Apakah Santan Bisa Bikin Gemuk? Simak Penjelasannya
Manfaat santan dan bahayanya bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan

Penjelasan apakah santan bisa bikin gemuk dan pemaparan tentang manfaatnya bagi tubuh.

Apakah Santan Bisa Bikin Gemuk? Simak Penjelasannya
Olahan makanan menggunakan santan cukup umum ditemui di beberapa daerah di negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Meski bisa menambah cita rasa gurih pada makanan, santan kerap dianggap dapat memicu kolesterol higga menyebabkan gemuk. Padahal, jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat santan memiliki manfaat bagi tubuh. Lalu, benarkah jika santan bisa sebabkan gemuk? Simak ulasannya dilansir dari laman klikdokter dan berbagai sumber:
Kandungan Nutrisi Santan
Santan berasal dari daging buah kelapa yang sudah tua. Daging kelapa akan diparut atau dihaluskan, kemudian dicampur menggunakan air.
Setelah itu, campuran daging kelapa parut dan air diperas untuk mendapatkan santan. Santan boleh dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya seperti 1 sampai 2 kali per minggu.
Secara keseluruhan, kadar kolesterol memang akan meningkat dengan asupan santan.
Tetapi dalam kasus di mana kolesterol jahat (LDL) meningkat, lemak baik (HDL) juga biasanya akan meningkat.


Apakah Santan Bisa Bikin Gemuk?

Santan memang mengandung sejumlah lemak di dalamnya. Namun, lemak yang ada berjenis medium-chain saturated fatty acids (MCFA), atau secara lebih spesifiknya adalah lauric acid.
Lauric acid diubah di dalam tubuh menjadi bentuk yang disebut dengan monolaurin, yaitu suatu antivirus dan antibakteri yang bisa melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.
MCFA pada metabolisme tubuh secara cepat menjadi energi di dalam hati. Tidak seperti lemak jenuh lainnya, MCFA digunakan lebih cepat oleh tubuh dan lebih sedikit disimpan dalam bentuk lemak di dalam tubuh. Dengan kata lain, santan tetap mengandung lemak meski efeknya tidak seperti lemak jenuh lainnya. Sehingga, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan santan tetap bisa membuat gemuk dan memicu kolesterol tinggi.
1. Tingkatkan Kolesterol Baik
Mengonsumsi santan dalam jumlah yang tidak berlebihan bisa bantu tingkatkan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL) dalam tubuh. Dengan meningkatkan jumlah HDL, maka Anda bisa menurunkan kadar low density lipoprotein (LDL) atau kolestero jahat dalam tubuh.
2. Cegah Kerusakan Sel Santan juga disebut mengandung senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan sel. 3. Tingkatkan Fungsi Kognitif Kandungan antioksidan dalam santan mampu memberikan perlindungan pada otak agar terhindar dari radikal bebas. Paparan radikal bebas dapat memicu penurunan kemampuan fungsi otak yang meningkatkan risiko Alzheimer.4. Cegah Anemia
Santan mengandung zat besi yang cukup tinggi. Mengonsumsi santan secukupnya bisa membantu untuk menambahkan kebutuhan jumlah zat besi pada tubuh.
Hasilnya, tubuh mampu memproduksi sel darah merah dengan baik dan menghindarkan kita dari penyakit anemia.

5. Tingkatkan Energi Kandungan kalori yang cukup tinggi dalam santan, membuat bahan makanan ini mampu meningkatkan energi. 6. Cegah Infeksi Virus dan Bakteri Asam laurat pada bahan makanan ini dapat menurunkan perkembangan virus serta pertumbuhan bakteri pemicu infeksi. 7. Kurangi Penyakit Lambung Sifat anti-inflamasi yang terdapat dalam santan, bisa membuat bahan makanan ini bisa mencegah munculnya gejala penyakit lambung.

Bahaya Santan Manfaat santan di atas tidak bisa diserap maksimal jika dikonsumsi tidak sesuai dengan jumlah yang disarankan. Adapun sejumlah gangguan kesehatan yang berisiko muncul sebagai efek konsumsi santan berlebih di antaranya:
1. Diare
Santan memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga cenderung sulit dicerna oleh lambung.

2. Asam Lambung Naik
Karena kandungan lemaknya sulit dicerna oleh lambung, penderita maag dan GERD perlu membatasi konsumsi makanan bersantan. Hal ini dikarenakan dapat memicu naiknya asam lambung, perut kembung, hingga menimbulkan gejala heartburn atau nyeri pada ulu hati.

3. Menimbulkan Jerawat
Konsumsi santan berlebih diketahui turut meningkatkan kadar minyak alami pada kulit wajah yang dapat menimbulkan komedo, menyumbat pori-pori kulit, hingga memicu munculnya jerawat.