Begini Cara Mengolah Tambang Minyak Bumi di Gunung Wonocolo Bojonegoro Secara Tradisional, Bikin Melongo
Begini cara warga Bojonegoro mengolah tambang minyak secara manual.
Di dusun Wonocolo, Kecamatan, Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, terdapat sebuah gunung kecil yang berisi harta yang berharga bagi masyarakat lokal. Harta tersebut adalah berupa minyak bumi.
Warga setempat tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk memanfaatkan sebanyak-banyaknya minyak bumi di tanahnya. Mereka menjadikan sebagai sumber ekonomi yang bisa menghidupi keluarga.
Pengolahan hasil minyak bumi pun dilakukan secara mandiri dan dengan alat seadanya. Bagaimana cara mengolah tambang minyak bumi di Bojonegoro? Simak ulasannya sebagai berikut.
Tambang Minyak Bumi di Bojonegoro
Tambang tersebut dimiliki oleh sebagian orang yang memiliki modal besar. Mereka akan mempekerjakan orang untuk mengambil minyak bumi dan kemudian diolah secara mandiri untuk menghasilkan keuntungan secara ekonomi.
Hal itu terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Wito Kodok Ijo. Dalam video tersebut, terlihat pekerja yang sedang mengolah hasil bumi berupa minyak bumi yang sedang dipanaskan.
“Nah jadi ini minyaknya ini digodok (direbus) atau yang dinamakan disuling ya,” ucap pria yang merekam video tersebut.
Hasil bumi tersebut diolah dengan cara disuling agar menghasilkan minyak yang diinginkan. Sementara, minyak yang keluar dari penyulingan pada proses tersebut adalah solar.
“Jadi minyak yang mancur ini minyak yang sudah jadi, ini solar ya pak ya. Terus yang sudah jadi itu ditaruh di wadah jerigen,” jelas pria yang merekam video.
Diolah Manual dengan Alat Sederhana
Hasil bumi yang didapatkan oleh warga biasanya berupa solar dan dijual per liter. Meski begitu, terkadang, mereka juga mengolah agar minyak bumi dapat dijadikan sebagai bensin untuk kendaraan bermotor.
Pengolahan yang dilakukan pun sangatlah sederhana. Warga menggunakan alat manual untuk menambang minyak yang memiliki kedalaman sekitar 300 sampai 500 meter di bawah permukaan tanah.
“Ya ada yang 300 ada yang 400 meter. Paling dalam 500 meter,” kata salah satu pekerja di tempat tersebut.
Biasanya, di tempat pengeboran minyak tersebut terdapat sebuah tower yang terbuat dari kayu dengan ketinggian 7 sampai 10 meter untuk menandai tempat pengeboran minyak di tanah tersebut.
“Jadi tower-tower semacam ini itu banyak di sini itu, dengan ketinggian 7 meter 10 meter. Terus jaraknya itu berdekatan. Sana ada, sana ada. Pokoknya banyak minyak di sini,” ucap pria yang merekam video.