Anak Lulus Kuliah dari IPB, Cerita Babinsa Ini Jaminkan SK ke Bank Untuk Bangun Rumah
Politisi Dedi Mulyadi dibuat kagum oleh Babinsa yang berhasil sekolahkan anaknya hingga tamat IPB dengan jaminkan SK ke Bank. Simak kisahnya berikut ini.
Politisi Dedi Mulyadi dibuat kagum oleh Babinsa yang berhasil sekolahkan anaknya hingga tamat IPB dengan jaminkan SK ke Bank. Simak kisahnya berikut ini.
Anak Lulus Kuliah dari IPB, Cerita Babinsa Ini Jaminkan SK ke Bank Untuk Bangun Rumah
Ia berbincang sembari belusukan kampung untuk membersihkan jalanan dari sampah.
Dedi Mulyadi sempat tertarik dengan kisah dari seorang Babinsa yang ikut mendampingi kegiatannya tersebut.
Babinsa bernama Serma Husen tersebut menceritakan pengalamannya semasa bertugas sebagai prajurit TNI termasuk keberhasilannya menyekolahkan sang anak hingga pendidikan tinggi.
Seperti apa kisah selengkapnya? Melansir dari kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Minggu (14/1) berikut informasinya.
Anak Serma TNI Kuliah di IPB
Serma Husen memiliki dua anak yang kini sudah menamatkan pendidikan. Anak pertamanya diketahui pernah menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Kuliah di mana yang paling besar? Perempuan atau laki-laki?," tanya Dedi Mulyadi.
"Di IPB, laki-laki," jawab sang babinsa.
"Sersan Mayor pak Babinsa kuliahnya (anak) di IPB. Berapa biaya kuliahnya tiap bulan?," tanya Dedi Mulyadi
"Hitungan penghasilan orang tua, 6 juta tiap bulan jatuhnya," balas Serma Husen.
Dedi Mulyadi kagum lantaran dengan gaji yang tidak terlalu besar, Babinsa tersebut mampu membayar biaya kuliah anaknya hingga lulus.
"Jadi penghasilan orangtua dihitung, kemudian itu bayar semesterannya 6 juta, per semester per 6 bulan? Di IPB tinggalnya di mana?," lanjut Dedi Mulyadi
"Untuk satu tahun di mess, setelah itu di luar," jelas Serma Husen.
"Sekarang di mess apa di luar?," tanya politisi Gerindra tersebut.
"Sekarang sudah beres kuliah," tambah Serma Husen.
Masuk Kuliah Waktu Pangkat Sertu
Sang Babinsa mengaku saat anaknya menempuh perkuliahan kala itu ia masih berpangkat sersan satu (sertu).
"Sersan satu anaknya kuliah di IPB tamat, jurusan apa IPB-nya?," tanya Dedi Mulyadi
"Agribisnis," jawab Serma Husen.
Saat ini anak Serma Husen bekerja di salah satu perusahaan ternama di tanah air.
"Agribisnis, sekarang udah kerja belum?," tambah Dedi Mulyadi.
"Kerja di PT Sosro," jawab Serma Husen.
Saat anaknya masuk kuliah, pendapatan Serma Husen masih di angka 5 juta per bulan. Terlebih uang tersebut tidak sepenuhnya ia peroleh.
"Waktu sersan satu gajinya berapa?," tanya Dedi Mulyadi
"5 juta dengan uang lauk pauk," kata Serma Husen.
"Sersan satu? Sersan satu itu gajinya 5 juta dengan uang lauk pauk?," tambahnya.
"5 juta mah biasanya tentara tidak diterima semua, suka minjem?," tanya Dedi Mulyadi
"Siap," tegas Serma Husen.
Jaminkan SK ke Bank BRI
Meski ditempatkan di Kodim 0605 Subang, SK-nya kini berada di BRI sehingga ada pinjaman dana yang harus ia ambil untuk memenuhi kebutuhan.
"Itu ditempatkan di Kodim 0605 Subang? Tapi SK nya di BRI ya?," tanya Dedi Mulyadi
"Siap betul, SK langsung masuk BRI," jawab Serma Husen.
"Oh iya jadi masuk tentara, kerjanya di Kodim tapi SK-nya di BRI," tambah Dedi Mulyadi.
"Sisa berapa itu ambil di BRI?," tambahnya.
"Siap sekarang sisa 3 juta," jawab Serma Husen.
"Dipakai apa pinjem di BRI?," tambah Dedi Mulyadi.
"Untuk bikin rumah, jawan Serma Husen.
"Jadi ambil uang di BRI untuk bikin rumah, nanti istri memanfaatkan sisa uang ambil di BRI. Uang sisa potongan di BRI bisa menyekolahkan anaknya di IPB sampai tamat. Termasuk 7 keajaiban dunia ini. Berarti yang hebat siapa? Yang hebat istrinya anggota Persit. Karena meski uangnya pas-pasan bisa dikelola dengan baik karena tinggal di Lemur," ucap Dedi Mulyadi.
Meski kini berstatus sebagai Bintara TNI, Serma Husen dahulu memulai karier dari tingkat Tamtama dengan pangkat Prada.
Kala itu ia mendapat gaji hanya 90 ribu pada tahun 1994.
"Berarti berangkat karier dari Tamtama? Prajurit Dua? Palang satu? Itu gajinya berapa waktu jadi tamtama itu? Tahun berapa itu?," tanya Dedi Mulyadi
"Siap palang merah satu. Gajinya 90 ribu tahun 94," jawab Serma Husen.
"Jadi 5,6 juta keterima tinggal 3 juta. Tetapi mohon maaf, anaknya lulus IPB yang satu lulus SMA mau masuk Kowad," tambah Dedi Mulyadi.