Doa Abu Darda Penangkal Bencana yang Diajarkan Rasulullah SAW, Bisa untuk Diamalkan
Berikut bacaan doa Abu Darda penangkal bencana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing dengan doa Abu Darda penangkal bencana. Akan tetapi, mungkin ada umat Islam yang masih asing dengan doa tersebut. Doa Abu Darda dikenal manfaatnya sebagai penangkal bencana.
Abu Darda merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW dari kalangan Anshar. Sebelum masuk Islam, Abu Darda adalah ahli niaga yang begitu terkenal. Setelah masuk Islam, Ia kemudian meninggalkan perniagaannya. Hal itu bertujuan agar bisa fokus beribadah dan mempelajari Islam lebih dalam.
-
Siapa yang mengajarkan doa tolak bala? Ada banyak sekali jenis doa tolak bala yang diajarkan oleh Rasulullah.
-
Apa doa mimpi buruk yang diajarkan Rasulullah? Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara berdoa terkejut dan terbangun dari mimpi buruk. Berikut ini adalah doanya:Huwallahu, allahu rabbi, la syarika lahu. A‘udzu bikalimatillahit tammati min ghadhabihi wa min syarri ibadihi wamin hamazatis syayatini wa an yahdhuruni.
-
Siapa yang mengajarkan doa tolak bala di bulan Safar? Berikut doa Habib Abu Bakar Al-‘Adni di bulan Safar sebagaimana dikutip dari karyanya Mandzûmah Syarhil Atsar fî Mâ Warada ‘an Syahris Shafar:
-
Apa isi doa hujan yang diajarkan Rasulullah? La ilaha illallahul ‘azhimul halimu, la ilaha illallahu rabbul ‘arsyil ‘azhimi, la ilaha illallahu rabus samawati wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil karimi.
-
Apa doa yang dibaca untuk menghindari fitnah Dajjal? Doa akhir zaman agar Anda bisa dihindarkan dari fitnah dajjal yang bisa diamalkan membuat Allah akan senantiasa melindungi kita. Berikut bacaan doanya sekaligus arti: Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
Lantas bagaimana doa Abu Darda penangkal bencana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dapat diamalkan? Melansir dari NU Online, Selasa (24/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Doa Abu Darda Penangkal Bencana Diajarkan Rasulullah SAW
Abu Darda pernah suatu ketika didatangi oleh seorang laki-laki dan mengatakan bahwa rumah Abu Darda kebakaran. Dalam riwayat lain bahkan dijelaskan bahwa kedatangan laki-laki tersebut ke Abu Darda dilakukan berulang kali. Ia juga berulang kali mengabarkan informasi yang sama yaitu rumah Abu Darda kebakaran.
Abu Darda tidak mempercayai informasi yang diberikan oleh laki-laki tersebut. Hal ini lantaran keyakinannya kepada Rasulullah SAW yang berdasar pada sabda Nabi Muhammad SAW yakni,
من قالها أول نهاره لم تصبه مصيبة حتى يمسي ومن قالها اٰخر النهار لم تصبه مصيبة حتى يصبح: اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَاإِلهَ إِلَّا أَنْتَ عَلَيْكَ تَوَكّلْتُ وَأَنْتَ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ أَعْلَمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا. اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّيْ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
Artinya:
"Barang siapa membaca (beberapa kalimat doa dan dzikir) di permulaan siang (pagi) maka ia tidak akan tertimpa musibah hingga sore hari. Dan barang siapa membacanya di akhir hari (sore) maka ia tidak akan tertimpa musibah hingga pagi hari. ‘Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan melainkan Engkau. Kepada-Mu saya bertawakal. Engkau Tuhan Arsy yang sangat agung. Kalau Engkau berkehendak maka akan terjadi, jikalau tidak, maka tidak akan terjadi. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Saya mengetahui bahwa Allah terhadap segala sesuatu itu mampu. Dan Ilmu Allah mencakup segala hal. Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari kejelekan diriku, dan kejelekan seluruh binatang. Engkau yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di jalan yang lurus’," (HR. Ibn Sini; lihat Syekh Nawawi, al-Adzkar, Semarang: Pustaka Alawiyah, hal. 79).
Doa Abu Darda Penangkal Bencana
Di akhir kisahnya, Abu Darda kemudian mengajak orang-orang untuk memastikan kebenaran apakah rumahnya terbakar. Berbekal keyakinan kebenaran atas hadist Rasulullah SAW, Abu Darda optimis bahwa rumahnya masih dalam keadaan baik-baik saja. Apalagi Ia juga senantiasa membaca doa Abu Darda penangkal bencana setiap pagi dan sore hari.
Sesampainya di tempat kejadian, orang-orang seakan melihat keajaiban yang luar biasa. Sekitar rumah Abu Darda, semua hangus terbakar. Akan tetapi, rumah Abu Darda tidak terjilat api sedikit pun. Bahkan masih dalam kondisi sebagaimana asalnya.
Apabila keyakinan atas kebenaran Allah SWT dan rasul-Nya telah bulat, tiada hal yang bisa mengalahkan. Melalui para utusan, Allah SWT menunjukkan kasih sayangnya sebagaimana terangkum dalam ajaran Islam.
Bukan hanya keselamatan akhirat, kesejahteraan dunia pun Islam tawarkan kepada umatnya. Abu Darda menjadi salah satu contoh pendengar sekaligus pengamal ajaran Rasulullah SWT. Khususnya terkait dzikir pagi dan petang ikhtiar pelindung dari segala kejahatan.
Hikmah Doa Abu Darda Penangkal Bencana
Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari kisah Abu Darda di antaranya:
1. Musibah bagi manusia adalah keniscayaan. Apakah itu berbentuk ujian atau bahkan teguran. Kebenaran ini telah dikabarkan dalam Al-Qur’an,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
Artinya:
"Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn’ (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali)," (QS al-Baqarah [2]: 155-156).
2. Kelemahan manusia mengharuskannya selalu kembali kepada yang Mahakuasa. Baik melalui doa-doa maupun dzikir sebagaimana telah diajarkan Rasulullah SAW.
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا
Artinya:
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah," (QS. An-Nisa [4]: 28).
Disebutkan dalam ayat lain, bahwa kebahagiaan atau kesusahan seorang hamba bergantung di bawah kuasa-Nya.
وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى
Artinya:
"dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS An-Najm [53]: 43).
3. Tiada kebahagiaan dapat dinikmati seorang hamba, kecuali Ia konsisten mengikuti petunjuk Allah SWT dan rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda,
تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة رسوله
Artinya:
"Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama-lamanya selagi kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitab Allah (Al-Quran) dan sunah Rasul." (HR. Malik, Muslim dan Ash-hab al-Sunan).