Apa itu Skoliosis Penyakit yang Diidap Fuji Utami? Ketahui Penyebab dan Gejalanya Agar Bisa Dicegah
Lengkungan skoliosis yang sangat parah dapat menimbulkan kerusakan sendi dan nyeri berkepanjangan jika segera tidak ditangani.
Pada unggahan itu, Fuji juga membagikan hasil rontgen tubuhnya. Tampak jelas tulang belakangnya tak lurus.
Apa itu Skoliosis Penyakit yang Diidap Fuji Utami? Ketahui Penyebab dan Gejalanya Agar Bisa Dicegah
Fuji Utami mengumumkan jika dia mengidap skoliosis di akun media sosialnya. Pada unggahan itu, Fuji juga membagikan hasil rontgen tubuhnya. Tampak jelas tulang belakangnya tak lurus. "Namanya juga hidup, kadang lurus, kadang miring hehe", kata Fuji. Lantas apa itu skoliosis serta penyebab dan gejalanya. Berikut ulasannya dilansir dari Alodokter, Rabu (2/8).
-
Kenapa Fuji mengungkapkan penyakitnya? Fuji pertama kali mengungkapkan soal penyakit mental yang diidapnya itu saat suara live di akun TikTok-nya.
-
Apa yang dialami Fuji? Fuji telah menjalani pemeriksaan oleh seorang psikiater dan diberikan obat untuk mengurangi nafsu makannya.
-
Apa yang dimaksud dengan skoliosis idiopatik? Jadi skoliosis itu yang paling sering bikin datang ke tempat praktik itu sebenarnya yang jenisnya idiopatik skoliosis. Yang dikatakan idiopatik artinya penyebabnya sampai sekarang kita enggak pernah tahu,' jelas Nicko dalam acara Liputan6 Update Spesial Healthy Monday di SCTV Tower, Jakarta, pada Rabu (6/11/2024).
-
Apa yang dikenakan Fuji? Di foto ini, Fuji terlihat sangat cantik memesona. Ia mengenakan kebaya dari Bali.
-
Kenapa Fuji umroh? Di tengah kabar ini, Fuji justru memilih menjalankan ibadah umroh.
-
Apa yang dibagikan Fuji? Fuji baru saja membagikan beberapa foto dirinya dalam outfit shimmer yang keren.
Apa itu Skoliosis?
Skoliosis merupakan kelainan pada tulang belakang ditandai dengan bentuk punggung melengkung seperti huruf C atau S. Skoliosis menimbulkan keluhan ringan, namun seiring pertambahan usia bisa berkembang menjadi lebih parah.
Lengkungan skoliosis yang sangat parah dapat menimbulkan kerusakan sendi dan nyeri berkepanjangan jika segera tidak ditangani. Lebih bahayanya bila tulang belakang melengkung parah berisiko mengganggu paru-paru. Disebutkan jika skoliosis lebih sering ditemukan pada anak-anak sebelum masa pubertas sekitar usia 10–15 tahun.
Penyebab Skoliosis
Skoliosis terjadi tanpa diketahui penyebabnya (idiopatik) pada sebagian besar kasus. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya skoliosis di antaranya: - Bantalan dan sendi tulang belakang yang mulai aus akibat usia (skoliosis degeneratif) - Bawaan lahir (skoliosis kongenital) - Gangguan saraf dan otot (skoliosis neuromuskular), misalnya penyakit distrofi otot atau cerebral palsy - Cedera atau infeksi tulang belakang - Cacat tulang belakang
Gejala Skoliosis
Terdapat beberapa gejala khas skoliosis yang umumnya timbul antara lain: - Tulang belakang yang tampak melengkung - Salah satu bahu lebih tinggi daripada yang lain - Salah satu pinggul lebih menonjol daripada yang lain - Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol daripada yang lain - Tubuh penderita skoliosis condong ke satu sisi
- Tinggi pinggang tidak rata - Nyeri punggung bawah - Kaku pada punggung - Ketegangan otot - Lengkungan yang parah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada punggung. Tulang belakang juga bisa berputar sehingga lengkungan bertambah parah dan salah satu tulang rusuk atau otot di satu sisi tubuh tampak menonjol daripada sisi lainnya.
Pencegahan Skoliosis
Kasus skoliosis kondisi yang tidak dapat dicegah. Penderita perlu menjalani program latihan aerobik ringan dan latihan kekuatan otot inti secara rutin. Tujuannya untuk menguatkan otot punggung dan perut, serta membantu meluruskan lengkungan pada tulang belakang. Anak-anak dianjurkan menjalani skrining skoliosis rutin saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Skrining skoliosis ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendeteksi skoliosis sejak dini.