Brutal Provos Tendang Dagangan Emak-Emak Penjual Asongan di Pelabuhan, Bikin Netizen Emosi
Anggota Provos di Pelabuhan Nusantara viral dan banjir kecaman usai menendang pedagang asongan.
Seorang anggota Provos dari Kantor Syahabandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari, Sulawesi Tenggara viral usai menendang dagangan seorang wanta penjual asongan di Pelabuhan Nusantara.
Melansir dari akun Instagram @4maze, Kamis (19/9) video Provos menendang pedagang asongan ramai disorot di media sosial.
Kejadian bermula saat petugas tersebut tiba-tiba berjalan di tengah para pedagang yang berada tepat di pintu masuk kapal.
Petugas itu sempat mengancam hingga memarahi para emak-emak itu untuk segera pergi dari area sekitar kapal.
Merasa instruksinya tak segera diindahkan para pedagang, amarahnya pun memuncak dan mulai memaki para emak-emak tersebut.
Petugas itu sempat melontarkan kata-kata kasar dan menendang dagangan seorang pedagang tua hingga berantakan.
Dikecam Netizen
Video tersebut pun mendapat beragam reaksi pro dan kontra dari netizen. Beberapa di antaranya menyayangkan aksi arogan petugas itu dan mengecam segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Namun di satu sisi, tak sedikit pula yang menyayangkan sikap para pedagang yang tak mengindahkan perintah dari petugas keamanan.
"Si ibu jual minuman produk dari pabrik korporat > pabrik tersebut bayar pajak ke negara & pajak nya untuk menggaji orang yang menendang dagangan si ibu," tulis akun @dhanibaxkrie
"Pecat aja pak banyak kok orang yang mau kerja," tulis akun @pebripsetyawan
"Si ibu salah tempat jualan, si Bapak juga salah dalam penindakan, sama sama salah, cuma beda porsi," tulis akun @maschandraaaa
"Kalau sudah make seragam kamu merasa bukan lagi manusia .😂😂," tulis akun @fayo.el.
Dicopot dari Tugas
Kasi KBPP KSOP Kendari, Kapten Agung Kurniawan menindaklanjut laporan yang masuk ke pihaknya. Menurut laporannya, pelaku berinisial A telah ditindak sesuai aturan yang berlaku.
"“Kami mohon maaf atas kejadian ini. Pelaku sudah dicopot dari jabatannya dan akan dikenakan sanksi seperti mutasi atau penurunan jabatan,” kata Kapten Agung dalam mediasi dengan keluarga korban pada Rabu (18/9).
Agung menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Kepala KSOP Kelas II Kendari dan masalah ini ditindak lanjuti di Kementerian Perhubungan.
“Kami akan melaporkan ke Kepala KSOP kendari untuk di tindak lanjuti di pusat,” tambahnya.
Pelaku sebenarnya tidak bertugas di pelabuhan Bungkutoko, namun saat kejadian pelaku dihubungi oleh pihak keluarga di Pelabuhan Nusantara.
Faktor kelelahan dan tersulut emosi dianggap sebagai alasan pelaku melakukan arogansi kepada para pedagang.
"Mungkin karena faktor capek makanya dia melakukan tindakan itu, tetapi itu merupakan tindakan yang salah. Mungkin saat itu ada ketersinggungan ngomong sehingga terjadilah kejadian itu," tambahnya lagi.