keras yang penuh inspirasi.
Baca SelengkapnyaKata-kata motivasi mengejar prestasi berikut dijamin bangkitkan semangatmu meraih prestasi. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSimak kumpulan kata kata motivasi mengejar cita cita penuh inspirasi.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata bijak kerja keras yang bisa memotivasi diri agar lebih semangat.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata semangat kerja untuk meraih kesuksesan yang bisa bangkitkan semangat.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata motivasi sebagai penyemangat untuk terus berjuang meraih cita-cita.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata soal kerja keras yang bisa dibaca untuk beri semangat hidup.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata kerja keras untuk masa depan yang bisa bangkitkan semangat berjuang.
Baca SelengkapnyaKata-kata motivasi dari orang-orang sukses dapat menjadi sumber inspirasi dan dorongan untuk meraih impian.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang quotes motivasi sukses aesthetic yang bikin semangat dan percaya diri.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan kata motivasi sukses Bahasa Inggris penuh inspirasi dan pesan mendalam.
Baca SelengkapnyaSerakah bukan hanya sekadar sifat negatif, tetapi juga dapat dianggap sebagai penyakit hati yang mampu menjangkiti siapa saja.
Baca Selengkapnya