Apakah Seledri Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Kenali Kandungan Nutrisi & Manfaatnya
Berikut penjelasan tentang seledri bisa menurunkan darah tinggi.

Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis kronis di mana tekanan darah dalam pembuluh arteri meningkat secara persisten. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan hipertensi sebagai kondisi di mana tekanan darah sistolik sama dengan atau di atas 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik sama dengan atau di atas 90 mmHg.
Kondisi ini sering disebut sebagai “silent killer” karena seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas, namun dapat menyebabkan komplikasi serius. Seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal jika tidak ditangani dengan baik.
Seledri (Apium graveolens) adalah tanaman dari keluarga Apiaceae yang telah lama digunakan sebagai bahan makanan dan obat tradisional di berbagai budaya. Tanaman ini memiliki batang beralur, daun majemuk, dan bunga kecil berwarna putih atau hijau pucat.
Seledri dikenal memiliki aroma yang khas dan rasa yang segar. Dalam pengobatan tradisional, seledri telah digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk sebagai diuretik alami, anti-inflamasi, dan penurun tekanan darah.
Hubungan antara seledri dan tekanan darah tinggi telah menjadi subjek penelitian ilmiah dalam beberapa dekade terakhir. Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi seledri secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah, namun penting untuk memahami mekanisme di balik klaim ini dan bukti ilmiah yang mendukungnya.
Bagaimana penjelasan tentang seledri bisa menurunkan darah tinggi? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (26/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Manfaat Seledri untuk Tekanan Darah Tinggi
Seledri telah lama dianggap sebagai makanan yang bermanfaat untuk kesehatan kardiovaskular, terutama dalam hal menurunkan tekanan darah tinggi. Beberapa manfaat potensial seledri untuk penderita hipertensi meliputi:
- Efek Vasodilatasi: Senyawa aktif dalam seledri dapat membantu melebarkan pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat menurunkan resistensi aliran darah dan mengurangi tekanan darah.
- Sifat Diuretik: Seledri memiliki efek diuretik alami yang dapat membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan dan natrium, dua faktor yang berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.
- Antioksidan: Kandungan antioksidan dalam seledri dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, yang dapat memperburuk hipertensi.
- Anti-inflamasi: Sifat anti-inflamasi seledri dapat membantu mengurangi peradangan sistemik, yang sering dikaitkan dengan hipertensi kronis.
- Penurunan Stres: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam seledri dapat memiliki efek menenangkan pada sistem saraf, yang dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Kandungan Seledri yang Berperan Menurunkan Tekanan Darah
Seledri mengandung berbagai senyawa bioaktif yang diyakini berperan dalam menurunkan tekanan darah. Beberapa komponen utama yang telah diidentifikasi dan diteliti meliputi:
- 3-n-butylphthalide (3nB): Senyawa ini merupakan salah satu komponen utama yang memberikan aroma khas pada seledri. Penelitian menunjukkan bahwa 3nB dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan mengurangi produksi hormon stres yang dapat meningkatkan tekanan darah.
- Apigenin: Flavonoid ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Apigenin telah terbukti memiliki efek vasodilatasi, yang berarti dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
- Kalium: Seledri kaya akan kalium, mineral penting yang berperan dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Kalium juga dapat membantu mengurangi efek natrium pada tekanan darah.
- Magnesium: Mineral ini penting untuk fungsi otot dan saraf yang sehat. Magnesium juga dapat membantu melemaskan pembuluh darah, yang dapat menurunkan tekanan darah.
- Serat: Kandungan serat yang tinggi dalam seledri dapat membantu menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat membantu mengontrol tekanan darah.
- Vitamin C: Antioksidan kuat ini dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan meningkatkan produksi oksida nitrat, yang berperan dalam melebarkan pembuluh darah.
- Coumarin: Senyawa ini memiliki sifat anti-koagulan yang dapat membantu mencegah pembekuan darah dan meningkatkan sirkulasi.
Cara Mengonsumsi Seledri untuk Menurunkan Tekanan Darah
Terdapat beberapa metode untuk mengonsumsi seledri guna memaksimalkan potensi manfaatnya dalam menurunkan tekanan darah. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda coba:
1. Seledri Mentah:
- Konsumsi langsung: Anda dapat memakan batang seledri segar sebagai camilan sehat.
- Salad: Potong seledri menjadi potongan kecil dan tambahkan ke dalam salad sayuran Anda.
- Smoothie: Campurkan seledri dengan buah-buahan dan sayuran lain untuk membuat smoothie yang menyegarkan.
2. Jus Seledri:
- Jus murni: Ekstrak jus dari beberapa batang seledri menggunakan juicer.
- Jus campuran: Kombinasikan jus seledri dengan jus apel atau wortel untuk rasa yang lebih manis.
3. Rebusan Seledri:
- Teh seledri: Rebus beberapa batang seledri dalam air, saring, dan minum sebagai teh hangat.
- Sup seledri: Masukkan seledri ke dalam sup sayuran Anda untuk menambah nutrisi dan rasa.
4. Ekstrak Seledri:
- Suplemen: Tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet di toko obat herbal.
- Tincture: Ekstrak cair yang dapat ditambahkan ke minuman atau makanan.
5. Seledri dalam Masakan:
- Tumis: Tambahkan seledri cincang ke dalam tumisan sayuran.
- Kaldu: Gunakan batang seledri sebagai bahan dasar kaldu untuk sup atau saus.
Dosis dan Frekuensi Konsumsi Seledri yang Dianjurkan
Menentukan dosis yang tepat untuk konsumsi seledri dalam menurunkan tekanan darah dapat menjadi tantangan, mengingat variasi dalam penelitian dan perbedaan individu. Namun, beberapa pedoman umum dapat dijadikan acuan:
1. Seledri Segar:
- Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi sekitar 4 batang seledri (sekitar 40 gram) per hari dapat memberikan manfaat untuk tekanan darah.
- Konsumsi dapat dibagi menjadi 2-3 kali sehari, misalnya 2 batang di pagi hari dan 2 batang di sore hari.
2. Jus Seledri:
- Satu gelas jus seledri (sekitar 250 ml) setiap hari telah dilaporkan memberikan efek positif dalam beberapa studi.
- Jika rasanya terlalu kuat, mulailah dengan setengah gelas dan tingkatkan secara bertahap.
3. Ekstrak Seledri:
- Dosis suplemen ekstrak seledri bervariasi tergantung pada konsentrasinya. Umumnya berkisar antara 200-600 mg per hari.
- Selalu ikuti petunjuk pada label produk dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.
4. Rebusan Seledri:
- Rebus 2-3 batang seledri dalam 2 cangkir air selama 10-15 menit.
- Konsumsi 1-2 cangkir rebusan seledri per hari.